Gempa M 6,9 Guncang Jepang hingga Picu Peringatan Tsunami, Kemlu RI: Belum Ada WNI Terdampak
Namun peringatan tsunami ini sudah dicabut otoritas setempat.
Atas peristiwa ini, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI melalui KBRI Tokyo dan KJRI Osaka sudah berkomunikasi dengan simpul-simpul warga negara Indonesia (WNI) di Prefektur Miyazaki, Kumomayo dan Kochi.
Belum ada WNI yang dilaporkan terdampak gempa.
"KBRI Tokyo dan KJRI Osaka telah menghubungi simpul masyarakat di Prefektur Miyazaki, Kumamoto dan Kochi dan didapatkan informasi bahwa belum terdapat WNI yang terdampak," kata Direktur Pelindungan WNI (PWNI) Kemlu RI Judha Nugraha, Selasa (14/1/2025).
Adapun di Jepang terdapat 2.204 orang WNI yang tinggal di Prefektur Miyazaki, dan 964 orang berada di Prefektur Kochi.
"Terdapat 2.204 orang WNI yang tercatat menetap di Prefektur Miyazaki dan 964 orang di Prefektur Kochi," katanya.
Meski peringatan tsunami sudah dicabut, otoritas Jepang tetap meminta penduduk di wilayah Miyazaki dan Kochi untuk menjauh dari laut dan bibir pantai.
Sebab gempa bumi susulan masih berpotensi terjadi dan dapat kembali memicu terjadinya tsunami.
Jepang sendiri sebagian besar wilayahnya berada di kawasan cincin api Pasifik--zona aktivitas seismik dan vulkanik yang intens--menjadikan gempa bumi rawan terjadi di negara ini.
Peringatan Tsunami di Prefektur Miyazaki
Diketahui gempa bumi kuat dengan kekuatan awal M 6,9 mengguncang Jepang barat daya.
Badan Meteorologi Jepang (JMA) pada Senin (13/1/2025) malam memperingatkan masyarakat agar menjauh dari wilayah pesisir karena adanya ancaman tsunami.
Seorang WNI bernama Hazumi membagikan kisahnya saat gempa bermagnitudo 7,6 mengguncang Jepang pada Senin (1/1/2024). Pada saat gempa, Hazumi tengah berada di sebuah mall di Kota Komatsu, Prefektur Ishikawa. Dia menyebut atap di mall tersebut rubuh dan saluran air mengalami kebocoran. (Istimewa)Peringatan tsunami dikeluarkan untuk Prefektur Miyazaki, tempat terjadinya gempa.
Juga di pulau barat daya Kyushu, serta Prefektur Kochi di dekatnya, di pulau Shikoku, tak lama setelah gempa terjadi pada pukul 09:19 malam waktu setempat.
Belum ada laporan kerusakan langsung yang dilaporkan warga.
Warga di beberapa daerah pesisir diminta untuk mengungsi sebagai tindakan pencegahan.
Seorang pria mengalami luka ringan di Kyushu setelah jatuh dari tangga, NHK melaporkan.
Kereta berhenti beroperasi di Stasiun Miyazaki, membuat penumpang telantar.
Dikutip dari Associated Press, lembaga penyiaran publik NHK TV mengatakan tsunami yang diperkirakan setinggi 1 meter (3,2 kaki), mencapai daratan dalam waktu 30 menit setelah gempa.
"Perairan yang terdeteksi di Pelabuhan Miyazaki berukuran 20 sentimeter (0,7 kaki)," kata laporan tersebut.
Gempa tersebut, yang berpusat pada kedalaman 30 kilometer (18,6 mil), mengguncang wilayah yang luas di Kyushu, pulau utama barat daya, kata Badan Meteorologi Jepang.
Jepang sering dilanda gempa bumi karena lokasinya di sepanjang “Cincin Api” yaitu busur gunung berapi dan garis patahan di Cekungan Pasifik.
Rekaman NHK TV memperlihatkan lalu lintas yang lancar dan jalanan yang terang benderang, yang berarti tenaga listrik masih berfungsi.
Tidak ada masalah yang terdeteksi di berbagai pos pemantauan pembangkit nuklir di area tersebut.
Para ahli di badan meteorologi mengadakan pertemuan pada Senin malam untuk mengukur hubungan antara gempa bumi terbaru dengan gempa yang disebut sebagai gempa Palung Nankai.
Istilah ini merujuk pada wilayah luas yang diyakini rawan gempa besar secara berkala.
Gempa Palung Nankai di lepas pantai Shikoku pada tahun 1946 menewaskan lebih dari 1.300 orang.
Wilayah tersebut dilanda gempa berkekuatan 7,1 skala Richter pada bulan Agustus tahun lalu.
Tag: #gempa #guncang #jepang #hingga #picu #peringatan #tsunami #kemlu #belum #terdampak