Supaya Tak Kesepian dan Bosan di Usia Tua, Lakukan 8 Kebiasaan Sederhana Ini yang Ampuh Menurut Psikologi
8 kebiasaan sederhana ini mengusir kesepian dan bosan di usia tua. (freepik)
14:16
15 Februari 2025

Supaya Tak Kesepian dan Bosan di Usia Tua, Lakukan 8 Kebiasaan Sederhana Ini yang Ampuh Menurut Psikologi

- Banyak orang berpikir bahwa menjadi tua berarti ditinggalkan banyak orang sehingga rasa sepi dan bosan mengisi kekosongan.

Padahal, kenyataannya tidak harus demikian. Ada hal-hal sederhana yang dapat kita lakukan setiap hari untuk menjaga hidup tetap menarik dan bermakna, tak peduli berapa pun usia kita.

Psikologi menunjukkan bahwa kebiasaan kecil sehari-hari dapat membuat perbedaan besar dalam menjaga koneksi, keterlibatan, dan kepuasaan diri.

Maka dari itu, untuk menikmati masa tua tanpa merasa kesepian dan bosan, Anda perlu menemukan cara kecil untuk membawa kegembiraan, tujuan, dan koneksi dalam kehidupan sehari-hari.

Demikian, dilansir dari Geediting, ada delapan kebiasaan sederhana sehari-hari yang dapat membantu mencegah kebosanan dan kesepian di usia tua.

1. Menjaga Pikiran Tetap Aktif

Sama layaknya otot, otak ketika semakin sering dilatih akan membuat pikiran semakin kuat.

Salah satu alasan terbesar kebosanan dan kesepian muncul di saat usia tua adalah karena tidak ada rangsangan yang menjadi fokus dalam pikiran.

Untuk melatih ketahanan otak di masa tua, Anda bisa mencoba membaca buku, mempelajari topik baru, atau menuliskan pemikiran pada buku catatan.

Ketika Anda memaksa otak untuk tetap aktif, Anda tidak akan merasa bosan atau kesepian lagi.

Anda akan menemukan alasan untuk menyibukkan diri. Pikiran yang tajam akan membuat setiap hari menjadi lebih menyenangkan.

2. Melakukan Percakapan Bermakna

Pada gilirannya menjaga pikiran terus aktif itu penting, tetapi melakukannya sendiri akan ada batasannya.

Untuk itu, Anda perlu terhubung dengan orang lain untuk membuat hidup terasa lebih penuh.

Percakapan yang menarik akan membantu otak tetap tajam dan memperkuat kesejahteraan emosional.

Tak harus selalu melakukan percakapan mendalam. Cukup bertukar pikiran tentang hobi atau hal yang disukai akan membuat hari menjadi menyenangkan.

Memiliki seseorang untuk diajak berbicara, bukan hanya tentang menghindari rasa sepi. Namun, membuat diri untuk tetap terlibat dalam kehidupan itu sendiri.

3. Melakukan Hal Baik untuk Orang Lain

Albert Schweitzer, seorang filsuf dan dokter, berkata,”Satu-satunya di antara Anda yang akan benar-benar bahagia adalah mereka yang telah mencari dan menemukan bagaimana cara melayani.”

Melakukan kebaikan untuk orang lain, tak peduli seberapa kecilnya, akan menciptakan kebahagiaan.

Dengan berbuat baik pada orang lain, Anda akan merasa penting dan memiliki arti dalam hidup. Kesepian pun akan memudar ketika kita memiliki makna dalam hidup.

4. Habiskan Waktu di Luar Ruangan

Menghabiskan waktu di luar ruangan tidak hanya terasa menyenangkan, tetapi ini dapat memengaruhi kesehatan otak.

Penelitian menunjukkan bahwa berada di luar ruang, terlebih di alam, akan menurunkan hormon stres, memperbaiki suasana hati, dan bahkan meningkatkan perasaan koneksi sosial bahkan saat sendirian.

Cukup lakukan hal sederhana seperti duduk di bawah sinar matahari, berjalan-jalan di sekitar lingkungan rumah atau hanya berdiri di luar selama beberapa waktu.

Menikmati waktu di luar ruangan akan membuat pikiran Anda merasa lebih ringan ketimbang hanya berdiam diri di dalam rumah.

5. Menggerakkan Tubuh dengan Aktif

Tubuh dan pikiran memanglah terhubung. Ketika Anda kurang bergerak, energi akan menurun, suasana hati memburuk, sehingga interaksi sosial pun lebih sulit untuk dilakukan.

Namun, ketika Anda aktif bergerak, sesuatu yang lain akan mengikuti. Bukan berarti Anda harus melakukan olahraga berat.

Cukup lakukan aktivitas sederhana, seperti melakukan peregangan di pagi hari atau melakukan jalan singkat di sekitar rumah.

Psikologi menunjukkan bahwa gerakan teratur akan meningkatkan dopamin dan serotonin yang membuat tubuh menjadi lebih bahagia dan motivasi.

Dengan menggerakkan tubuh dengan aktif, Anda akan mendapatkan cara termudah untuk merasa lebih hidup dan tak lagi merasa bosan atau kesepian di usia tua.

6. Menciptakan Sesuatu

Tentu ada hal yang spesial ketika Anda membuat sesuatu dengan tangan Anda sendiri.

Seperti menuliskan beberapa pemikiran, memasak resep baru, merajut syal, menggambar sketsa sederhana atau merawat taman kecil di area rumah.

Ketika Anda menciptakan sesuatu, Anda akan merasa fokus untuk menyelesaikan sesuatu.

Selain itu, Anda pun dapat menyalurkan kreativitas Anda. Yang berkelindan dengan hal tersebut, kreativitas mampu meningkatkan kesejahteraan mental dan memberi rasa hidup dengan tujuan.

Dengan demikian, Anda akan mengalihkan rasa sepi dan bosan pada sesuatu yang Anda kerjakan.

7. Merencanakan Sesuatu

Memiliki sesuatu untuk dinanti-nantikan akan membuat perasaan tetap bahagia. Tak harus menanti acara besar, seperti menunggu acara favorit di kanal Youtube, mencoba resep baru atau mengunjungi taman terdekat bisa menjadi pilihan.

Dengan mengetahui sesuatu yang akan Anda lakukan dalam sehari, Anda tahu bahwa akan ada hal yang menyenangkan atau sesuatu yang dapat mengisi hari Anda.

Otak pun akan melepaskan dopamin, tidak hanya ketika sesuatu yang baik terjadi, tetapi bahkan pada saat-saat Anda merencanakan sesuatu yang menyenangkan.

8. Mengakhiri Hari dengan Rasa Syukur

Cara mengakhiri hari memiliki efek yang kuat untuk merasakan hidup secara utuh. Untuk itu, luangkan waktu sejenak merenungkan sesuatu yang baik.

Psikologi menunjukkan bahwa rasa syukur bukan hanya tentang bersikap positif, secara aktif menghubungkan kembali otak untuk fokus pada apa yang bermakna ketimbang yang hilang.

Sesederhana menghargai percakapan yang terjadi, makanan yang telah disantap, atau kehangatan matahari yang Anda rasakan di pagi hari.

Hidup yang bahagia tak berarti hanya menghindari kesepian atau kebosanan di usia tua, tetapi tentang menciptakan hidup yang bermakna.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #supaya #kesepian #bosan #usia #lakukan #kebiasaan #sederhana #yang #ampuh #menurut #psikologi

KOMENTAR