![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Waspadai! 4 Bias Psikologis Ini Bisa Menurunkan Kecerdasan Anda Tanpa Disadari, Simak Apa Saja dan Begini Cara Mengatasinya](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/11/jawapos/waspadai-4-bias-psikologis-ini-bisa-menurunkan-kecerdasan-anda-tanpa-disadari-simak-apa-saja-dan-begini-cara-mengatasinya-1215278.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Waspadai! 4 Bias Psikologis Ini Bisa Menurunkan Kecerdasan Anda Tanpa Disadari, Simak Apa Saja dan Begini Cara Mengatasinya
– Memiliki kecerdasan tinggi tidak hanya bergantung pada IQ atau pendidikan formal, tetapi juga pada cara seseorang berpikir dan memproses informasi.
Sayangnya, banyak orang tanpa sadar terjebak dalam bias kognitif yang dapat menurunkan kecerdasan mereka secara signifikan.
Bias-bias ini membuat seseorang cenderung mempertahankan keyakinan yang salah, menolak fakta yang bertentangan, atau bahkan melebih-lebihkan kemampuan diri sendiri.
Dalam perspektif psikologi, ada empat bias psikologis utama yang sering kali menghambat cara berpikir rasional seseorang. Bias ini tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga dapat memengaruhi keputusan dalam pekerjaan hingga pengambilan kebijakan di tingkat yang lebih luas.
Dilansir dari Your Tango, Selasa (11/2) berikut empat bias psikologis yang dapat secara drastis mengurangi kecerdasan dan cara mengatasinya.
1. Confirmation Bias: Hanya Mencari Bukti yang Mendukung Keyakinan Sendiri
Confirmation bias adalah kecenderungan seseorang untuk hanya mencari dan mengingat informasi yang mendukung keyakinan mereka, sembari mengabaikan bukti yang bertentangan. Fenomena ini sering kali terjadi tanpa disadari, sehingga seseorang semakin terjebak dalam pandangan yang mungkin keliru.
Misalnya, seseorang yang percaya bahwa pasangannya tidak peduli mungkin lebih mudah mengingat momen-momen ketika pasangannya gagal menunjukkan perhatian, tetapi mengabaikan saat-saat ketika pasangannya sebenarnya peduli dan membantu.
Dalam ranah akademik dan profesional, bias ini juga membuat seseorang hanya mencari informasi yang mendukung opini mereka tanpa mempertimbangkan sudut pandang lain.
Langkah pertama untuk melawan confirmation bias adalah dengan mengakui bahwa bias ini bisa terjadi pada siapa saja, termasuk diri sendiri.
Salah satu strategi yang efektif adalah menggunakan metode ilmiah, yaitu mencari bukti yang bertentangan dengan keyakinan yang dimiliki. Dengan ini, seseorang dapat melihat suatu masalah secara lebih objektif dan menghindari jebakan berpikir yang menyesatkan.
2. Conservatism Bias: Enggan Mengubah Keyakinan Meski Ada Bukti Baru
Jika confirmation bias membuat seseorang hanya mencari informasi yang mendukung keyakinannya, conservatism bias adalah kecenderungan seseorang untuk tetap berpegang teguh pada keyakinannya, meskipun ada bukti baru yang menunjukkan bahwa keyakinan tersebut salah.
Bias ini terjadi karena otak manusia lebih menyukai kepastian dibandingkan kebenaran. Mengubah keyakinan bisa terasa tidak nyaman, bahkan dianggap sebagai bentuk inkonsistensi atau kemunafikan.
Hal ini sering terlihat dalam diskusi ilmiah, politik, atau sosial, di mana seseorang tetap mempertahankan opini mereka meskipun ada data yang jelas menunjukkan sebaliknya.
Untuk menghindari conservatism bias, seseorang perlu menerima bahwa tidak mengetahui segalanya adalah hal yang wajar. Belajar dari informasi baru bukan berarti kehilangan identitas atau prinsip, tetapi justru menandakan kemampuan berpikir yang fleksibel dan terbuka.
3. Dunning-Kruger Effect: Merasa Lebih Pintar dari yang Sebenarnya
Fenomena ini pertama kali diidentifikasi oleh psikolog David Dunning dan Justin Kruger, yang menemukan bahwa orang dengan keterampilan atau pengetahuan rendah cenderung melebih-lebihkan kemampuan mereka.
Ironisnya, semakin seseorang tidak kompeten dalam suatu bidang, semakin besar kemungkinan mereka merasa percaya diri terhadap pemahaman mereka.
Penelitian menunjukkan bahwa ketika sekelompok insinyur diminta menilai kemampuan mereka, sekitar 32 persen hingga 42 persen dari mereka menempatkan diri di antara 5 persen terbaik, yang secara matematis tidak mungkin.
Bias ini juga terjadi di banyak bidang lain, termasuk bisnis, politik, dan pendidikan, di mana seseorang merasa lebih unggul daripada yang sebenarnya tanpa menyadari keterbatasannya.
Cara mengatasi bias ini bisa dimulai dengan mempertajam self awarenes atau kesadaran diri. Kesadaran diri adalah kunci untuk melawan Dunning-Kruger effect.
Mengakui bahwa selalu ada hal yang belum kita ketahui dapat mendorong seseorang untuk terus belajar dan berkembang.
4. Groupthink Bias: Terjebak dalam Pemikiran Kelompok
Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki kecenderungan untuk menyesuaikan diri dengan kelompok demi diterima oleh orang lain. Namun, hal ini dapat menyebabkan groupthink bias, di mana seseorang mengikuti pendapat mayoritas tanpa berpikir kritis.
Fenomena ini dapat terjadi dalam berbagai situasi, mulai dari keputusan bisnis, politik, hingga kehidupan sehari-hari. Banyak orang mengikuti tren atau kebijakan tertentu hanya karena mayoritas orang di sekitar mereka melakukannya, tanpa mempertanyakan apakah keputusan tersebut benar atau rasional.
Untuk menghindari groupthink bias, penting untuk selalu mempertanyakan pandangan mayoritas dan mencari perspektif lain. Jika suatu pendapat hanya diterima karena mayoritas menganggapnya benar, itu adalah tanda bahwa perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut.
Kesimpulannya, bias kognitif adalah bagian alami dari cara kerja otak manusia, tetapi jika tidak disadari, bias ini dapat menghambat kecerdasan dan pengambilan keputusan.
Dengan memahami dan mengatasi bias-bias ini, seseorang dapat meningkatkan kualitas berpikir, membuat keputusan yang lebih rasional, dan menghindari jebakan pemikiran yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Tag: #waspadai #bias #psikologis #bisa #menurunkan #kecerdasan #anda #tanpa #disadari #simak #saja #begini #cara #mengatasinya