Kronologi Serangan di New Orleans, 2 Warga Israel Terluka, 15 Tewas, Ada Bendera ISIS di Truk
Serangan itu dilakukan oleh pelaku dengan cara menabrakkan sebuah truk pikap di Jalan Bourbon.
Menurut CNN, pelaku berkendara dalam kecepatan sangat tinggi lalu menembaki aparat keamanan.
Sebanyak 15 orang dilaporkan tewas, sedangkan korban luka mencapai 35 orang.
Menteri Lur Negeri Israel, Gideon Sa’ar, mengaku telah memerintahkan Konsulat Jenderal Israel di Houston untuk pergi ke New Orleans guna memberikan bantuan.
"Israel punya solidaritas dengan New Orleans dan Amerika Serikat," ucap Sa’ar melalui akun media sosial X.
Biro Penyelidik Federal atau FBI menyebut terduga pelaku bernama Shamdud-Din Jabbar, seorang warga AS dan veteran yang berasal dari daerah Harris, negara bagian Texas. FBI menyakini Jabbar tidak bertindak sendirian.
"Kami secara agresif mencari setiap petunjuk, termasuk rekan-rekannya yang diketahui," kata Agen Khusus Asisten FBI Alethea Duncan pada hari yang sama, dikutip dari The Jerusalem Post.
Polisi menutup persimpangan Canal Street dan Bourbon Street di French Quarter di New Orleans, Louisiana, pada 1 Januari 2025. (AFP/MATTHEW HINTON)Saat ini FBI menyelidiki peristiwa itu sebagai "aksi terorisme". Pihak berwenang masih mencari tahu latar belakang pelaku dan riwayat perjalannnya.
Sebelumnya, dalam konferensi pers Rabu pagi Duncan sempat menyabut insiden itu bukan aksi teror,
Duncan mengatakan di tempat kejadian perkara (TKP) ditemukan improvised explosve device atau IED.
Kronologi
Serangan itu terjadi pukul 03.15 waktu setempat di persimpangan Kanal dan Jalan Bourbon.
TKP berada di French Quarter, tempat wisata bersejarah yang terkenal dengan kehidupan malamnya.
Kepala Polisi Anne Kirkpatrik berujar pelaku membanting stir di sekitar barikade di tempat perayaan tahun baru. Pelaku lalu menembaki polisi. Dua polisi terkena tembakan.
"Orang ini berusaha menabrak sebanyak mungkin orang," kata Kirkpatrick.
Pada saat peristiwa terjadi, pihak berwenang di Orleans sedang memasang pembatas baru untuk keperluan keamanan.
Polisi mengatakan pembatas itu tak berfungsi. Oleh karena itu, personel keamanan disiagakan di tempat kejadian untuk melindungi warga sipil.
Menurut polisi, pelaku melajukan kendaraannya di sekitar trotoar dan mendekati target.
"Kami memarkir mobil di sana, kami punya pembatas di sana, kami punya personel di sana, dan mereka masih berkeliling," ujar Kirkpatrick.
Adapun kendaraan yang digunakan pelaku ialah truk Ford F-150 dengan pelat nomor asal Texas. Truk itu disewa pelaku lewat aplikasi Turo.
Truk tersebut masih terlihat di Harris utara pada Selasa, sekitar 10.15 waktu setempat. Lalu, truk melaju ke arah New Orleans pukul 12.15.
Polisi menembak mati Jabbar setelah dia keluar dari kendaraan dan menembaki polisi. Tiga polisi membalas tembakan itu.
Dua polisi yang terkena tembakan pelaku kini berada dalam kondisi stabil.
Bendera ISIS ditemukan di kendaraan pelaku
FBI mengatakan bendera ISIS ditemukan di truk yang digunakan pelaku.
Tak hanya itu, senjata api dan bom pipa turut ditemukan di sana. Bom itu disembunyikan di perangkat pendingin dan disambungkan dengan kabel agar bisa diledakkan dari jarak jauh.
FBI menyebut rekaman dari kamera pengawas memperlihatkan ada tiga pria dan satu wanita yang menaruh salah satu bom.
"Ada beberapa jenazah yang ditutupi di sana. Polisi mencari bom di tong sampah," kata Derick Fleming, seorang kepala pelayan hotel, dikutip dari The Times of Israel.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden mengaku marah dan merasa frustrasi ketika mengetahui peristwa itu. Dia memilih irit bicara sebelum lebih banyak hal diketahui tentang peristiwa itu.
(Tribunnews/Febri)
Tag: #kronologi #serangan #orleans #warga #israel #terluka #tewas #bendera #isis #truk