Yaman Bongkar Jaringan Spionase Inggris-Arab Saudi, Israel Sulit Dapat Data Intelijen soal Houthi
Dalam pernyataan hari Senin, (6/1/2024), dinas itu mengatakan aksi spionase tersebut bertujuan untuk mengumpulkan data intelijen tentang fasilitas militer dan pemimpin Yaman.
Menurut dinas itu, tiga “trio jahat” yang terdiri atas Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Israel gagal mencegah operasi militer Yaman untuk membantu Gaza.
Oleh karena itu, badan intelijen Israel, AS, Inggris, dan lainnya mulai berupaya membuat “bank target” atau daftar target.
“Intelijen Inggris yang bekerja sama dan berkoordinasi dengan intelijen Saudi ingin menarik, merekrut, dan melatih unsur spionase dengan tujuan menjalankan aktivitas intelijen yang menargetkan kekuatan strategis negara ini,” kata dinas itu dikutip dari The Cradle.
Orang-orang yang direkrut akan ditugasi memantau dan mengumpulkan data intelijen tentang fasilitas yang dimiliki satuan drone dan rudal tentara Yaman dan fasilitas militer lainnya.
Tugas itu termasuk memantau lokasi, rumah, dan pergerakan beberapa pemimpin Yaman.
Mereka juga menjalani evaluasi dan tes yang dilakukan oleh pejabat Arab Saudi dan Inggris di Riyadh. Kemudian, mereka akan dilatih untuk menggunakan berbagai alat dan program sebelum dikirim kembali ke Yaman.
Houthi merilis video pada Kamis (29/8/2024) ketika pejuangnya membajak dan meledakkan kapal minyak Sounion di Laut Merah setelah menyerang kapal itu dengan rudal dan drone pada minggu lalu. (AFP/ANSARULLAH MEDIA CENTRE)“Informasi yang didapatkan dari orang-orang yang ditangkap dan pengakuan mereka mengindikasikan mereka menjalankan tugas dan aktivitas intelijen yang ditugaskan kepada mereka oleh pejabat Inggris dan Saudi,” ujar dinas itu.
Menurut dinas itu, pihaknya akan memikul tanggung jawabnya untuk mengamankan Yaman dari upaya penyusupan oleh lawan-lawannya.
Di samping itu, Dinas Keamanan Yaman juga memperingatkan bahaya yang muncul apabila warga Yaman berkolaborasi dengan intelijen AS dan Israel. Pembelot bisa dijatuhi hukuman mati.
Dewan Syuro Yaman beri pujian
Dewan Syuro, majelis tinggi dalam parlemen Yaman, memuji dinas keamanan Yaman yang berhasil menggagalkan aksi spionase Inggris dan Arab Saudi.
Dikutip dari Al Masirah, media terafiliasi Houthi, Dewan Syuro menyebut aksi penggagalan itu merupakan kemenangan bagi rakyat Yaman di bawah kepemimpinan Sayyed Abdulmalik Badr al-Din al-Houthi.
Dewan Syuro meminta semua rakyat Yaman untuk tetap waspada, bersatu, dan bekerja sama dengan dinas keamanan untuk membongkar rencana apa pun yang bertujuan untuk mendestabilisasi Yaman.
“Dalam serangkaian operasi keamanan, dinas keamanan nasional Yaman telah mengungkap dan membongkar jaringan spionase yang diatur oleh agen intelijen Inggris, M16, yang bekerja sama dengan dinas intelijen Saudi,” demikian laporan Al Masirah.
“Pengungkapan itu adalah bagian dari pola operasi rahasia yang lebih luas oleh apa yang disebut Yaman sebagai ‘Poros Kejahatan’, yang terdiri atas AS, Inggris, dan entitas Zionis.”
Pada bulan Desember 2024 dinas keamanan Yaman telah menangkap sejumlah orang yang terkait dengan jaringan spionase itu.
Beberapa bulan sebelumnya dinas itu juga membongkar jaringan spionase yang beroperasi di bawah perintah badan intelijen AS dan Israel.
“Jaringan ini telah menyusup ke dalam departemen pemerintahan Yaman selama hampir satu dasawarsa, mengumpulkan informasi rahasia, mempengaruhi keputusan tentang kebijakan, dan melakukan operasi untuk mendestabilisasi infrastruktur negara ini, termasuk sistem kesehatan dan pendidikannya,” kata Al Masirah.
Media itu menyampaikan aksi spionase tersebut adalah bagian dari agresi yang dihadapi Yaman sejak negara itu meningkatkan dukungannya kepada perjuangan Palestina dan operasi militer yang menargetkan Israel.
Israel susah dapatkan data intelijen
Media terkenal asal AS, The New York Times, menyebut Israel kesusahan mendapatkan data intelijen tentang kelompok Houthi atau Ansrallah di Yaman.
“Selama bertahun-tahun Houthi adalah musuh paling tidak diketahui oleh Israel,” kata media itu dalam laporan akhir tahun lalu.
“Sekarang milisi yang didukung Iran itu menguasai sebagaian besar Yaman utara, berjarak lebih dari seribu mil dari Israel, membuat mereka (Israel) begadang malam hari dengan serangkaian serangan di wilayah Israel.”
“Dan mendapat tantangan karena kurangnya [data] intelijen akuran tentang keberadaan para pemimpin kelompok itu dan gudang senjata, kata analis, Israel kesusahan menghentikan mereka.”
Houthi juga berhasil bertahan selama bertahan selama bertahun-tahun dari serangan yang dilakukan koalisi Arab Saudi yang ingin menggulingkan kelompok itu.
“Kami punya masalah,” kata Zohar Palti, mantan direktur intelijen di Mossad, dinas intelijen Israel.
Menurut Palti, Israel tidak punya cara untuk menyelesaikan masalah itu.
Para pakar mengatakan dinas keamanan Israel tak pernah memprioritaskan Yaman dan tidak berusaha mendapatkan data intelijen yang lebih banyak perihal Houthi dalam beberapa tahun terakhir.
(*)
Tag: #yaman #bongkar #jaringan #spionase #inggris #arab #saudi #israel #sulit #dapat #data #intelijen #soal #houthi