Israel Menanti Balasan Iran: Libur Tentara Dibatalkan, Aktifkan Sistem Jamming GPS di Seluruh Area
Sistem gangguan elektronik. Israel dilaporkan mengaktifkan sistem jamming sebagai persiapan menghadapi serangan balasan Iran. 
22:00
4 April 2024

Israel Menanti Balasan Iran: Libur Tentara Dibatalkan, Aktifkan Sistem Jamming GPS di Seluruh Area

Israel dilaporkan bersiap menghadapi serangan balasan Iran atas pemboman konsulat negara tersebut di Damaskus, Suriah, Senin (1/4/2024) kemarin.

Serangan yang dianggap sebagai pukulan telak bagi Teheran itu menewaskan seorang perwira tinggi senior Pasukan Quds dari unit elite Garda Revolusi Iran (IRGC).

Saluran 14 Israel pada Kamis (4/4/2024) melaporkan, satu di antara persiapan menghadapi serangan Iran tersebut dilakukan Israel dengan membatalkan cuti para tentaranya (IDF) selama akhir pekan.

"Hal ini untuk mengantisipasi tanggapan Iran terhadap serangan di Damaskus," tulis laporan tersebut.

Selain itu, Otoritas Penyiaran Israel (KAN) juga pada Kamis, melaporkan kalau Israel mengaktifkan sistem jamming GPS di seluruh Israel.

"Sistem pengacau ini dilakukan dalam rangka persiapan respons Iran dan peluncuran drone dan rudal yang diarahkan ke Israel," tulis laporan tersebut.

Seluruh Kedubes Israel di Dunia Siaga Tinggi

Perdana Menteri Benyamin Netanyahu memerintahkan semua kedutaan besar Israel di seluruh dunia untuk siaga tinggi, usai Iran mengancam akan melakukan serangan balas atas kematian dua pejabat senior di Damaskus, Suriah.

Tak hanya itu, Netanyahu juga meminta semua kantor kedubes Israel di seluruh dunia untuk meningkatkan kewaspadaannya, termasuk kemungkinan teror, serangan, atau bentuk intimidasi terhadap diplomat Israel.

"Sudah ada keadaan siaga di kedutaan Israel sejak pecahnya perang, namun setelah pembunuhan pejabat Iran di Damaskus, kewaspadaan di kedutaan Israel akan ditingkatkan," ujar Lembaga Penyiaran Publik Israel, KAN mengutip Al Jazeera.

Konflik ini pertama kali pecah pada awal pekan ini, tepatnya jet tempur F-35 milik militer Israel melancarkan serangan udara ke Konsulat Iran di Damaskus. Imbas serangan itu 13 orang dilaporkan tewas, termasuk pemimpin Garda Revolusi, Mohammad Reza Zahedi, serta 7 anggota IRGC.

Serangan mematikan ini lantas membuat Iran murka, hingga berjanji akan melakukan serangan balas dendam kepada Israel yang berani menargetkan pemimpin Garda Revolusi Iran dalam serangan udaranya .

“Kami akan membuat Israel menyesali tindak pidananya yang ini dan yang lain,” Pemimpin agung Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir Abdollahian, mengonfirmasi bahwa serangan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus merupakan pelanggaran terhadap semua konvensi internasional.

"Kami mengutuk keras serangan terhadap konsulat kami di Damaskus. Perdana Menteri Israel Benjamin telah benar-benar kehilangan keseimbangan mental karena kegagalan berturut-turut di Gaza dan kegagalan mencapai tujuan ambisius Zionis," tegas Abdollahian.

Israel Akui Bertanggung Jawab

Pemerintah Netanyahu hingga kini belum memberikan respon apapun terkait tuduhan yang menyebut anggotanya terlibat dalam serangan mematikan itu.

Namun menurut surat kabar Amerika Serikat (AS), The New York Times, empat pejabat Israel, yang tidak disebutkan namanya, membenarkan Israel bertanggung jawab atas serangan di Suriah yang menewaskan Zahedi dan rekan-rekannya.

Radio Tentara Israel berdalih serangan terhadap Damaskus tidak menargetkan gedung kedutaan Iran, melainkan bangunan di dekatnya yang berfungsi sebagai markas militer Garda Revolusi.

"Dengan kata lain, siapa pun yang menghancurkan bangunan itu mungkin mempunyai informasi akurat tentang aktivitas militer yang terjadi di sana," lapor Radio Tentara Israel.

Netanyahu Rekrut Tentara Bayaran

Mengantisipasi serangan balik dari Iran Netanyahu dilaporkan telah memerintahkan Pasukan pendudukan Israel untuk melakukan perekrutan tentara cadangan untuk memperkuat angkatan udaranya.

“Pasukan pendudukan Israel mengumumkan bahwa mereka akan merekrut pasukan cadangan dari Angkatan Udara karena takut akan pembalasan dari Iran atas serangan terhadap konsulatnya di Damaskus, Suriah,“ ujar Menteri Keamanan Israel Avigdor Lieberman dikutip dari Al Mayadeen.

“Iran tidak akan menyerah. Mereka tidak akan menyerah dan tidak akan tertipu; kita harus tetap waspada. Kita mengenal Iran,” imbuh Lieberman.

AS, Inggris, dan Prancis Kompak, Sebut Serangan Jadi Risiko Iran

Amerika Serikat, Inggris dan Prancis jelas-jelas membela Israel. Dua negara ini menolak pembicaraan serangan Israel di Damaskus dalam pembahasan di Dewan Keamanan PBB.

Wakil Perwakilan Tetap Pertama Rusia untuk PBB Dmitry Polyansky mengatakan, setelah sesi Dewan Keamanan PBB tanggal 2 April tentang serangan Israel terhadap departemen konsuler Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Rusia menyiapkan rancangan pernyataan media Dewan Keamanan PBB dengan teks standar untuk kasus-kasus tersebut.

"Namun demikian, Amerika Serikat dan Amerika Kerajaan bahkan enggan membahasnya, dengan alasan kurangnya pendekatan terpadu terhadap insiden tersebut selama sesi tersebut,” tulis diplomat Rusia itu di Telegram dikutip dari TASS, Kamis (4/4/2024).

Polyansky mengatakan bahwa selama sesi hari Selasa, Washington dan London, bersama dengan rekan-rekan mereka dari Perancis “tidak mengutuk pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional” dan malah “terlibat dalam akrobat verbal yang mengarah pada kesimpulan bahwa ini adalah kesalahan Iran sendiri."

“Ini merupakan pertunjukan luar biasa dari standar ganda trio Barat, dan sikap mereka yang sebenarnya terhadap hukum dan ketertiban dalam konteks internasional,” tambahnya.

Pada tanggal 1 April, kantor berita Suriah SANA melaporkan bahwa Angkatan Udara Israel telah melakukan serangan terhadap sebuah bangunan di Damaskus. Media Iran mengatakan bahwa konsulat Iran adalah sasaran serangan itu.

Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan itu telah menewaskan tujuh penasihat militer, termasuk Jenderal Mohammad Reza Zahedi dan Jenderal Mohammad Hadi Haji-Rahimi.

Menurut saluran TV IRIB yang dikelola pemerintah Iran, Zahedi memimpin unit Pasukan Al-Quds IRGC di Lebanon dan Suriah.

Rusia mengutuk keras serangan Israel terhadap konsulat dan meminta diadakannya pertemuan Dewan Keamanan PBB. Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei bersumpah bahwa Teheran akan membuat Israel menyesali serangannya dan Presiden Ebrahim Raisi berjanji bahwa serangan itu tidak akan berlangsung tanpa tanggapan.

Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari mengatakan Israel telah menyerang sasaran militer milik IRGC, namun bukan misi diplomatik. Menurut Hagari, fasilitas tersebut disamarkan sebagai bangunan sipil.

Siaga Tinggi

Sementara itu, Israel menerapkan siaga tinggi di seluruh kantor kedutaannya di luar negeri.

Hal ini usai usai Iran mengancam akan melakukan serangan balas atas kematian dua pejabat senior di Damaskus, Suriah.

PM Israekl Benjamin Netanyahu, meminta semua kantor kedubes Israel di seluruh dunia untuk meningkatkan kewaspadaannya, termasuk kemungkinan teror, serangan, atau bentuk intimidasi terhadap diplomat Israel.

"Sudah ada keadaan siaga di kedutaan Israel sejak pecahnya perang, namun setelah pembunuhan pejabat Iran di Damaskus, kewaspadaan di kedutaan Israel akan ditingkatkan," ujar Lembaga Penyiaran Publik Israel, KAN mengutip Al Jazeera.

Konflik ini pertama kali pecah pada awal pekan ini, tepatnya jet tempur F-35 milik militer Israel melancarkan serangan udara ke Konsulat Iran di Damaskus. Imbas serangan itu 13 orang dilaporkan tewas, termasuk pemimpin Garda Revolusi, Mohammad Reza Zahedi, serta 7 anggota IRGC.

Serangan mematikan ini lantas membuat Iran murka, hingga berjanji akan melakukan serangan balas dendam kepada Israel yang berani menargetkan pemimpin Garda Revolusi Iran dalam serangan udaranya .

“Kami akan membuat Israel menyesali tindak pidananya yang ini dan yang lain,” Pemimpin agung Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir Abdollahian, mengonfirmasi bahwa serangan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus merupakan pelanggaran terhadap semua konvensi internasional.

"Kami mengutuk keras serangan terhadap konsulat kami di Damaskus. Perdana Menteri Israel Benjamin telah benar-benar kehilangan keseimbangan mental karena kegagalan berturut-turut di Gaza dan kegagalan mencapai tujuan ambisius Zionis," tegas Abdollahian.

 
 

Tag:  #israel #menanti #balasan #iran #libur #tentara #dibatalkan #aktifkan #sistem #jamming #seluruh #area

KOMENTAR