![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Kata Psikolog, Ini 7 Sifat Orang yang Suka Mencari Namanya di Google Secara Berkala, Narsistik?](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/14/jawapos/kata-psikolog-ini-7-sifat-orang-yang-suka-mencari-namanya-di-google-secara-berkala-narsistik-1266488.jpg)
Ilustrasi seorang perempuan yang narsis. (Freepik)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Kata Psikolog, Ini 7 Sifat Orang yang Suka Mencari Namanya di Google Secara Berkala, Narsistik?
- Pernahkah kamu secara iseng mengetik namamu sendiri di Google? Kalau iya, tenang saja—kamu bukan satu-satunya. Banyak orang melakukan hal yang sama, bahkan ada yang melakukannya secara berkala. Mereka yang mengecek nama mereka di Google punya berbagai alasa, mulai dari karena penasaran atau ingin tahu bagaimana mereka terlihat di dunia maya. Menariknya, kebiasaan ini ternyata punya hubungan dengan beberapa aspek psikologis, dikutip dari News Reports, Jumat (14/2). Berikut adalah tujuh ciri orang yang sering mencari namanya di Google, menurut para ahli psikologi. 1. Penasaran dengan Jejak Digitalnya Di era digital seperti sekarang, hampir semua aktivitas kita meninggalkan jejak di internet—dari media sosial, artikel berita, hingga profil pekerjaan. Dengan begitu, mencari diri sendiri di Google bukan sekadar narsisme, tapi lebih ke rasa ingin tahu tentang bagaimana orang lain melihat kita. Banyak orang hanya ingin memastikan bahwa tidak ada informasi mengejutkan tentang mereka di luar sana. Apalagi, siapa saja bisa mencari nama kita, termasuk teman, bos, atau bahkan orang asing. 2. Peduli dengan Citra Diri Beberapa orang mencari dirinya di Google karena ingin tahu bagaimana mereka dipersepsikan oleh orang lain. Ini berhubungan dengan konsep psikologi "looking-glass self" yang dikembangkan oleh Charles Cooley. Intinya, cara kita melihat diri sendiri sering kali dipengaruhi oleh bagaimana kita percaya orang lain melihat kita. Jika kamu pernah mencari namamu sendiri untuk memastikan bahwa citramu di internet sesuai dengan yang kamu inginkan, itu bukan tanda kesombongan, melainkan bentuk kesadaran diri. 3. Ingin Mengendalikan Informasi Tentang Dirinya Banyak orang merasa perlu mengelola informasi yang beredar tentang mereka di internet. Mungkin ada unggahan lama yang memalukan, komentar yang tidak lagi relevan, atau informasi yang sudah ketinggalan zaman. Psikolog mengatakan bahwa keinginan untuk mengendalikan citra diri di dunia maya mencerminkan kebutuhan dasar manusia akan rasa aman dan kontrol dalam hidupnya. 4. Memiliki Kesadaran Diri yang Baik Orang yang sering mengecek dirinya di Google biasanya memiliki tingkat kesadaran diri yang tinggi. Mereka sadar bahwa informasi di internet bisa mempengaruhi cara orang lain menilai mereka, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional. Sebuah studi dalam jurnal Self and Identity menunjukkan bahwa orang yang sering melakukan refleksi diri lebih cenderung menyesuaikan perilaku mereka berdasarkan bagaimana mereka percaya orang lain melihatnya. 5. Sifatnya Penasaran Beberapa orang mencari namanya sendiri di Google bukan karena ingin mengontrol citra diri, tapi hanya karena penasaran. Mereka ingin tahu apakah namanya pernah disebut dalam artikel, apakah tugas kuliah mereka masih bisa ditemukan, atau sekadar ingin mengecek seberapa mudah orang lain bisa menemukan mereka. Psikolog menyebut bahwa rasa ingin tahu adalah sifat alami manusia yang berhubungan dengan kecerdasan dan kemampuan memecahkan masalah. 6. Memikirkan Masa Depan Banyak orang mulai mencari dirinya di Google ketika mereka akan melamar pekerjaan atau membangun reputasi profesional. Mereka ingin memastikan bahwa calon atasan atau rekan kerja melihat mereka dengan cara yang positif. Menurut psikolog Carl Rogers, orang yang memikirkan masa depan cenderung lebih proaktif dalam membentuk kehidupannya, termasuk mengelola identitas digital mereka. 7. Tidak Selalu Narsis Ada anggapan bahwa orang yang sering mencari dirinya di Google adalah narsis, tetapi penelitian menunjukkan sebaliknya. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Personality and Social Psychology Bulletin menemukan bahwa orang dengan sifat narsistik justri lebih suka mencari perhatian lewat media sosial daripada diam-diam memeriksa citra diri mereka di Google. Kesimpulan Mencari diri sendiri di Google bukanlah sesuatu yang aneh atau salah. Justru, ini bisa menjadi tanda bahwa kamu memiliki kesadaran diri, rasa ingin tahu, dan bahkan kesiapan menghadapi masa depan. Namun, jika kebiasaan ini mulai membuatmu cemas atau terlalu sering dilakukan, mungkin ada baiknya untuk sedikit mengurangi dan lebih fokus pada pertumbuhan diri di dunia nyata. Sebagai tips tambahan, kamu bisa mengatur Google Alert dengan namamu sendiri agar tetap mengetahui informasi terbaru tentang dirimu tanpa harus terus-menerus mencarinya secara manual.
Editor: Kuswandi
Tag: #kata #psikolog #sifat #orang #yang #suka #mencari #namanya #google #secara #berkala #narsistik