Gempa M 7,1 Guncang Jepang, Pemerintah Sebut Reaktor Nuklir Tak Alami Kerusakan
Ilustrasi gempa. Gempa berkekuatan magnitudo 7,1 di Jepang tidak mengakibatkan reaktor nuklir mengalami kerusakan. 
18:20
8 Agustus 2024

Gempa M 7,1 Guncang Jepang, Pemerintah Sebut Reaktor Nuklir Tak Alami Kerusakan

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshimasa Hayasih menuturkan reaktor nuklir tidak mengalami kerusakan setelah gempa berkekuatan magnitudo 7,1 mengguncang lepas pantai Pulau Kyushu yang berada di bagian barat daya Jepang, pada Kamis (8/8/2024) sore waktu setempat.

Dikutip dari The Japan Times, Hayashi tetap meminta kepada warga yang terdampak gempa untuk menjauhi daerah pesisir.

"Kami akan terus menilai tingkat kerusakan dan bekerjasama dengan pemerintah daerah, sambil melakukan yang terbaik untuk menerapkan langkah-langkah tanggap bencana darurat, memberikan prioritas tinggi untuk menyelamatkan nyawa," ujar Hayashi dalam konferensi pers.

Sementara perusahaan pembangkit, Kyushi Electric Power menuturkan tidak ada kerusakan yang terjadi di pembangkit nuklir Sendai dan Genkai yang berada di Kota Satsumasendai di Prefektur Kagoshima dan Kota Higashimatsuura di Prefektur Saga.

Senada, perusahaan lainnya yaitu Shikoku Electric Power turut mengungkapkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Ikata di Prefektur Ehime tidak mengalami kerusakan.

Hanya saja, ada unit dari pembangkit nuklir tersebut dalam kondisi ditutup untuk inspeksi rutin saat gempa terjadi.

Di sisi lain, guncangan gempa terasa di Bandara Miyazaki hingga mengakibatkan beberapa jendela pecah.

"Guncangannya cukup kuat dan berlangsung sekitar 30 detik. Kami diberitahu bahwa beberapa jendela pecah," kata seorang petugas bandara, dikutip dari NHK.

Sebelumnya, gempa magnitudo 7,1 tersebut sempat mengakibatkan adanya peringatan tsunami di beberapa bagian di Prefektur Kyushu dan Shikoku.

Gelombang tsunami setinggi satu meter pun dapat mencapai Prefektur Miyazaki, Kochi, Oita, dan Kagoshima, termasuk pulau-pulau di Prefektur Kagoshima yaitu Tanegashima dan Yakushima.

Adapun pusat gempa terjadi di laut Hyuganada di lepas pantai Prefektur Miyazaki pada Kamis pukul 16.43 waktu setempat dengan kedalaman 30 kilometer.

Selain prefektur yang disebutkan di atas, kemungkinan tsunami juga akan terjadi di utara Semenanjung Boso di Prefektur Chiba.

Hingga berita ini diterbitkan, belum diketahui apakah gempa mengakibatkan adanya korban atau tidak.

BMKG: Gempa Jepang Tak Berpotensi Tsunami di Indonesia

Terpisah, Kepala Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono mengumumkan, gempa bermagnitudo 7,1 yang mengguncang Jepang, Kamis (8/8/2024) tidak berdampak tsunami di Indonesia.

Daryono mengungkapkan gempa tersebut hanya akan memicu tsunami di sekitar pusat gempa.

"Hasil pemodelan tsunami TOAST oleh BMKG menunjukkan bahwa gempa ini dapat memicu tsunami dengan potensi ancaman WASPADA dengan tinggi kurang dari setengah meter di sekitar pusat gempa dan tidak berpotensi tsunami di wilayah Indonesia," kata Daryono dalam keterangan tertulis.

Dia menjelaskan, gempa Jepang tersebut terjadi diduga dipicu adanya aktivitas subduksi Nakai Trough.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan hiposenternya, gempa ini merupakan jenis gempa dangkal yang diduga dipicu aktivitas subduksi Nankai Trough dengan mekanisme sesar naik (thrust fault)," jelasnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel lain terkait Gempa Hari Ini

Editor: Facundo Chrysnha Pradipha

Tag:  #gempa #guncang #jepang #pemerintah #sebut #reaktor #nuklir #alami #kerusakan

KOMENTAR