![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Menurut Psikologi, 10 Hal yang Tidak Perlu Kamu Sesali atau Merasakan Rasa Bersalah Saat Menghabiskan Uang](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/09/jawapos/menurut-psikologi-10-hal-yang-tidak-perlu-kamu-sesali-atau-merasakan-rasa-bersalah-saat-menghabiskan-uang-1181598.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Menurut Psikologi, 10 Hal yang Tidak Perlu Kamu Sesali atau Merasakan Rasa Bersalah Saat Menghabiskan Uang
Menghabiskan uang bisa menjadi hal yang sulit. Kita semua ingin pintar mengelola keuangan, tetapi terkadang, rasa bersalah muncul bahkan saat kita berinvestasi pada hal yang benar-benar meningkatkan kualitas hidup.
Faktanya, tidak semua pembelian harus disertai dengan keraguan. Psikologi menunjukkan bahwa pengeluaran tertentu sebenarnya berkontribusi pada kesejahteraan, produktivitas, dan kebahagiaan kita secara keseluruhan.
Ketika sesuatu itu menambahkan nilai nyata pada hidup, tidak ada alasan untuk merasa bersalah karenanya. Dilansir dari Small Business Bonfire, inilah sepuluh hal yang tidak perlu kamu sesali atau merasakan rasa bersalah saat menghabiskan uang.
1. Investasi dalam pengalaman
Jika ada satu hal yang tidak perlu membuat kamu merasa bersalah saat menghabiskan uang, itu adalah pengalaman. Penelitian menunjukkan bahwa pengalaman memberi kita kebahagiaan yang lebih langgeng daripada hal-hal yang bersifat materi.
Pengalaman membentuk jati diri kita, menciptakan hubungan yang bermakna, dan memberikan kisah untuk diceritakan seumur hidup. Baik itu perjalanan, konser, kelas memasak, atau bahkan sekadar keluar malam bersama orang-orang terkasih.
Jangan biarkan rasa bersalah menghentikan kamu dari berinvestasi dalam kenangan yang akan tinggal dalam diri jauh lebih lama daripada harta benda fisik apa pun.
2. Membayar untuk kenyamanan
Membayar demi kenyamanan bukan hanya soal menghemat waktu. Melainkan soal mengurangi stres dan membebaskan energi untuk hal-hal yang benar-benar penting untukmu.
Psikolog Daniel Kahneman, yang dikenal karena karyanya tentang pengambilan keputusan dan kebahagiaan, pernah berkata: "Tidak ada hal dalam hidup ini sepenting yang Anda pikirkan saat Anda memikirkannya."
Jika mengalihdayakan tugas memungkinkan kamu dapat fokus pada hal yang benar-benar membuatmu senang atau membantumu menjadi lebih produktif, maka itu sepadan dengan uang yang dikeluarkan.
Jika membayar demi kenyamanan memberimu kembali waktu dan energi mental, jangan merasa bersalah. Itu adalah investasi untuk kesejahteraanmu.
3. Menjaga kesehatan mental
Mengabaikan kesehatan mental tidak akan menghilangkan masalah. Itu hanya akan menguburnya lebih dalam. Pada akhirnya, mereka menemukan cara untuk muncul ke permukaan, entah melalui kelelahan, kecemasan, atau perasaan benar-benar mandek dalam kehidupan.
Psikolog Carl Rogers pernah berkata: “Paradoks yang aneh adalah ketika saya menerima diri saya apa adanya, maka saya dapat berubah.”
Penerimaan itu tidak mudah, tetapi begitu kamu membiarkan diri mencari pertolongan tanpa rasa bersalah, segalanya mulai berubah. Terapi, perawatan diri, buku-buku yang membantumu memahami diri sendiri dengan lebih baik, itu semua bukanlah pemanjaan. Itu adalah alat untuk bertahan hidup.
Jadi, jika kamu ragu untuk berinvestasi dalam kesejahteraan mental, jangan lakukan itu. Kesehatan mentalmu bukanlah sesuatu yang mewah. Itu adalah fondasi bagi segala hal lain dalam hidupmu.
4. Belajar dan pengembangan diri
Pembelajaran membentuk pertumbuhanmu, baik secara pribadi maupun profesional. Ini bukan tentang mencapai versi akhir dari dirimu. Ini tentang terus berkembang, memperoleh keterampilan baru, dan memperluas perspektif.
Entah itu membeli buku yang memperluas pemikiran, mengikuti kursus yang membantumu naik level dalam karier, atau bahkan menyewa pelatih untuk membimbingmu, berinvestasi dalam pengetahuan tidak akan pernah sia-sia.
Pertumbuhan tidak terjadi secara kebetulan. Itu terjadi ketika kamu membuat pilihan untuk terus belajar. Itu adalah sesuatu yang tidak perlu kamu sesali.
5. Menghabiskan uang untuk hal yang membuatmu bahagia
Terkadang, kesenangan kecil, seperti kursi yang nyaman untuk ruang kerja atau ritual minum kopi di pagi hari, dapat membantu menciptakan lingkungan yang baik untuk dapat terlibat sepenuhnya dalam pekerjaan, kreativitas, atau bahkan sekadar bersantai.
Ini berlawanan dengan intuisi karena kita sering diminta untuk memangkas pengeluaran yang tidak perlu. Namun jika ada sesuatu yang sungguh-sungguh meningkatkan pengalaman harianmu, entah itu perawatan kulit berkualitas, bunga segar untuk rumah, atau bahkan perangkat lunak premium yang memudahkan pekerjaan, itu bukanlah pemborosan.
Itu adalah investasi untuk membuat kehidupanmu sehari-hari lebih baik.
6. Memberi kepada orang lain
Mudah untuk merasa bersalah saat menghabiskan uang untuk orang lain, terutama saat kita mencoba bertanggung jawab secara finansial. Namun, psikologi memberitahu kita bahwa kemurahan hati tidak hanya baik untuk orang yang kita bantu.
Hal ini sebenarnya merupakan salah satu cara paling handal untuk meningkatkan kebahagiaan kita sendiri. Jika memberi membuatmu bahagia, jangan biarkan rasa bersalah menghalangi.
Kedermawanan tidak hanya baik untuk orang lain, itu adalah salah satu investasi terbaik yang dapat kamu lakukan untuk kesejahteraan diri sendiri.
7. Mengutamakan kesehatan fisik
Mengabaikan kesehatan fisik tidak akan menghemat uang, malah akan menguras tenaga, fokus, dan kesejahteraanmu secara keseluruhan. Seperti yang dikatakan James Clear, penulis “Atomic Habits”: “Setiap tindakan yang Anda lakukan adalah sebuah suara untuk tipe orang yang ingin Anda jadi.”
Untuk itu, setiap kali kamu memilih untuk berinvestasi dalam kesehatan, entah dengan membeli bahan-bahan segar, mengikuti kelas yoga, atau bahkan sekadar merenovasi ruang kerja, kamu sedang memberikan suara untuk versi diri yang lebih sehat dan lebih berenergi.
Baik itu makanan bergizi, olahraga, atau bahkan pemeriksaan kesehatan rutin, semua itu bukanlah kemewahan. Semua itu merupakan fondasi bagi semua hal lainnya dalam kehidupan.
8. Menetapkan batasan dengan uang
Terus menerus mengorbankan stabilitas diri sendiri demi menyenangkan orang lain tidak membuat kamu murah hati. Itu malah membuatmu kelelahan. Seringkali hal itu malah menimbulkan kebencian, stres, dan bahkan kesulitan keuangan.
Psikolog Brené Brown mengatakannya dengan tepat: “Berani menetapkan batasan berarti memiliki keberanian untuk mencintai diri sendiri, bahkan ketika kita berisiko mengecewakan orang lain.”
Menetapkan batasan finansial bukanlah hal yang egois, itu perlu. Itu berarti bersikap jujur tentang apa yang bisa dan tidak bisa kamu berikan, tanpa rasa bersalah atau malu.
tidak apa-apa untuk mengatakan tidak. Tidak apa-apa untuk memprioritaskan kebutuhanmu sendiri sebelum mencoba memenuhi harapan orang lain.
Tag: #menurut #psikologi #yang #tidak #perlu #kamu #sesali #atau #merasakan #rasa #bersalah #saat #menghabiskan #uang