Bukan Kutukan, Para Ahli Memecahkan Misteri di Balik Kematian Misterius Makam Raja Tut
Peti mati & tampilan luar makam Tutankhamun selama penggalian di tahun 1922. (AP & Getty Images)
18:30
27 April 2024

Bukan Kutukan, Para Ahli Memecahkan Misteri di Balik Kematian Misterius Makam Raja Tut

 - Kutukan makam Raja Tutankhamun di Mesir yang telah membingungkan para arkeolog, karena dikhawatirkan terkait dengan kematian misterius beberapa ekskavator yang menemukannya pada tahun 1922.

Namun, seorang ilmuwan kini mengklaim telah memecahkan misteri 'Kutukan Firaun,' yang terkenal itu lebih dari 100 tahun kemudian.

Tingkat radiasi beracun yang berasal dari uranium, dan limbah beracun diyakini telah bertahan di dalam makam sejak disegel lebih dari 3.000 tahun yang lalu, tulis Ross Fellowes bulan Maret 2024 di Journal of Scientific Exploration (JSE).

Tingkat radiasi di dalam makam Tutankhamun sangat tinggi, sehingga siapa pun yang bersentuhan dengan makam tersebut kemungkinan besar dapat terkena penyakit radiasi dan kanker.

"Populasi Mesir kontemporer dan kuno dicirikan oleh insiden kanker hematopoietik yang luar biasa tinggi, kanker tulang, darah atau sumsum tulang." 

"Dimana penyebab utama yang diketahui adalah paparan radiasi," tulis Fellowes dalam studinya.Namun, radioaktivitas ini tidak terisolasi pada makam Tutankhamun.

Fellowes mengungkapkan bahwa, tingkat radiasi yang luar biasa tinggi telah didokumentasikan di reruntuhan makam Kerajaan Lama, dan tersebar di seluruh situs di Mesir.

"Radiasi telah terdeteksi oleh alat penghitung Geiger (radiasi) di dua lokasi di Giza yang berdekatan dengan piramida," tulisnya.

Ia juga menambahkan bahwa radon, yaitu gas radioaktif juga terdeteksi di beberapa makam bawah tanah di Saqqara. Semua hasil pembacaan ini ditemukan sebagai 'radioaktif tinggi.' 

"Studi modern mengkonfirmasi tingkat radiasi yang sangat tinggi di makam Mesir kuno, dengan urutan 10x lipat dari standar keamanan yang diterima," ungkap studi tersebut.

Ada juga teori yang mengatakan bahwa mereka yang membangun makam kuno tersebut sadar akan adanya racun, berdasarkan peringatan menakutkan yang diukir di dinding.

"Sifat kutukan tersebut secara eksplisit tertulis di beberapa makam, dengan salah satu makam diterjemahkan sebagai, 'mereka yang merusak makam ini akan menemui ajalnya oleh penyakit yang tidak dapat didiagnosa oleh dokter,'" tulis Fellowes.

Terjemahan lain yang tidak mengenakan seperti 'terlarang' karena 'roh jahat,' mungkin secara signifikan memicu ketakutan bahwa kutukan supernatural masih ada di situs-situs kuno.

Ketakutan tersebut semakin meningkat dengan kematian misterius Lord Carnarvon, yang mendanai penggalian pada tahun 1922 dan dilaporkan berjalan melalui kamar-kamar yang penuh dengan harta karun, serta beberapa kamar lainnya setelah mereka membuka segel makam.

"Carnarvon meninggal dalam beberapa minggu setelah diagnosis keracunan darah dan pneumonia yang tidak pasti," tulis Fellowes, seperti yang dikutip dari New York Post.

Lord Carnarvon adalah bangsawan asal Inggris yang membiayai ekskavasi makam Tutankhamun di Lembah Para Raja.

Ahli Mesir Arthur Weigall diduga mengatakan kepada rekan-rekannya, bahwa Carnarvon akan mati dalam waktu enam minggu setelah masuk, demikian klaim penelitian tersebut.

Howard Carter yang merupakan seorang arkeolog dan Egyptologist asal Inggris, orang pertama yang masuk ke dalam makam Tutankhamun bersama Carnarvon.

Carter meninggal pada tahun 1939 setelah berjuang melawan limfoma Hodgkin (kanker yang menyerang kekebalan tubuh), yang diduga disebabkan oleh keracunan radiasi.

Ahli Mesir asal Inggris dan ekskavator independen Arthur Weigall hadir pada pembukaan Makam Tut, mereka juga berjasa dalam memulai 'mitos' kutukan tersebut. Beliau meninggal karena kanker pada usia 54 tahun di tahun 1934.

Secara keseluruhan, enam dari 26 orang yang hadir saat makam dibuka meninggal dalam satu dekade akibat asfiksia, stroke, diabetes, gagal jantung, pneumonia, keracunan, malaria, dan paparan sinar-X.

Meskipun kematian-kematian tersebut dapat dilihat sebagai hal yang aneh, teori kutukan juga mungkin dipicu oleh keanehan-keanehan yang terjadi saat dibuka.

Carnarvon dilaporkan menderita gigitan nyamuk yang kemudian terinfeksi parah. Menurut National Geographic, sekitar waktu ekskavator membuka makam, Kairo dilaporkan mengalami pemadaman listrik yang aneh dan badai pasir yang aneh.

Pada satu titik selama penggalian, anjing kesayangan Carnarvon diduga mengeluarkan lolongan yang mengerikan dan tiba-tiba mati.

Dari perspektif sejarah, penemuan makam di Lembah Para Raja dianggap sebagai salah satu penemuan paling menarik, yang memberikan gambaran sekilas kepada masyarakat modern tentang perjalanan para bangsawan Mesir ke alam baka.

Lima ribu benda, termasuk sepatu pemakaman emas padat, patung, permainan, dan hewan-hewan aneh, ditemukan di dalam makam Tutankhamun.

Butuh waktu sepuluh tahun bagi para ekskavator untuk membersihkan makam dari harta karunnya. Pembukaan segel, dan penelitian makam ini juga dianggap sebagai awal dari era modern Egyptology.

Tutankhamun naik takhta sebagai firaun pada usia sembilan, atau sepuluh tahun dan memerintah antara tahun 1332 SM dan 1323 SM. Namun, ia meninggal pada saat ia berusia 18 tahun.

Tidak ada catatan yang tercatat tentang kematian Tutankhamun, dan bagaimana firaun muda ini meninggal masih menjadi misteri.

Namun, Tutankhamun diduga menderita beberapa masalah kesehatan dan kemungkinan besar terkait dengan ayahnya, Akhenaten, serta ibunya, Nefertiti, yang merupakan kakak beradik.

Editor: Nicolaus Ade

Tag:  #bukan #kutukan #para #ahli #memecahkan #misteri #balik #kematian #misterius #makam #raja

KOMENTAR