2 Mayat Ditemukan di Ruang Roda Pesawat JetBlue, Diduga Penumpang Gelap
Kali ini, dua mayat ditemukan di ruang roda pendaratan pesawat JetBlue di Bandara Florida, Amerika Serikat.
“Mayat-mayat itu ditemukan di area ruang roda di Bandara Internasional Fort Lauderdale-Hollywood,” kata pihak maskapai JetBlue, Senin (6/1/2025), dikutip dari The Associated Press.
Kasus serupa terjadi Desember 2024 lalu.
Mayat-mayat itu ditemukan ketika maskapai JetBlue melakukan inspeksi perawatan rutin pasca-penerbangan.
Pesawat tersebut tiba di Fort Lauderdale tak lama setelah pukul 11 malam dari Bandara Internasional John F. Kennedy di New York.
"Saat ini, identitas individu dan informasi seputar bagaimana mereka mengakses pesawat masih dalam penyelidikan," kata pernyataan JetBlue.
"Ini adalah situasi yang memilukan dan kami berkomitmen bekerja sama dengan pihak berwenang mendukung upaya mereka memahami bagaimana ini terjadi," pihak maskapai itu menambahkan.
Meninggal di Tempat
Paramedis menyatakan, keduanya meninggal di tempat kejadian.
Unit pembunuhan dan tempat kejadian perkara juga tengah melakukan penyelidikan, termasuk menyelidiki kemungkinan terjadinya pembunuhan.
Hingga saat ini, identitas jenazah masih belum dipublikasikan.
Selama satu bulan terakhir, peristiwa serupa telah terjadi sebanyak dua kali.
Penumpang Warga Rusia Tak Punya Tiket
Pada akhir Desember 2024 lalu, sebuah mayat ditemukan di ruang roda pesawat United Airlines setelah mendarat di Maui dari Chicago.
Mayat itu diduga penumpang gelap tak bertiket yang memaksa masuk ke pesawat bukan melalui pintu pesawat.
Industri penerbangan dalam beberapa bulan terakhir juga telah menangani penumpang tanpa tiket yang ditemukan di kabin pesawat.
Pada bulan November, seorang warga negara Rusia yang tidak memiliki tiket menaiki pesawat Delta Air Lines tujuan Paris di New York dan ditangkap ketika pesawat mendarat di Prancis.
Tidak diketahui bagaimana dia dapat melewati petugas keamanan bandara dan menaiki pesawat.
Kemudian pada malam Natal, seorang penumpang tanpa tiket menaiki pesawat Delta Air Lines dari Seattle ke Honolulu.
“Penumpang tersebut ditemukan saat pesawat sedang meluncur untuk lepas landas,” kata pernyataan Delta pada saat itu.
Pernah Tampilkan Israel
September 2024 lalu, maskapai penerbangan Jetblue Airlines jadi perbincangan warga Israel dan komuitas dunia penerbangan karena menampilkan peta penerbangan yang menampilkan Israel sebagai 'Wilayah Palestina' pada layar yang terpasang di belakang kursi penumpang.
Pada peta penerbangannya, Jetblue Airlines tidak lagi memasukkan Dataran Tinggi Golan atau pembangian wilayah Tepi Barat dalam wilayah perbatasan Israel.
Yang menarik, penulisan kata-kata 'wilayah Palestina' pada peta penerbangan tersebut menggunakan font teks dengan ukuran yang jauh lebih besar dibandingkan tulisan Israel, sehingga menutupi seluruh negara tersebut.
Inilah tampilan peta Israel yang diubah jadi teritori Palestina di peta penerbangan Jetblue Airlins. Dalam peta penerbangannya, JetBlue menghapus Golan Israel dan melabeli sebagian besar negaranya sebagai 'Wilayah Palestina.' (YNet News)Sejumlah penumpang maskapai ini terkejut dan mengeluh, namun pihak perusahaan tidak menyampaikan permintaan maaf ataupun mengubah peta.
Menurut media Israel, YNet News, para penumpang bertanya-tanya apakah ini sebuah kesalahan atau merupakan perspektif baru mengenai perbatasan Israel. JetBlue menjawab bahwa layanan peta disediakan oleh pihak ketiga dan sekarang mencoba memahami dari mana peta itu berasal.
Dalam tanggapan mereka, manajemen Jetblue Airlines menyalahkan penyedia layanan eksternal daripada meminta maaf atau menjelaskan pilihan untuk menampilkan perbatasan Israel secara berbeda.
Perubahan peta Israel menjadi teritori Palestina di peta penerbangan Jetblue ini mengundang reaksi keras warga Israel di media sosial.
“Mengapa tidak mengambil pelajaran geografi dasar terlebih dahulu, daripada berurusan dengan penyedia layanan yang tidak dikenal?” tulis salah satu netizen di media sosial.
Pengguna lain menyarankan Jetblue memeriksa peta sebenarnya sebelum memposting konten.
Beberapa orang bercanda dan membandingkan kesalahan JetBlue dengan peta presentasi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada hari Rabu, yang tidak mencakup Tepi Barat.
Salah satu dari mereka menulis: "Agar adil terhadap JetBlue - bahkan perdana menteri Israel sendiri tidak sepenuhnya yakin apa perbatasan negaranya."
Peta tersebut masih ditampilkan pada penerbangan, dan JetBlue belum mengklarifikasi apakah akan mengubahnya atau membiarkannya tetap dipajang.
Kontroversi seperti ini bukan yang pertama kali terjadi pada perusahaan tersebut.
Pada bulan April 2024, Jetblue Airlines secara resmi mengumumkan bahwa mereka akan mengubah prosedurnya menyusul insiden di mana seorang penumpang Yahudi dari Florida mengeluhkan pin Free Palestine di seragam pramugari, yang mengakibatkan dia dikeluarkan dari penerbangan.
Akhirnya, perusahaan tersebut meminta maaf dan mengatakan akan mengubah kebijakan yang mengizinkan pramugari memakai pin pribadi untuk "mencerminkan lingkungan saat ini".
Jetblue menyatakan bahwa mereka telah menghubungi penumpang Yahudi tersebut dan meminta maaf atas gangguan pada penerbangan JetBlue miliknya.
Baca juga: MAS Juga Temukan Masalah pada Selang Bahan Bakar Mesin Rolls Royce di Airbus
Tag: #mayat #ditemukan #ruang #roda #pesawat #jetblue #diduga #penumpang #gelap