



Anak yang Tumbuh dari Orang Tua yang Bercerai Kemungkinan akan Memiliki 7 Sifat Ini saat mereka Dewasa, Menurut Psikologi
– Tumbuh dengan orang tua yang bercerai sudah pasti bisa memberikan dampak besar pada cara orang yang mengalaminya dalam melihat dunia. Termasuk ketika menjalin hubungan dengan seseorang dan mengelola emosi.
Tanpa kita sadari, pengalaman tumbuh dari orang tua yang bercerai membentuk pola-pola tertentu dalam hidup kita—bukan selalu baik atau buruk, tetapi lebih kepada bagaimana kita belajar beradaptasi sejak kecil.
Menurut psikologi, berikut ini adalah beberapa pola umum yang sering ditemukan pada mereka yang tumbuh dalam keluarga dengan orang tua yang bercerai, dikutip dari Geediting, Miggu (16/2).
- Mandiri sejak dini
Anak-anak dari keluarga yang bercerai sering kali harus belajar mengandalkan diri sendiri lebih awal dibandingkan anak-anak lain. Mereka otomatis jadi lebih mandiri untuk bertahan hidup.
Pengalaman berpindah rumah, menyesuaikan aturan berbeda di tiap tempat, dan menghadapi perubahan besar dalam keluarga membuat mereka tumbuh dengan rasa kemandirian yang kuat.
Namun, buruknya hal ini juga bisa membuat mereka sulit meminta bantuan atau mempercayai orang lain sepenuhnya dalam sebuah hubungan.
Mereka jadi terbiasa mengurus segalanya sendiri yang bisa menjadi kelebihan sekaligus tantangan. Padahal, menunjukkan kerentanan juga bukan hal buruk.
- Sangat menghindari konflik
Jika sejak kecil seseorang sering menyaksikan pertengkaran orang tuanya, mereka cenderung mengembangkan kebiasaan untuk menghindari konflik sebisa mungkin.
Mereka menjadi orang yang selalu berusaha menjaga perdamaian, bahkan jika itu berarti menekan perasaan mereka sendiri.
Meskipun ini bisa menjadikan mereka mediator yang hebat, ada risiko mereka terlalu mengutamakan kebahagiaan orang lain dibanding kebutuhan mereka sendiri. Belajar menyeimbangkan keharmonisan dengan komunikasi yang jujur adalah kuncinya.
- Sulit mempercayai hubungan
Ketika cinta pertama yang mereka lihat—yaitu hubungan orang tua—berakhir dengan perpisahan, kepercayaan terhadap hubungan jangka panjang bisa terguncang.
Banyak yang tanpa sadar menyimpan ketakutan akan ditinggalkan, sehingga cenderung menjaga jarak emosional atau sulit benar-benar membuka diri dalam hubungan romantis.
Memahami bahwa ketidakpastian adalah bagian alami dari kehidupan dapat membantu mereka membangun kepercayaan kembali.
- Mudah beradaptasi dengan perubahan
Hidup dalam dua rumah, menyesuaikan diri dengan keluarga baru, dan menghadapi perubahan yang konstan membuat mereka terbiasa dengan situasi yang tidak pasti.
Kemampuan ini bisa menjadi kekuatan besar, karena mereka lebih fleksibel dalam menghadapi tantangan hidup.
Namun, di sisi lain, ada kemungkinan mereka merasa tidak nyaman dengan stabilitas dan justru mencari perubahan terus-menerus, baik dalam karir, hubungan, atau lingkungan.
- Percaya penuh pada cinta
Meskipun mengalami perceraian orang tua, banyak dari mereka justru memiliki keinginan yang kuat untuk menemukan cinta yang bertahan lama.
Alih-alih menjadi sinis, mereka cenderung lebih berhati-hati dalam memilih pasangan dan lebih berusaha untuk membangun hubungan yang sehat. Mereka ingin memastikan bahwa apa yang mereka alami di masa lalu tidak terulang kembali.
- Cenderung berlebihan memikirkan konflik
Mereka yang tumbuh di lingkungan dengan ketegangan tinggi sering kali menjadi sangat peka terhadap tanda-tanda konflik.
Bahkan pertengkaran kecil bisa terasa seperti tanda bahaya besar, yang membuat mereka terus-menerus menganalisis situasi dan mencoba mencari cara untuk menyelesaikan masalah sebelum keadaan semakin buruk.
Belajar menerima bahwa tidak semua konflik berujung pada perpisahan dapat membantu mereka merasa lebih aman dalam hubungan.
- Memiliki empati yang tinggi
Tumbuh di situasi yang menantang seperti orang tua yang bercerai sering kali membuat mereka lebih peka terhadap perasaan orang lain.
Dengan merasakan sakit hati akibat perceraian itu, mereka dapat merasakan perubahan emosi di sekitar dan sering kali berusaha untuk membantu orang lain merasa lebih baik.
Namun, kepekaan yang berlebihan juga bisa melelahkan secara emosional. Menetapkan batasan dan memahami bahwa mereka tidak selalu bertanggung jawab atas perasaan orang lain adalah langkah penting untuk menjaga keseimbangan diri.
Tag: #anak #yang #tumbuh #dari #orang #yang #bercerai #kemungkinan #akan #memiliki #sifat #saat #mereka #dewasa #menurut #psikologi