Timur Tengah Memanas, Kecam Iran setelah Bombardir 3 Negara, Israel Jadi Kuncinya 
Seorang anggota tim pertahanan sipil melakukan operasi pencarian dan penyelamatan di dekat puing-puing dan mobil yang hancur menyusul serangan rudal yang diluncurkan oleh Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC) di ibu kota wilayah Kurdistan, Arbil, pada 17 Januari 2024. IRGC telah meluncurkan serangan rudal terhadap beberapa sasaran “teroris” di Suriah dan wilayah otonom Kurdistan Irak, media pemerintah Iran melaporkan pada 16 Januari. Safin HAMID / AFP 
12:20
18 Januari 2024

Timur Tengah Memanas, Kecam Iran setelah Bombardir 3 Negara, Israel Jadi Kuncinya 

- Belum lama ini, Iran meluncurkan serangan terhadap tiga negara di Timur Tengah.

Iran menyebut, serangan rudal balistik dilakukan dengan klaim menyasar teroris di Pakistan, Suriah dan Irak.

Tak hanya itu, Iran menyebut serangan itu merupakan pembalasan atas serangan yang dilakukan oleh Israel dan ISIS.

Mereka mengungkit pemboman ganda yang menewaskan hampir 100 orang di Kerman pada 3 Januari, yang diklaim oleh ISIS.

Serangan terhadap Pakistan pada hari Rabu, yang menewaskan dua anak dan melukai empat lainnya, ditujukan pada kelompok Baloch Jaish ul Adl, yang dituduh Iran mengambil bagian dalam serangan terhadap sebuah kantor polisi di selatan negara itu.

Kemudian, serangan Iran menghancurkan sebuah rumah keluarga di Irak dan sebuah pusat medis yang tidak digunakan lagi di Suriah.

Selain itu, ketegangan terjadi di Timur Tengah, serangan Israel terhadap Gaza akan meningkat menjadi perang regional besar-besaran. 

Di antaranya mulai dari Amerika Serikat melancarkan serangan terhadap pemberontak Houthi di Yaman yang melanjutkan serangannya terhadap kapal kontainer di Laut Merah; Iran telah menyerang sasaran di Irak utara, Suriah, dan Pakistan; sementara Hizbullah dan Israel telah meningkatkan intensitas pertempuran di perbatasan.

The National News menuliskan, yang masih belum jelas adalah alasan serangan Iran yang menghancurkan rumah pengusaha Kurdi Peshraw Dizayee di Erbil, terkait dengan partai terkemuka di wilayah Kurdi di Irak, Partai Demokrat Kurdi.

KDP mempunyai hubungan yang buruk dengan kelompok-kelompok yang didukung Iran di Bagdad, di mana hubungan antara Bagdad dan Erbil sering kali mendekati titik putus karena ekspor minyak independen di wilayah Kurdi, yang kini telah dihentikan oleh pemerintah federal.

“Tidak ada pembenaran militer atas serangan tersebut, jadi serangan tersebut dirancang untuk mengirimkan pesan, ini adalah serangan yang mematikan,” kata Norman Ricklefs, yang menjalankan konsultan Namea berfokus pada Irak.

“Selain itu, serangan tersebut ditargetkan secara hati-hati dengan harapan tidak akan menimbulkan respons militer langsung dari AS,” katanya.

“Tetapi serangan itu juga menimbulkan kemarahan besar di Irak, yang menurut saya tidak diharapkan oleh Iran sebelum mereka melancarkan serangan.” Aurora Intel, tim analis keamanan yang berfokus pada Timur Tengah, mengatakan kepada The National melalui email bahwa serangan Iran adalah sebuah “pesan,” sambil menolak klaim Iran mengenai hubungan Mossad-KDP.

Israel Kuncinya

Sementara CNN International memberitakan, serangan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok yang didukung Iran di Timur Tengah tidak akan berhenti sampai perang Israel terhadap Hamas di Gaza berakhir.

“Jika genosida di Gaza berhenti, maka hal ini akan mengakhiri krisis dan serangan lain di wilayah tersebut,” kata Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian pada Rabu (17/1/2024).

Komentar Abdollahian menggemakan tujuan kelompok bersenjata tertentu dalam jaringan pengaruh Iran.

Sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober dan serangan Israel di Gaza setelahnya, kelompok militan Hizbullah terlibat dalam konfrontasi setiap hari dengan pasukan Israel di perbatasan Lebanon-Israel.

Pemberontak Houthi telah melancarkan serangkaian serangan terhadap kapal komersial dan kapal militer Barat di Laut Merah, arteri utama perdagangan internasional.

Dan pasukan yang didukung Iran di Irak dan Suriah telah melancarkan puluhan serangan yang ditujukan terhadap posisi militer AS di negara-negara tersebut, sehingga menimbulkan sejumlah ancaman.

Pada hari Minggu, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan untuk pertama kalinya bahwa konfrontasi di perbatasan Lebanon-Israel, yang meningkat dalam beberapa pekan terakhir, “tidak akan berakhir” sebelum gencatan senjata di Gaza.

Namun, pada hari Rabu, Kepala Staf Umum Israel mengatakan kemungkinan terjadinya perang di front utara Israel “jauh lebih tinggi” saat ini dan bahwa Israel meningkatkan kesiapannya untuk “bertempur di Lebanon.”

Kepala Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Herzi Halevi menyampaikan komentar tersebut saat mengunjungi latihan pasukan cadangan di Israel utara, dekat perbatasan dengan Lebanon.

“Saya tidak tahu kapan perang di utara terjadi. Saya dapat memberitahu Anda bahwa kemungkinan terjadinya perang dalam beberapa bulan mendatang jauh lebih tinggi dibandingkan di masa lalu,” kata Halevi.

Sementara itu, ada kekhawatiran, dampak dari ketegangan ini mulai meluas ke luar Timur Tengah.

Tiongkok menyerukan untuk menahan diri pada hari Rabu, dengan mengatakan pihaknya menganggap Iran dan Pakistan sebagai “tetangga dekat dan negara-negara Islam besar.”

“Kami menyerukan kedua belah pihak untuk menahan diri, menghindari tindakan yang dapat meningkatkan ketegangan dan bekerja sama untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok.

Militer AS Sita Senjata

Pasukan Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) menaiki kapal menuju Yaman dan menyita komponen rudal buatan Iran.

AS juga menyita persenjataan lainnya yang disebut ditujukan untuk pasukan Houthi, dalam sebuah operasi yang menyebabkan dua pasukan komando Seal hilang.

Angkatan Laut AS mengklaim menemukan senjata tersebut dalam serangan malam hari terhadap sebuah kapal di Laut Arab pada Kamis (11/1/2024).

Komando Pusat AS (CENTCOM) mengunggah gambar bagian-bagian rudal di X, termasuk komponen dari rudal kecil lengkap, motor roket, sistem panduan, dan foto kapal kargo kecil yang diduga membawa senjata tersebut.

Penyitaan tersebut menyusul serangan udara AS dan Inggris terhadap posisi Houthi dalam upaya menghentikan serangan pemberontak Yaman terhadap kapal-kapal yang melewati Laut Merah dan Teluk Aden.

Menurut CENTCOM, insiden itu menggambarkan potensi konflik untuk terus menyebar dan menarik Iran secara langsung, ketika AS dan sekutunya berupaya memutus pasokan senjata Houthi.

CENTCOM mengatakan, penyitaan senjata terjadi ketika angkatan lautnya sedang melakukan verifikasi bendera terhadap kapal dhow di dekat pantai Somalia.

Pasukan komando Navy Seal yang berbasis di USS Lewis Puller, yang digolongkan sebagai kapal pangkalan bergerak ekspedisi, melakukan pendaratan malam hari yang kompleks, dengan dukungan helikopter dan drone, serta menyita komponen rudal balistik dan jelajah buatan Iran.

Kargo tersebut diduga mencakup tenaga penggerak, pemandu, dan hulu ledak untuk rudal balistik jarak menengah, rudal jelajah anti-kapal (ASCM), serta suku cadang untuk sistem pertahanan udara.

“Analisis awal menunjukkan senjata yang sama telah digunakan oleh Houthi untuk mengancam dan menyerang pelaut tak berdosa di kapal dagang internasional yang transit di Laut Merah,” kata pihak AS, dikutip dari The Guardian.

AS menyimpulkan, kapal tersebut melakukan pengangkutan ilegal bantuan mematikan tingkat lanjut dari Iran, untuk memasok pasukan Houthi di Yaman.

Iran Beri Bantahan

Meskipun mendukung kampanye Houthi secara retoris, Iran dengan tegas membantah tuduhan AS bahwa mereka menyediakan senjata dan intelijen taktis kepada kelompok pemberontak Yaman.

Dilansir Al Jazeera, Iran dengan tegas membantah adanya kaitan dengan kampanye serangan Houthi di Laut Merah, yang telah mengganggu perdagangan global.

Kelompok Houthi yang menguasai sebagian besar pantai Laut Merah Yaman, telah menyerang kapal-kapal komersial yang menurut mereka terkait dengan Israel atau menuju pelabuhan Israel.

Diluncurkan pada November 2023, serangan tersebut, menurut kelompok Yaman, dimaksudkan untuk membela warga Palestina.

Setelah membentuk pasukan patroli gabungan, pasukan AS dan Inggris meningkatkan upaya mereka pekan lalu, dengan melakukan puluhan serangan terhadap sasaran Houthi.

Para pejabat AS mengatakan, serangan itu secara signifikan melemahkan kapasitas Houthi, mengurangi kemampuan mereka menembakkan rudal, dan meluncurkan drone.

Namun, sumber resmi mengklaim, kelompok tersebut masih mempertahankan tiga perempat dari kapasitasnya.

Ilustrasi - Anggota Houthi berpatroli di Laut Merah dan menunjukkan solidaritasnya terhadap warga Gaza, pada 4 Januari 2024. Ilustrasi - Anggota Houthi berpatroli di Laut Merah dan menunjukkan solidaritasnya terhadap warga Gaza, pada 4 Januari 2024. (AFP)

Pada Senin (15/1/2024), militer AS mengatakan, kelompok pemberontak telah menyerang kapal kontainer milik dan dioperasikan AS dengan rudal balistik anti-kapal.

Tidak ada korban luka atau kerusakan signifikan yang dilaporkan.

Serangan itu terjadi sehari setelah Houthi meluncurkan rudal jelajah ke kapal perusak AS.

"Semua kapal dan kapal perang Amerika dan Inggris yang terlibat dalam agresi terhadap negara kami akan dianggap sebagai sasaran musuh, dan bersumpah bahwa tidak ada serangan yang luput dari hukuman," kata Juru bicara Houthi, Yahya Sarea.

Update Konflik Israel-Hamas

Setidaknya 23 warga Palestina tewas di Khan Younis ketika serangan Israel meratakan puluhan rumah tempat tinggal dan merusak rumah sakit Nasser dan Al-Amal.

Pakar hak asasi manusia PBB mengatakan, setiap orang di Gaza kelaparan ketika Israel terus mengebom, mengepung, dan memblokir bantuan ke wilayah tersebut.

Qatar mengatakan, pihaknya telah menjadi perantara kesepakatan untuk membawa obat-obatan dan bantuan lainnya ke Gaza sebagai imbalan atas penyediaan obat-obatan bagi tawanan Israel yang ditahan di wilayah tersebut.

Gedung Putih mengatakan, AS telah terlibat dalam perundingan serius mengenai tawanan di Doha.

Setidaknya 24.285 orang tewas dan lebih dari 61.154 orang terluka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Revisi jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas 7 Oktober mencapai 1.139 orang.

(Tribunnews.com/ Chrysnha, Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Editor: Whiesa Daniswara

Tag:  #timur #tengah #memanas #kecam #iran #setelah #bombardir #negara #israel #jadi #kuncinya

KOMENTAR