



Waspada Hoax! 7 Ciri Berita Palsu yang Beredar di Internet Maupun Media Sosial
Internet dan media sosial adalah tempat di mana informasi bisa menyebar dengan sangat cepat. Namun, inilah masalahnya: tidak semua yang kita baca itu benar. Beberapa informasi bahkan sengaja dibuat untuk menyesatkan. Yang bikin makin sulit, ciri berita palsu di internet sering kali tidak langsung terlihat.
Berita palsu biasanya disajikan dengan cara yang sangat meyakinkan, sehingga banyak orang langsung percaya tanpa berpikir dua kali. Bahkan, hoax bisa menyebar lebih cepat daripada kebenaran karena memanfaatkan emosi dan bias manusia. Jadi, sebelum menekan tombol share, ada baiknya kita mengenali tanda-tandanya.
Dilansir dari laman News Reports pada Selasa (18/2) berikut tanda-tandanya!
1. Judul Dirancang untuk Memicu Reaksi Emosional
Pernah melihat judul berita yang bikin emosi naik atau langsung ingin marah? Nah, itu bisa jadi berita palsu. Berita palsu sering menggunakan bahasa yang berlebihan dan sensasional agar kamu bereaksi sebelum sempat memeriksa kebenarannya.
Judul seperti “Bukti Tak Terbantahkan!” atau “Kamu Pasti Tidak Percaya Ini!” adalah trik klasik untuk menarik perhatian. Jika sebuah berita membuatmu merasa sangat marah, sangat takut, atau sangat bersemangat, berhentilah sejenak dan periksa dulu kebenarannya.
2. Biasanya Berasal dari Sumber yang Belum Pernah Kamu Dengar
Pernah membaca berita dari situs yang namanya asing di telinga? Banyak berita palsu berasal dari sumber yang tidak jelas atau bahkan dibuat hanya untuk menyebarkan disinformasi.
Beberapa situs memang didesain agar terlihat profesional, tetapi tidak punya reputasi sebagai media berita yang kredibel. Jadi, sebelum mempercayai informasi dari sumber yang belum dikenal, cek dulu kredibilitasnya.
3. Berita Itu Menegaskan Apa yang Ingin Kamu Percayai
Manusia cenderung lebih mudah percaya pada informasi yang sesuai dengan opini atau keyakinan mereka sebelumnya. Ini yang sering dimanfaatkan oleh penyebar hoax. Jika sebuah berita terasa “terlalu cocok” dengan apa yang kamu yakini, tetaplah skeptis.
Kebenaran tidak selalu sesuai dengan keinginan kita. Jika berita tersebut tampak sangat mendukung sudut pandangmu tanpa ada keseimbangan informasi, ada kemungkinan itu berita palsu.
4. Tidak Ada Bukti Nyata
Berita yang kredibel selalu menyertakan bukti dalam bentuk data, wawancara dengan ahli, atau sumber yang bisa diverifikasi. Sebaliknya, berita palsu sering membuat klaim besar tanpa dasar.
Jika kamu membaca sebuah berita yang terdengar mengejutkan tetapi tidak ada referensi ke sumber tepercaya, itu patut dicurigai. Berita yang benar akan memberikan bukti, sementara berita palsu berharap kamu tidak akan bertanya lebih lanjut.
5. Gambar atau Video yang Menyesatkan
Jangan langsung percaya hanya karena ada gambar atau video. Banyak berita palsu menggunakan gambar yang telah dimanipulasi atau diambil dari kejadian lain untuk menyesatkan pembaca.
Misalnya, foto dari peristiwa bertahun-tahun lalu bisa digunakan kembali untuk mendukung narasi tertentu di masa sekarang. Cobalah lakukan pencarian gambar secara terbalik untuk mengetahui asal-usulnya sebelum mempercayai atau membagikan informasi tersebut.
6. Mencoba untuk Memecah Belah
Banyak berita palsu dibuat dengan tujuan menciptakan perpecahan. Hoax semacam ini sering mengandung narasi yang memancing kebencian terhadap kelompok tertentu. Padahal, dalam kehidupan nyata, orang-orang tidak selalu sesederhana yang digambarkan dalam berita tersebut.
Jika sebuah berita berusaha membuatmu membenci kelompok tertentu, tanyakan pada dirimu sendiri: siapa yang sebenarnya diuntungkan jika kamu mempercayai informasi ini?
7. Kamu Tidak Dapat Menemukan Cerita yang Sama di Situs Berita Terpercaya
Berita besar pasti akan dilaporkan oleh media yang kredibel. Jika suatu informasi hanya muncul di situs tidak dikenal atau tersebar lewat pesan berantai di media sosial, itu tanda bahaya.
Jurnalisme yang sesungguhnya memiliki standar ketat, termasuk pemeriksaan fakta dan verifikasi informasi. Jika berita tersebut tidak muncul di sumber terpercaya, mungkin memang ada alasan mengapa media besar tidak meliputnya.
Kesimpulannya, di era digital ini, kita semua punya tanggung jawab untuk lebih bijak dalam menyaring informasi. Etika digital bukan hanya tentang bagaimana kita bersikap di dunia maya, tetapi juga bagaimana kita memastikan bahwa informasi yang kita bagikan tidak merugikan orang lain.
Dengan mengenali ciri berita palsu di internet, kita bisa membantu menghentikan penyebaran hoax dan menjaga ekosistem informasi yang sehat.
Tag: #waspada #hoax #ciri #berita #palsu #yang #beredar #internet #maupun #media #sosial