Israel Masih Hadapi Perang Multifront Tahun 2025, Front di Suriah Lenyap, tapi Hamas Bangkit
Pada 2024, Israel setidaknya menghadapi tujuh front, melawan para anggota Poros Perlawanan yang disokong Iran.
Front itu melibatkan Hamas di Gaza, Hizbullah di Lebanon, Houthi di Yaman, berbagai milisi di Irak dan Suriah, upaya Iran mempersenjatai milisi di Tepi Barat, dan Iran sendiri.
Seorang analis di The Jerusalem Post, Seth J. Frantzman, mengatakan perang multifront menjadi tantangan besar bagi Israel.
Israel awalnya hanya berfokus menghadapi Hamas di Gaza pada bulan November dan Desember 2023. Namun, front kemudian bertambah banyak.
Setelah perang di Gaza meletus, Hizbullah ikut melawan Israel. Kelompok asal Lebanon itu telah meluncurkan ribuan rudal dan drone atau pesawat nirawak ke Israel.
Pasukan Israel dalam agresi militernya di Jalur Gaza mendapat serangan sergapan berupa peledakan rumah jebakan oleh kelompok milisi pembebasan Palestina, Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas. (Khaberni)Lalu, Israel harus menghadapi Houthi yang juga meluncurkan rudal ke Israel dan menyerang kapal-kapal terafiliasi dengan Israel di Laut Merah. Pada penghujung tahun lalu sudah ada sekitar 200 rudal dan drone yang diluncurkan kelompok itu.
Ancaman juga datang dari milisi-milisi di Irak dan Suriah yang mulai menargetkan Israel dengan drone.
Kemudian, Iran menyerang Israel dua kali. Serangan pertama melibatkan ratusan drone dan rudal, sementara serangan kedua menggunakan 180 rudal balistik. Total sudah ada sekitar 500 rudal yang ditembakkan Iran ke Israel.
Frantzman mengakui Israel kesusahan menangani perang multifront.
Kata dia, Israel awalnya berhati-hati dalam menyerang Iran. Negara Zionis itu awalnya hanya menyerang segelintir target pada April 2024.
Mengenai Houthi, Israel awalnya menunda serangan terhadap Houthi. Setelah serangan Houthi menewaskan satu orang di Tel Aviv pada bulan Juli, Iran memutuskan menyerang Houthi.
Hingga saat ini Houthi masih belum bisa ditangani oleh Israel. Beberapa hari belakangan Houthi masih meluncurkan rudal ke Israel.
Frantzman menyebut Israel juga menunggu waktu yang tepat untuk membunuh Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran. Lalu, Israel mulai melancarkan besar terhadap Hizbullah pada pertangahan September 2024.
Mengenai ancaman di Tepi Barat, Israel melakukan penyerbuan besar-besaran untuk mencegah pejuang Palestina meningkatkan target di sana.
Di front lain, yakni Suriah, Israel menyerang target-target yang terkait dengan Iran. Israel juga menghancurkan sisa-sisa peralatan militer Suriah setelah rezim Bashar al-Assad tumbang.
Menurut Frantzman, Israel merasa tidak akan mampu berperang di tujuh front dalam waktu bersamaan. Oleh karena itu, Israel memilih front secara berhati-hati dengan cara menggunakan pasukan khusus dan menjalankan operasi lain ketika dibutuhkan.
Dalam perang mutifront ini Israel dibantu oleh sekutu dekatnya, AS, dan negara-negara lain.
Frantzman berujar jatuhnya rezim Assad barangkali sudah menghilangkan satu front di Suriah. Iran mungkin sudah tidak dapat beroperasi lagi di Suriah.
Sementara itu, Hizbullah masih menjadi masalah bagi Israel. Saat ini kedua belah pihak memberlakukan gencatan senjata selama 60 hari. Hizbullah mendapat pukulan kuat, tetapi masih memiliki kekuatan.
Menurut Frantzman, Israel masih akan terus menghadapi perang multifront tahun ini.
Hamas bangkit
Target utama Israel di Gaza, yakni Hamas, dilaporkan bangkit lagi. The Jerusalem Post dan Channel 12 menyampaikan Hamas merekrut personel baru.
Channel 12 menyebut Hamas dan kelompok Jihad Islam disebut memiliki 20.000 hingga 23.000 pejuang, sedangkat The Jerusalem Post mengklaim jumlah pejuang Hamas mencapai sekitar 12.000 orang.
Menurut Pasukan Pertahanan Israel (IDF), pada awal perang jumlah pejuang Hamas mencapai 25.000 personel. IDF mengatakan ada 14.000 hingga 16.000 pejuang Hamas yang terluka.
Adapun The Jerusalem Post berujar ada lebih dari 6.000 warga Gaza yang ditahan Israel saat perang.
(Tribunnews/Febri)
Tag: #israel #masih #hadapi #perang #multifront #tahun #2025 #front #suriah #lenyap #tapi #hamas #bangkit