



Sulit Dikenali, Tapi Nyata: 6 Cara Menyadari Keberadaan Orang dengan Kepribadian Psikopat dari Gaya Bicara dan Sikapnya
JawaPos.Com - Ketika mendengar kata psikopat, kebanyakan orang mungkin langsung membayangkan sosok pembunuh berdarah dingin di film-film Hollywood.
Namun dalam dunia nyata, psikopat tidak selalu tampak menyeramkan atau bertindak kasar secara fisik.
Sebaliknya, banyak dari mereka yang justru terlihat karismatik, pandai berbicara, dan mampu menarik perhatian orang lain dengan pesonanya.
Sayangnya, di balik sikap yang tampak normal bahkan menawan, seorang psikopat memiliki cara berpikir dan berinteraksi yang sangat berbeda dari kebanyakan orang.
Psikopati bukan sekadar istilah yang digunakan untuk menyebut seseorang yang tidak berperasaan, tetapi merupakan gangguan kepribadian yang telah diteliti secara mendalam dalam psikologi.
Orang dengan kepribadian psikopat sering kali memiliki kecenderungan untuk memanipulasi, kurang empati, dan tidak memiliki rasa bersalah atas tindakan mereka.
Salah satu cara untuk mengenali psikopat adalah melalui pola bicara dan perilaku mereka dalam berkomunikasi.
Tanpa disadari, ada beberapa tanda yang dapat mengungkap kepribadian psikopat, bahkan dalam percakapan biasa.
Dilansir dari Yourtango, inilah enam cara untuk mengenali seseorang dengan kepribadian psikopat berdasarkan kajian psikologi.
1. Mereka Pandai Merangkai Alasan untuk Membenarkan Tindakan Mereka
Salah satu ciri utama psikopat adalah kemampuan mereka dalam merasionalisasi tindakan mereka, bahkan jika tindakan tersebut salah atau merugikan orang lain.
Mereka sering menggunakan pernyataan sebab-akibat dengan fasih, seolah-olah semua yang mereka lakukan memiliki alasan yang logis dan masuk akal.
Misalnya, jika mereka berbohong atau menyakiti seseorang, mereka tidak akan merasa bersalah.
Sebaliknya, mereka akan memberikan alasan yang tampaknya masuk akal, seperti:
-
"Aku hanya berbohong karena itu yang terbaik untukmu."
-
"Aku melakukannya karena tidak ada pilihan lain."
Kemampuan mereka dalam membolak-balikkan fakta ini sering kali membuat orang lain merasa bingung dan ragu terhadap perasaan mereka sendiri.
Jika terus-menerus terpapar dengan cara bicara seperti ini, korban bisa mulai mempertanyakan apakah mereka yang salah atau apakah perasaan mereka valid.
2. Mereka Terlalu Fokus pada Pemilihan Kata dalam Percakapan
Saat berbicara, seseorang dengan kepribadian psikopat cenderung lebih fokus pada kata-kata yang mereka gunakan daripada pada isi emosional dari percakapan itu sendiri.
Mereka memilih kata-kata dengan sangat hati-hati, seolah-olah sedang menyusun narasi yang sempurna agar terdengar meyakinkan.
Dalam percakapan biasa, orang umumnya berbicara dengan spontan dan emosional.
Namun, psikopat cenderung berbicara dengan nada yang lebih terstruktur, seolah-olah mereka sedang memainkan peran dalam sebuah skenario yang sudah mereka rancang sebelumnya.
Mereka juga sering berbicara dengan intonasi datar dan kurang ekspresi, membuat orang lain merasa ada sesuatu yang "tidak wajar" dalam cara mereka berbicara.
3. Mereka Sering Menggunakan Kata “Um” dan “Uh” dengan Cara yang Berbeda
Pada umumnya, orang menggunakan kata-kata seperti "um" atau "uh" saat mereka sedang berpikir atau mencari kata yang tepat untuk dikatakan.
Namun, psikopat menggunakan kata-kata pengisi ini bukan karena mereka tidak tahu harus mengatakan apa, melainkan karena mereka sedang menyusun kalimat yang dapat memanipulasi lawan bicara.
Psikopat sering menggunakan jeda dalam percakapan untuk memberikan kesan bahwa mereka sedang memikirkan sesuatu dengan mendalam.
Padahal, yang sebenarnya terjadi adalah mereka sedang mencari cara terbaik untuk mempengaruhi orang lain dan mengarahkan percakapan ke arah yang menguntungkan mereka.
Mereka juga bisa dengan sengaja menggunakan jeda untuk menciptakan ketegangan atau membingungkan lawan bicara, sehingga orang lain menjadi lebih mudah dipengaruhi.
4. Mereka Menghindari Pembicaraan tentang Moral dan Nilai-Nilai Etika
Ketika berbicara dengan seseorang yang memiliki kepribadian psikopat, kamu mungkin akan menyadari bahwa mereka jarang berbicara tentang moralitas, kejujuran, atau empati.
Hal ini karena mereka tidak benar-benar memahami atau peduli terhadap konsep-konsep tersebut.
Jika diajak berdiskusi tentang perbuatan baik atau buruk, mereka cenderung menghindari topik atau bahkan mengubah pembicaraan ke arah lain.
Psikopat tidak melihat dunia dalam perspektif moral, melainkan dalam perspektif untung dan rugi.
Mereka hanya peduli pada apa yang bisa mereka dapatkan dari situasi tertentu, tanpa mempertimbangkan apakah tindakan mereka akan menyakiti orang lain atau tidak.
Bahkan ketika mereka berbicara tentang topik moral, sering kali mereka melakukannya hanya untuk menyesuaikan diri dengan situasi sosial atau untuk mendapatkan keuntungan dari orang lain, bukan karena mereka benar-benar percaya pada konsep tersebut.
5. Mereka Sering Menggunakan Kata-Kata dalam Bentuk Lampau
Sebuah studi dalam psikologi forensik menemukan bahwa psikopat lebih sering menggunakan kata-kata dalam bentuk lampau daripada bentuk sekarang.
Hal ini karena mereka sering kali tidak terhubung secara emosional dengan kejadian yang mereka alami, bahkan jika itu adalah sesuatu yang baru saja terjadi.
Misalnya, jika mereka baru saja mengalami kejadian penting, mereka mungkin berkata:
-
"Dulu aku merasa sangat marah."
-
"Kemarin aku sangat senang dengan itu."
Alih-alih menggunakan bentuk sekarang seperti "Aku merasa sangat marah sekarang," mereka cenderung melihat kejadian sebagai sesuatu yang terlepas dari diri mereka.
Pola bicara ini menunjukkan bahwa mereka memiliki jarak emosional dari pengalaman mereka sendiri, yang merupakan salah satu ciri utama psikopat.
6. Mereka Tidak Banyak Bicara dan Menghindari Kontak Mata
Meskipun ada banyak psikopat yang pandai berbicara dan bersosialisasi, ada juga yang cenderung pendiam dan jarang melakukan kontak mata.
Hal ini bukan karena mereka pemalu, tetapi karena mereka merasa tidak perlu membangun hubungan emosional dengan orang lain.
Ketika berbicara, mereka mungkin akan lebih banyak diam, mengamati, dan memilih kata-kata mereka dengan sangat hati-hati.
Mereka juga sering menghindari kontak mata dalam percakapan, bukan karena merasa gugup, tetapi karena mereka lebih fokus pada bagaimana mereka bisa mengendalikan situasi tanpa menunjukkan emosi yang sebenarnya.
Selain itu, menghindari kontak mata juga bisa menjadi strategi mereka untuk membuat orang lain merasa tidak nyaman, sehingga lebih mudah dimanipulasi.
Dengan menciptakan ketegangan dalam percakapan, psikopat dapat menempatkan diri mereka dalam posisi dominan.
***
Tag: #sulit #dikenali #tapi #nyata #cara #menyadari #keberadaan #orang #dengan #kepribadian #psikopat #dari #gaya #bicara #sikapnya