Tidak Perlu Berkelit Apalagi Berbohong: 15 Frasa untuk Mengatakan Tidak Setuju dengan Hormat, Menurut Psikolog
Ilustrasi seseorang tidak setuju dalam percakapan. (Pexels/Tirachard Kumtanom )
10:22
7 Oktober 2024

Tidak Perlu Berkelit Apalagi Berbohong: 15 Frasa untuk Mengatakan Tidak Setuju dengan Hormat, Menurut Psikolog

 

JawaPos.Com - Dalam interaksi sehari-hari, baik dalam lingkungan profesional maupun pribadi, pasti ada saatnya ketika kita tidak sepakat dengan pendapat orang lain. 

Namun, bagaimana cara kita menyampaikan ketidaksetujuan tersebut adalah kunci yang membedakan antara seseorang yang profesional dan diplomatis dengan yang hanya menimbulkan ketegangan. 

Sebenarnya, menyampaikan ketidaksetujuan tidak harus menjadi momen yang penuh konflik atau ketegangan.

Hanya saja, banyak orang yang lebih memilih untuk menghindari konflik dengan berbohong atau berpura-pura setuju, meskipun dalam hati mereka memiliki pandangan yang sangat berbeda. 

Sikap ini bukan hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga dapat merusak kepercayaan dan integritas dalam jangka panjang.

Dikutip dari tidak setuju berarti dengan sengaja memberikan informasi palsu atau berpura-pura setuju dengan seseorang, padahal sebenarnya Anda memiliki pendapat yang berbeda," jelas Dr. Roeske.

Namun, ada cara yang lebih baik untuk menyampaikan ketidaksetujuan tanpa harus berbohong atau bersikap kasar. Dr. Roeske menekankan pentingnya kesopanan dalam menyampaikan ketidaksetujuan. 

"Kesopanan berarti mengungkapkan ketidaksetujuan atau pendapat yang berbeda dengan penuh rasa hormat dan tanpa menyinggung perasaan orang lain," tambahnya. 

Dengan sikap sopan ini, kita tetap dapat menjaga hubungan baik dengan lawan bicara, sambil tetap mempertahankan integritas dan kejujuran.

Berikut ini adalah 15 frasa yang dapat Anda gunakan untuk menyatakan tidak setuju dengan hormat, tanpa harus berbohong atau bersikap defensif.

1. "Saya mendengar sudut pandang Anda. Bolehkah saya berbagi sudut pandang saya?"

Frasa ini sangat membantu ketika Anda ingin menunjukkan bahwa Anda mendengarkan lawan bicara dengan serius, namun Anda juga ingin menyampaikan sudut pandang yang berbeda. Ini menegaskan bahwa Anda menghargai opini mereka sebelum menyatakan pendapat Anda sendiri.

2. "Saya memiliki perspektif berbeda yang ingin saya bagikan."

Ini adalah cara langsung namun sopan untuk menyampaikan bahwa Anda tidak sepakat. Anda menegaskan bahwa perspektif Anda mungkin berbeda tanpa menolak sudut pandang mereka sepenuhnya.

3. "Saya sungguh menghargai sudut pandang Anda, tetapi beginilah perspektif saya yang berbeda."

Dengan menggunakan frasa ini, Anda menekankan penghargaan terhadap opini orang lain sebelum menawarkan pandangan yang berlawanan. Ini membantu menjaga percakapan tetap terbuka dan positif.

4. "Saya khawatir kita memiliki dua pandangan yang sangat berbeda, dan itu tidak apa-apa!"

Ini adalah cara yang baik untuk mengakui perbedaan pandangan dan pada saat yang sama meyakinkan bahwa perbedaan pendapat adalah hal yang normal dan tidak perlu dipermasalahkan.

5. "Saya tidak yakin itu benar."

Jika Anda merasa ada kesalahan faktual atau logika dalam pendapat seseorang, frasa ini memberikan kesempatan untuk menyampaikan keraguan Anda dengan cara yang lembut dan tidak terlalu konfrontatif.

6. "Itu poin yang valid, tapi..."

Frasa ini berguna untuk mengakui poin kuat yang disampaikan lawan bicara, sambil memberikan ruang untuk Anda menyampaikan keberatan atau ketidaksetujuan Anda.

7. "Saya dengan hormat tidak setuju karena pemahaman saya adalah..."

Cara ini menunjukkan bahwa Anda memiliki pemahaman yang berbeda, sambil tetap menghormati pandangan lawan bicara. Penggunaan kata "dengan hormat" menekankan bahwa ketidaksetujuan Anda tidak bermaksud merendahkan opini mereka.

8. "Saya mengerti maksud Anda, tetapi saya memiliki beberapa keraguan tentang..."

Ini adalah frasa yang berguna ketika Anda setuju sebagian dengan argumen lawan bicara, tetapi masih memiliki beberapa keberatan. Anda mengakui pemahaman mereka sambil menjelaskan keraguan Anda dengan lebih mendalam.

9. "Saya senang kita bisa berdialog secara terbuka. Saya juga ingin berbagi pendapat saya."

Ini adalah cara positif untuk mengakui pentingnya dialog yang sehat. Frasa ini menekankan bahwa Anda menghargai diskusi yang terbuka, tetapi juga ingin berkontribusi dengan sudut pandang Anda sendiri.

10. "Saya ingin memastikan kita mendengar suara-suara lain dalam rapat ini."

Frasa ini sangat cocok digunakan dalam konteks profesional ketika Anda ingin mendorong keragaman pandangan dalam diskusi kelompok. Anda mengarahkan percakapan ke arah yang lebih inklusif, tanpa langsung menolak pandangan yang ada.

11. "Itu menarik. Bolehkah saya ceritakan bagaimana saya melihatnya?"

Frasa ini membantu menjaga nada percakapan tetap positif. Anda menyatakan ketertarikan pada argumen lawan bicara, sebelum menyampaikan perspektif Anda sendiri.

12. "Saya tidak sepenuhnya setuju, tetapi saya tentu dapat melihat bagaimana Anda sampai pada kesimpulan itu."

Ini adalah cara yang sangat sopan untuk menyampaikan ketidaksetujuan. Anda mengakui logika lawan bicara, meskipun Anda tidak sepenuhnya sepakat dengan kesimpulan yang mereka capai.

13. "Saya ngelantur."

Ini adalah frasa yang bisa digunakan ketika Anda menyadari bahwa Anda mungkin telah keluar dari topik atau memberikan argumen yang tidak relevan. Ini adalah cara untuk mundur dengan sopan dari kesalahan.

14. "Tampaknya kita mungkin tidak melihatnya dengan cara yang sama."

Ini adalah cara lembut untuk mengakui perbedaan pandangan tanpa menimbulkan ketegangan. Frasa ini juga menunjukkan bahwa tidak apa-apa memiliki pendapat yang berbeda.

15. "Mari kita sepakat untuk tidak setuju."

Kadang-kadang, perbedaan pandangan tidak dapat dijembatani. Frasa ini adalah cara elegan untuk menutup percakapan dengan tetap menjaga hubungan baik, meskipun Anda berdua tetap pada pendapat masing-masing.

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #tidak #perlu #berkelit #apalagi #berbohong #frasa #untuk #mengatakan #tidak #setuju #dengan #hormat #menurut #psikolog

KOMENTAR