Orang yang Tidak Mencintai Diri Sendiri, Biasanya Lebih Cenderung Mentolerir 8 Hal Ini, Menurut Psikologi
Mencintai diri sendiri bukan sekadar ungkapan klise tentang perawatan diri dan afirmasi positif.
Ini adalah landasan penting dalam membangun harga diri, batasan pribadi, dan kesejahteraan mental yang sehat.
Ketika seseorang tidak benar-benar mencintai dirinya sendiri, mereka cenderung jatuh dalam pola toleransi terhadap hal-hal yang sebenarnya merugikan mereka, baik secara fisik, emosional, maupun mental.
Dilansir dari Ideapod pada Selasa (10/9), berbagai penelitian psikologi, berikut adalah 8 hal yang lebih sering ditolerir oleh orang yang belum sepenuhnya mencintai diri mereka sendiri.
1. Hubungan yang Tidak Sehat
Orang yang tidak mencintai diri sendiri sering kali terjebak dalam hubungan yang tidak sehat atau bahkan beracun.
Mereka mungkin merasa tidak layak untuk mendapatkan cinta yang lebih baik, atau mereka takut akan kesepian, sehingga mereka mentolerir perilaku yang merendahkan atau kasar dari pasangan mereka.
Dalam jangka panjang, ini hanya memperburuk rasa tidak percaya diri dan semakin menurunkan harga diri mereka.
Psikolog menyebut fenomena ini sebagai "ketergantungan emosional", di mana seseorang mengandalkan orang lain untuk validasi dan kebahagiaan, bahkan jika hubungan tersebut merusak kesejahteraan mereka sendiri.
Ketika seseorang mencintai diri sendiri, mereka akan menetapkan batasan yang jelas dan tidak akan mentolerir perlakuan yang tidak adil.
2. Mengabaikan Kesehatan Fisik dan Mental
Mereka yang tidak mencintai diri sendiri mungkin cenderung mengabaikan kesehatan mereka, baik fisik maupun mental.
Mereka bisa saja terjebak dalam pola makan yang buruk, kurang berolahraga, atau bahkan menolak untuk mencari bantuan profesional ketika mengalami masalah mental seperti depresi atau kecemasan.
Hal ini sering kali disebabkan oleh rasa rendah diri yang membuat mereka merasa bahwa mereka tidak pantas untuk merasa sehat atau bahagia.
Mereka mungkin merasa bahwa kesehatan mereka tidak sepenting orang lain atau mereka tidak layak mendapatkan perhatian yang mereka butuhkan.
3. Mengambil Beban Emosional Orang Lain
Orang yang kurang mencintai diri sendiri sering kali merasa bertanggung jawab atas perasaan orang lain.
Mereka akan menanggung beban emosional yang sebenarnya bukan tanggung jawab mereka, hanya karena mereka ingin merasa dibutuhkan atau diterima.
Ini bisa terjadi dalam keluarga, pertemanan, atau hubungan romantis. Mereka akan berusaha menyenangkan semua orang, bahkan jika itu berarti mengorbankan kesejahteraan mereka sendiri.
Dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan kelelahan emosional yang parah dan perasaan tidak pernah cukup.
4. Perfeksionisme yang Merusak
Perfeksionisme sering kali muncul dari rasa tidak aman dan ketidakmampuan untuk menerima diri sendiri.
Orang yang tidak mencintai diri sendiri mungkin menetapkan standar yang tidak realistis untuk diri mereka, baik dalam pekerjaan, hubungan, atau penampilan.
Perfeksionisme ini tidak hanya merusak, tetapi juga menciptakan lingkaran setan di mana seseorang terus-menerus merasa bahwa mereka tidak pernah cukup baik.
Mereka merasa harus selalu tampil sempurna agar dapat diterima atau dihargai oleh orang lain.
Padahal, mencintai diri sendiri berarti menerima ketidaksempurnaan dan menyadari bahwa kesalahan adalah bagian alami dari kehidupan.
5. Takut Mengatakan “Tidak”
Bagi orang yang belum mencintai diri mereka sepenuhnya, mengatakan “tidak” bisa terasa menakutkan.
Mereka takut mengecewakan orang lain atau khawatir akan ditolak jika menolak permintaan.
Akibatnya, mereka sering kali terjebak dalam situasi yang tidak mereka inginkan, hanya karena mereka tidak berani menetapkan batasan.
Ini bisa menyebabkan kelelahan, stres, dan perasaan terjebak dalam rutinitas yang tidak memuaskan.
Orang yang mencintai diri mereka sendiri tahu pentingnya batasan, dan mereka tidak takut untuk menolak hal-hal yang tidak sesuai dengan nilai dan kebutuhan mereka.
6. Membandingkan Diri dengan Orang Lain
Kecenderungan untuk selalu membandingkan diri dengan orang lain adalah salah satu tanda bahwa seseorang belum sepenuhnya mencintai diri mereka sendiri.
Mereka mungkin merasa rendah diri ketika melihat pencapaian orang lain, atau merasa tidak puas dengan hidup mereka karena tidak memenuhi standar yang mereka lihat di media sosial atau di sekitar mereka.
Psikologi menunjukkan bahwa perbandingan sosial ini dapat sangat merusak, terutama jika dilakukan secara terus-menerus. Ini dapat menyebabkan rasa iri, depresi, dan perasaan tidak pernah puas dengan diri sendiri.
Orang yang mencintai diri sendiri, sebaliknya, akan fokus pada pencapaian pribadi mereka dan menghargai perjalanan hidup mereka sendiri tanpa merasa harus membandingkan diri dengan orang lain.
7. Mengabaikan Kebutuhan Pribadi
Orang yang tidak mencintai diri sendiri sering kali mengabaikan kebutuhan pribadi mereka demi memenuhi harapan atau kebutuhan orang lain.
Mereka mungkin merasa bersalah ketika meluangkan waktu untuk diri sendiri atau merasa tidak layak untuk memprioritaskan kebahagiaan mereka sendiri.
Dalam jangka panjang, ini dapat menyebabkan kelelahan, kebingungan emosional, dan bahkan masalah kesehatan.
Mencintai diri sendiri berarti memahami pentingnya menjaga kesejahteraan pribadi dan tidak merasa bersalah ketika perlu mengambil waktu untuk diri sendiri.
8. Merasa Tidak Layak untuk Sukses
Mereka yang tidak mencintai diri sendiri sering kali merasa bahwa mereka tidak pantas untuk meraih kesuksesan.
Ini bisa menjadi manifestasi dari "sindrom penipu," di mana seseorang merasa bahwa mereka tidak cukup baik atau berharga untuk mencapai impian mereka.
Rasa tidak percaya diri ini bisa menghalangi mereka dari mengambil risiko, mencoba hal baru, atau meraih tujuan besar dalam hidup.
Mereka mungkin merasa bahwa kesuksesan adalah sesuatu yang hanya layak didapatkan oleh orang lain, bukan oleh mereka.
Namun, orang yang mencintai diri sendiri percaya bahwa mereka layak untuk meraih kesuksesan dan tidak takut untuk mengejar tujuan mereka.
Kesimpulan
Mencintai diri sendiri adalah fondasi penting untuk menjalani kehidupan yang sehat dan memuaskan.
Ketika seseorang tidak mencintai diri sendiri, mereka lebih rentan untuk mentolerir hal-hal yang merugikan mereka, baik dalam hubungan, kesehatan, maupun kesejahteraan emosional.
Mengenali pola-pola ini adalah langkah pertama menuju pemulihan dan pengembangan cinta diri yang lebih sehat.
Jika Anda merasa terjebak dalam salah satu dari pola di atas, penting untuk mulai melakukan refleksi diri dan mencari dukungan yang diperlukan, baik dari teman, keluarga, atau profesional.
Dengan cinta diri yang lebih kuat, Anda akan dapat menetapkan batasan yang lebih sehat, meraih kebahagiaan yang lebih besar, dan menjalani hidup yang lebih penuh makna.
Tag: #orang #yang #tidak #mencintai #diri #sendiri #biasanya #lebih #cenderung #mentolerir #menurut #psikologi