Pilpres AS: Kamala Harris Ucapkan Selamat kepada Donald Trump

- Hingga kemarin (7/11) sore, hasil hitung cepat yang dilakukan Associated Press (AP) menunjukkan Donald Trump mampu meraih 295 suara. Artinya, calon presiden dari Partai Republik itu sudah memenangi pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS).

Pada Rabu (6/11) malam waktu AS, Wakil Presiden Kamala Harris telah menyampaikan pidato kekalahannya. "Jangan putus asa dan teruslah berjuang demi demokrasi kita," kata Harris kepada pendukungnya seperti dilansir The Guardian.

Pidato itu disampaikan di Howard University di depan pendukungnya. Mereka tampak masih bersedih. Harris mengakui bahwa hasil pemilu tak sesuai harapan. ’’Amerika akan selalu bersinar terang selama kita tidak pernah menyerah dan selama kita terus berjuang,’’ ungkapnya.

Beberapa jam sebelum pidatonya, Harris menelepon Trump. Dia mengucapkan selamat dan menekankan pentingnya pengalihan kekuasaan secara damai. Pada 6 Januari 2021, ada pemberontakan Capitol akibat kekalahan Trump melawan Joe Biden. Harris tak ingin hal serupa terjadi. Presiden Joe Biden juga telah menelepon Trump. Dia memberikan selamat kepada rivalnya di Pilpres 2020 itu.

Di sisi lain, Biden memuji Harris sebagai mitra hebat. Selain itu, dia menyebut wakilnya itu sebagai pelayan masyarakat yang penuh integritas, keberanian, dan berkarakter.

Dari tanah air, Presiden Prabowo Subianto memberikan selamat kepada Trump. Melalui akun Instagram, Prabowo menyebut AS sebagai mitra bagi Indonesia. ’’Saya berharap dapat bekerja sama erat dengan Anda dan pemerintahan Anda,’’ katanya. Prabowo juga menyinggung soal peningkatan kemitraan demi perdamaian dan stabilitas global.

Sementara itu, Partai Republik yang diwakili Steve Scalise menguraikan rencana kerja 100 hari pemerintahan Trump. Di antaranya, pemotongan pajak hingga penambahan sumber daya ke perbatasan di selatan. ’’Partai Republik akan membangun tembok perbatasan Trump, memperoleh teknologi deteksi baru, memperkuat patroli perbatasan, dan menghentikan arus imigrasi ilegal,’’ jelasnya.

Lalu, bagaimana dengan kasus hukum Trump? Sebelumnya, ada tuntutan terhadap Trump atas dugaan kesalahan penanganan dokumen rahasia dan upaya kudeta kekuasaan pasca-Pilpres 2020. Dilansir dari BBC, Departemen Kehakiman AS sedang berunding dengan kantor penasihat khusus Jack Smith untuk menghentikan dua kasus federal itu.

Di sisi lain, Trump akan kembali ke Gedung Putih sebagai presiden pertama yang pernah terjerat hukuman pidana. Dia pernah divonis bersalah di Pengadilan New York karena memalsukan 34 catatan bisnis. Termasuk membayar uang tutup mulut untuk bintang film dewasa Stormy Daniels. (lyn/c19/bay)

Tag:  #pilpres #kamala #harris #ucapkan #selamat #kepada #donald #trump