Terbitkan Peta Provokatif, Israel Klaim Palestina, Yordania, Suriah, dan Lebanon adalah Tanah Zionis
Gambar 'peta bersejarah Israel' yang mengklaim wilayah Palestina, Yordania, Lebanon, Suriah. Peta itu diunggah di Facebook oleh akun Israel bahasa Arab. 
09:00
9 Januari 2025

Terbitkan Peta Provokatif, Israel Klaim Palestina, Yordania, Suriah, dan Lebanon adalah Tanah Zionis

Pada Selasa (7/1/2025), Palestina dan Yordania mengeluarkan kecaman keras terhadap peta kontroversial yang diterbitkan oleh Israel.

Peta tersebut mengklaim wilayah Palestina, Yordania, Suriah, dan Lebanon sebagai bagian dari apa yang disebut "Israel Raya."

Peta yang diterbitkan melalui akun media sosial resmi Israel ini langsung menuai kecaman internasional.

Insiden ini meningkatkan ketegangan di kawasan Timur Tengah.

Reaksi Otoritas Palestina

Juru bicara Otoritas Palestina, Nabil Abu Rudeineh, menilai peta tersebut sebagai "pelanggaran terang-terangan terhadap semua resolusi dan hukum internasional."

Menurutnya, tindakan provokatif ini semakin memperburuk situasi yang telah diperburuk oleh kebijakan pendudukan Israel dan serangan oleh pemukim ilegal.

Selain itu, penyerbuan tanpa henti terhadap kompleks Masjid Al-Aqsa turut memperburuk kondisi tersebut.

Ia menegaskan bahwa situasi ini membutuhkan "sikap internasional yang mendesak" agar menghentikan penderitaan rakyat Palestina akibat perang dan kehancuran.

Abu Rudeineh juga mendesak pemerintahan AS yang baru untuk menghentikan kebijakan Israel yang justru merusak perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut.

Reaksi Yordania

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Yordania ikut mengkritik keras penerbitan peta tersebut.

Yordania menyebutnya sebagai "provokatif dan tidak berdasar."

Mereka menegaskan bahwa peta ini "secara keliru mengklaim hak teritorial historis bagi Israel."

Pemerintah Yordania juga menyoroti bahwa penerbitan peta ini bertepatan dengan "pernyataan rasis" dari Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich.

Smotrich mendukung aneksasi Tepi Barat yang diduduki dan pembangunan permukiman ilegal di Gaza.

Kemenlu Yordania menekankan bahwa tindakan-tindakan Israel tidak akan mengurangi kedaulatan Yordania atau mengubah hak-hak sah rakyat Palestina.

Mereka pun mendesak pemerintah Israel untuk "segera menghentikan tindakan provokatif ini" yang hanya akan memperburuk ketegangan serta menambah ketidakstabilan di kawasan.

lihat fotoGambar 'peta bersejarah Israel' yang mengklaim wilayah Palestina, Yordania, Lebanon, Suriah. Peta itu diunggah di Facebook oleh akun Israel bahasa Arab. Gambar 'peta bersejarah Israel' yang mengklaim wilayah Palestina, Yordania, Lebanon, Suriah. Peta itu diunggah di Facebook oleh akun Israel bahasa Arab.

Perjanjian Wadi Araba

Perlu diingat bahwa pada 26 Oktober 1994, Yordania dan Israel menandatangani Perjanjian Wadi Araba, yang mengakhiri lebih dari empat dekade permusuhan antara kedua negara.

Perjanjian ini menyusul perang Arab-Israel pertama pada tahun 1948 dan beberapa konflik lainnya, yang menciptakan ketegangan yang berkepanjangan di wilayah tersebut.

  • Tujuan dan Isi Perjanjian

-- Normalisasi Hubungan Diplomatik

Salah satu tujuan utama perjanjian ini adalah pembukaan hubungan diplomatik penuh antara Israel dan Yordania.

Ini mencakup pertukaran kedutaan besar dan pembukaan perbatasan yang memudahkan perjalanan antara kedua negara.

-- Penentuan Batas Wilayah

Perjanjian ini menetapkan batas wilayah yang jelas antara Yordania dan Israel.

Kedua negara sepakat mengenai perbatasan mereka, yang mencakup wilayah yang sebelumnya menjadi sumber sengketa, seperti sungai dan tanah yang diperebutkan.

-- Kerja Sama Ekonomi

Salah satu hasil penting dari perjanjian ini adalah peningkatan kerja sama ekonomi antara kedua negara.

Hal ini termasuk bidang perdagangan, energi, dan pengelolaan sumber daya alam.

Bagi Yordania, yang memiliki keterbatasan sumber daya alam, kerja sama ini sangat penting untuk meningkatkan kondisi ekonomi negara tersebut.

-- Pengaturan Sumber Daya Air

Perjanjian ini juga mencakup kesepakatan bersama mengenai sumber daya air, khususnya Sungai Yordan dan Laut Mati.

Israel dan Yordania sepakat untuk berbagi akses terhadap sumber daya air tersebut, yang merupakan isu penting mengingat keterbatasan air di kedua negara.

-- Keamanan dan Stabilitas

Kedua negara sepakat untuk menjaga stabilitas dan keamanan di sepanjang perbatasan mereka.

Mereka berkomitmen untuk menghindari tindakan yang dapat merusak perdamaian dan mengarah pada ketegangan lebih lanjut.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Editor: Wahyu Gilang Putranto

Tag:  #terbitkan #peta #provokatif #israel #klaim #palestina #yordania #suriah #lebanon #adalah #tanah #zionis

KOMENTAR