Festival Cap Go Meh dan Misi Lestarikan Budaya Tionghoa
FESTIVAL CAP GO MEH - Acara festival Cap Go Meh di TM Seasons City bawa tema 'Little Singkawang' untuk menandakan akhir dari tahun baru Cina, suasana ramai dan banyak hiburan dari budaya Tionghoa serta Betawi. Di TM Seasons City Jakarta Barat, Minggu (16/2/2025). 
14:25
16 Februari 2025

Festival Cap Go Meh dan Misi Lestarikan Budaya Tionghoa

- Dalam momen merayakan akhir dari Tahun Baru Cina alias Imlek, festival Cap Go Meh rutin hadir di beberapa kota di Indonesia.

Festival itu kembali hadir di kota Jakarta, tepatnya Jakarta Barat budaya Tionghoa dan Betawi, sekaligus menandai puncak dan penutupan perayaan Tahun Baru Imlek 2025.

Festival ini merupakan perayaan ke-7 yang diselenggarakan di TM Seasons City, dengan tujuan melestarikan budaya Tionghoa di Indonesia.

, mengungkapkan bahwa acara ini memiliki makna yang mendalam dalam 

"Senang ya ada ini, kan tujuannya untuk melestarikan budaya Tionghoa dari Kalimantan. Kita sedang mengembangkan kebudayaan Tionghoa untuk bangsa Indonesia," beber Ketua Panitia Festival Cap Go Meh, Bapak Tj Jollyman di TM Seasons City, Jakarta Barat, Minggu (16/2/2025).

Tahun ini festival tersebut hadir dengan tema 'Little Singkawang' yang bertujuan melestarikan tradisi Cap Go Meh serta mempererat keberagaman budaya di Indonesia.

 

Festival Cap Go Meh menghadirkan berbagai atraksi khas, seperti barongsai, tatung, serta seni tradisional Dayak. Tidak hanya budaya Tionghoa, seni khas Betawi seperti Pencak Silat, Tanjidor, dan Ondel-Ondel turut ditampilkan.

"Kami menyebutnya sebagai 'Little Singkawang'. Di sini, masyarakat dari berbagai latar belakang bisa berkumpul dan merayakan kebersamaan dalam keberagaman," kata CEO TM Seasons City, Bapak Mualim Wijoyo.

"Senang yaa karena acara hari ini meriah sekali! Ada perwakilan dari 80-an vihara, tidak hanya barongsai dan kebudayaan yang terkait dengan Cap Go Meh, tetapi juga Palang Punyun dan Ondel-Ondel," timpal Ibu Francine Widjojo, Anggota Komisi B DPRD Fraksi PSI Jakarta.

Dalam perayaan tahun ini, lebih dari 100 tatung berpartisipasi dalam festival. Sekjen Panitia Festival Cap Go Meh,Yupiter menjelaskan bahwa Cap Go Meh bukan hanya sekadar ritual atau pertunjukan, tetapi juga memiliki makna spiritual yang dalam.

"Setiap pergantian tahun, ada kepercayaan untuk menolak bala, mencari keselamatan, dan kelancaran dalam segala bidang," ucapnya. 

"Tahun ini adalah tahun Ular Kayu, yang melambangkan keselamatan dan kemudahan sepanjang tahun," jelas Yupiter.

Uniknya, Cap Go Meh sering dianggap bukan sekadar perayaan budaya satu kelompok, melainkan bagian dari kekayaan bangsa Indonesia.

"Cap Go Meh adalah budaya bangsa Indonesia, bukan hanya budaya satu suku, tapi bagian dari kekayaan tanah air kita," ucap Wakil Ketua 1 DPRD Kota Singkawang, Sumberanto Tjitra.

Sekedar informasi, Festival Cap Go Meh, TM Seasons City masih akan menggelar berbagai acara hingga malam hari.

 

Editor: Anita K Wardhani

Tag:  #festival #misi #lestarikan #budaya #tionghoa

KOMENTAR