Hamas Ingin Gencatan Senjata dengan Israel segera Direalisasi, tapi Netanyahu Ogah-ogahan
Serangan udara Israel ke RS Kamal Adwan di Gaza Utara. ABu Obaida, juru bicara Al Qassam, sayap militer Hamas, menyatakan, nyawa para sandera Israel tergantung pada pergerakan tentara Israel di Gaza Utara. 
16:10
4 Januari 2025

Hamas Ingin Gencatan Senjata dengan Israel segera Direalisasi, tapi Netanyahu Ogah-ogahan

Lama tak terdengar perkembangan negosiasi gencatan senjata antara Hamas dengan Israel di Gaza, kini terdapat kabar baru.

Terbaru, pejabat senior Hamas, Basem Naim, menginginkan gencatan senjata dengan Israel di Gaza segera terealisasikan.

Basem Naim mengatakan pada Jumat (3/1/2025), Hamas sangat serius dalam pembicaraan gencatan senjata dengan Israel yang berlangsung di Doha, Qatar.

Dikutip dari Arab News, Naim mengatakan pembicaraan kali ini difokuskan pada kesepakatan gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan Israel.

Perlu diketahui, para mediator Qatar, Mesir, dan AS terlibat dalam pembicaraan bolak-balik selama berbulan-bulan.

Namun, tampaknya kedamaian di Gaza akan sulit diciptakan, karena Israel ogah menyetujui kesepakatan gencatan senjata secara permanen.

Perang kata-kata terus terjadi ketika Hamas menuduh Israel menetapkan "syarat-syarat baru".

Sementara di sisi Israel, mereka menduduh Hamas telah menciptakan "rintangan-rintangan baru" terhadap kesepakatan.

Padahal, Qatar sempat menyatakan optimisme, "momentum" kembali hadir dalam perundingan menyusul kemenangan Donald Trump di pemilu Amerika Serikat.

Kali ini, Hamas menegaskan kembali keseriusannya untuk menciptakan kesepakatan gencatan senjata sesegera mungkin.

Lalu, Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, pada Kamis (2/1/2025), menyetujui negosiator Israel untuk melanjutkan pembicaraan di Doha.

Patut ditunggu apakah pembicaraan kali ini akan membuahkan hasil, dengan terciptanya kedamaian di Gaza atau tidak.

Israel Terus Gempur Gaza

Ketika pembicaraan gencatan senjata tengah berlangsung, Israel kembali melakukan serangan udara di Gaza pada Jumat (3/1/2025).

Otoritas kesehatan Palestina mengatakan, lebih dari 110 orang tewas dalam serangan udara Israel terhadap puluhan sasaran.

Dikutip dari Al Arabiya, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan lebih dari 40 orang tewas pada hari Jumat setelah 71 orang tewas sehari sebelumnya termasuk di Al-Mawasi, sebuah daerah di Gaza tengah yang sebelumnya dinyatakan sebagai zona aman kemanusiaan oleh otoritas Israel.

Militer Israel mengatakan telah menyerang sekitar 40 titik kumpul Hamas serta pusat komando dan kontrol.

Dikatakan mereka telah mengambil sejumlah langkah untuk mengurangi risiko membahayakan warga sipil, termasuk menggunakan amunisi presisi, pengawasan udara, dan intelijen lainnya.

Hamas dituduh menempatkan pejuang di wilayah sipil, termasuk bangunan yang sebelumnya digunakan sebagai sekolah, tempat pasukan menemukan sejumlah senjata.

Hamas menolak tuduhan, kelompok tersebut sengaja menggunakan penduduk sipil untuk melindungi pejuang.

Pada hari Jumat, militer meminta warga sipil di daerah al-Bureij di Gaza tengah untuk mengungsi sebelum operasi yang diperintahkan menyusul serangan roket dari daerah tersebut.

Dikatakan penduduk harus pindah ke zona kemanusiaan demi keselamatan mereka sendiri.

Di tempat lain, pasukan Israel telah memerangi pejuang Hamas yang bertahan di kota-kota sekitar ujung utara daerah kantong itu selama sebulan terakhir dan terus menemukan gudang senjata dan infrastruktur bawah tanah, kata militer.

Cuaca musim dingin yang parah telah menyebabkan kesulitan yang amat berat bagi ratusan ribu orang yang berlindung di perkemahan tenda darurat.

Hingga saat ini, Israel telah menahan lebih dari 10.300 tahanan Palestina, sementara Hamas dikatakan menahan sekitar 100 tawanan Israel di Gaza.

Kelompok itu juga mengatakan puluhan tawanan tewas dalam serangan udara Israel yang membabi buta.

Tentara Israel terus melancarkan perang genosida di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 45.650 korban, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak 7 Oktober 2023.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Editor: Pravitri Retno W

Tag:  #hamas #ingin #gencatan #senjata #dengan #israel #segera #direalisasi #tapi #netanyahu #ogah #ogahan

KOMENTAR