Orang yang Menjadi Lebih Berempati Seiring Bertambahnya Usia Biasanya Menampilkan 8 Perilaku Halus Ini
ilustrasi seseorang yang tumbuh menjadi lebih berempati seiring bertambah usia/Freepik
20:52
8 Oktober 2024

Orang yang Menjadi Lebih Berempati Seiring Bertambahnya Usia Biasanya Menampilkan 8 Perilaku Halus Ini

Empati adalah kemampuan seseorang untuk memahami dan merasakan apa yang dirasakan orang lain.

Ini adalah salah satu aspek penting dalam hubungan sosial yang sehat, baik dalam lingkup keluarga, pertemanan, maupun profesional.

Seiring bertambahnya usia, beberapa orang menunjukkan peningkatan dalam hal empati, yang seringkali ditandai dengan perilaku-perilaku halus yang mencerminkan pemahaman dan perhatian yang lebih dalam terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain.

Dilansir dari Ideapod pada Selasa (8/10), terdapat delapan perilaku halus yang biasa ditunjukkan oleh mereka yang menjadi lebih berempati seiring bertambahnya usia.

1. Mendengarkan Tanpa Menghakimi

Salah satu tanda pertama dari peningkatan empati adalah kemampuan untuk mendengarkan orang lain tanpa langsung memberikan penilaian atau kritik.

Mereka yang lebih berempati akan mendengarkan cerita atau curahan hati seseorang dengan pikiran terbuka dan tanpa berusaha menghakimi situasi.

Mereka paham bahwa setiap orang memiliki perspektif yang unik, dan tidak selalu mudah untuk berada di posisi orang lain.

Orang yang lebih tua seringkali sudah melalui banyak pengalaman hidup, dan mereka memahami betapa pentingnya mendengarkan orang lain tanpa tergesa-gesa memberikan solusi atau pendapat.

Mendengarkan dengan penuh perhatian dan tanpa prasangka adalah bentuk empati yang kuat.

2. Memiliki Kesabaran yang Lebih Besar

Dengan bertambahnya usia, banyak orang belajar bahwa tidak semua masalah bisa diselesaikan dengan cepat.

Kesabaran adalah salah satu keterampilan yang berkembang seiring waktu, dan ini menjadi aspek penting dalam menumbuhkan empati.

Mereka yang berempati lebih memahami bahwa orang lain mungkin membutuhkan waktu untuk memproses emosi mereka, dan mereka tidak terburu-buru memaksa orang lain untuk mengatasi masalah mereka.

Orang yang lebih empati cenderung sabar dalam interaksi sosial, memberikan ruang bagi orang lain untuk berbicara dan bereaksi sesuai kebutuhan mereka.

Kesabaran ini juga tercermin dalam cara mereka menghadapi konflik, dengan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk menjelaskan sudut pandang mereka.

3. Meningkatkan Kemampuan untuk Melihat dari Perspektif Orang Lain

Empati tumbuh ketika seseorang dapat memandang dunia dari sudut pandang orang lain.

Ini seringkali menjadi lebih mudah seiring bertambahnya usia, karena pengalaman hidup yang beragam memungkinkan seseorang untuk memahami berbagai jenis tantangan dan situasi yang mungkin belum pernah mereka alami secara pribadi.

Orang yang lebih empati mungkin bertanya kepada diri mereka sendiri, “Bagaimana rasanya berada di posisi mereka?”

Kemampuan untuk mempertimbangkan situasi dari sudut pandang orang lain membantu mereka memberikan respons yang lebih peduli dan bijaksana dalam setiap interaksi.

4. Lebih Berhati-hati dalam Berbicara

Seiring bertambahnya usia, mereka yang lebih berempati menjadi lebih sadar akan dampak dari kata-kata mereka terhadap orang lain.

Mereka lebih berhati-hati dalam memilih kata-kata, menghindari ucapan yang bisa menyakiti atau memperburuk keadaan.

Daripada berbicara dengan nada yang defensif atau menyalahkan, mereka akan lebih memilih kata-kata yang bisa menenangkan atau membangun dialog yang positif.

Orang yang lebih empati juga tahu bahwa komunikasi bukan hanya tentang apa yang dikatakan, tetapi juga bagaimana hal itu disampaikan.

Nada suara, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh semuanya memainkan peran penting dalam cara pesan diterima, dan orang yang berempati menyadari hal ini dengan sangat baik.

5. Memberikan Dukungan Tanpa Meminta Balasan

Mereka yang menunjukkan empati yang lebih dalam seiring bertambahnya usia sering memberikan dukungan kepada orang lain tanpa mengharapkan sesuatu sebagai imbalan. Ini bisa dalam bentuk waktu, tenaga, atau perhatian.

Bagi mereka, membantu orang lain adalah bagian dari kehidupan, dan mereka tidak merasa perlu menerima pengakuan atau balasan atas kebaikan mereka.

Sebagai contoh, seseorang mungkin menawarkan untuk membantu teman yang sedang kesulitan tanpa berpikir panjang, atau memberikan nasihat dengan tulus tanpa mengharapkan pujian atau ucapan terima kasih.

Perilaku ini mencerminkan pemahaman yang mendalam akan pentingnya memberikan bantuan tanpa pamrih.

6. Lebih Sensitif Terhadap Perasaan Orang Lain

Orang yang lebih empati seringkali menunjukkan kepekaan yang lebih tinggi terhadap perasaan orang lain.

Mereka bisa merasakan ketika seseorang merasa sedih, marah, atau cemas, bahkan jika orang tersebut tidak mengungkapkannya secara langsung.

Ini adalah hasil dari peningkatan kemampuan untuk membaca ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan nada suara orang lain.

Kepekaan ini memungkinkan mereka untuk menawarkan dukungan atau hanya menjadi pendengar yang baik pada saat yang tepat, tanpa perlu menunggu orang tersebut meminta bantuan secara eksplisit.

Mereka dapat menangkap isyarat-isyarat emosional yang halus dan merespons dengan cara yang penuh perhatian.

7. Menghargai Keberagaman Pengalaman Hidup

Dengan bertambahnya usia, banyak orang menjadi lebih terbuka terhadap keberagaman pengalaman hidup.

Mereka mengerti bahwa setiap orang memiliki perjalanan hidup yang berbeda, dan apa yang bekerja untuk satu orang mungkin tidak relevan atau bermanfaat bagi orang lain.

Sikap ini memungkinkan mereka untuk lebih menerima perbedaan, baik dalam hal budaya, nilai, maupun pandangan hidup.

Mereka yang lebih empati tidak mencoba memaksakan sudut pandang mereka sendiri kepada orang lain, tetapi sebaliknya, mereka menghargai setiap individu apa adanya.

Ini tercermin dalam cara mereka memperlakukan orang dengan rasa hormat dan pengertian, meskipun mungkin ada perbedaan pandangan atau pengalaman hidup.

8. Menunjukkan Rasa Syukur dengan Lebih Sering

Seiring bertambahnya usia, banyak orang menjadi lebih berempati karena mereka belajar untuk menghargai hal-hal kecil dalam hidup dan merasa bersyukur atas apa yang mereka miliki.

Rasa syukur ini seringkali diterjemahkan ke dalam hubungan mereka dengan orang lain.

Mereka lebih cenderung mengungkapkan rasa terima kasih, bahkan untuk hal-hal yang mungkin terlihat sepele bagi sebagian orang.

Orang yang lebih empati akan berterima kasih kepada teman yang mendengarkan, kepada keluarga yang memberikan dukungan, atau kepada rekan kerja yang memberikan bantuan.

Perasaan syukur ini memperkuat hubungan interpersonal mereka dan menunjukkan bahwa mereka tidak menganggap orang lain atau kebaikan yang diterima begitu saja.

Kesimpulan

Menjadi lebih empati seiring bertambahnya usia adalah proses yang alami bagi banyak orang.

Pengalaman hidup yang luas membantu seseorang melihat dunia dari sudut pandang yang lebih luas dan menghargai pentingnya memperlakukan orang lain dengan penuh perhatian, pengertian, dan kasih sayang.

Perilaku-perilaku halus seperti mendengarkan tanpa menghakimi, menunjukkan kesabaran, dan menghargai perbedaan adalah tanda-tanda bahwa seseorang telah menumbuhkan empati dalam diri mereka, membuat hubungan mereka dengan orang lain semakin bermakna.

Editor: Hanny Suwindari

Tag:  #orang #yang #menjadi #lebih #berempati #seiring #bertambahnya #usia #biasanya #menampilkan #perilaku #halus

KOMENTAR