Joe Biden Tuduh El-Sisi Blokir Jalur Bantuan di Rafah, Mesir: Semua Salah Israel
Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi berbicara dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Prancis setelah pembicaraan mereka di Kairo, pada 25 Oktober 2023. --- Mesir bantah tuduhan Joe Biden yang sebut Mesir memblokir Rafah. 
06:50
10 Pebruari 2024

Joe Biden Tuduh El-Sisi Blokir Jalur Bantuan di Rafah, Mesir: Semua Salah Israel

Mesir menanggapi pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, yang mengatakan Mesir menutup jalur penyeberangan Rafah untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.

Perbatasan Mesir dan Jalur Gaza sepanjang 14 Kilometer di Rafah dilengkapi pagar baja yang tinggi, yang dibangun oleh Mesir di masa lalu.

Joe Biden menuduh Presiden Mesir, Abdel Fattah el-Sisi, sengaja menutup perbatasan itu pada awal agresi Israel, yang menghambat masuknya bantuan ke Jalur Gaza.

Ia menggambarkan AS sebagai penyelamat yang melobi Israel dan Mesir agar mengizinkan masuknya bantuan ke Jalur Gaza.

"Pada awalnya tidak ingin membuka penyeberangan untuk memungkinkan masuknya bahan-bahan kemanusiaan. Saya berbicara dengannya dan meyakinkan dia (El-Sisi) untuk membuka penyeberangan. Saya berbicara dengan Bibi (Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu) untuk membuka gerbang dari sisi Israel," katanya, Kamis (8/2/2024), dikutip dari SkyNews.

Tanggapan Mesir soal Pernyataan Joe Biden

Kepresidenan Mesir lalu menerbitkan surat yang berisi tanggapan terhadap pernyataan Joe Biden.

“Mengacu pada pernyataan Presiden Amerika pada tanggal 8 Februari 2024 mengenai situasi di Jalur Gaza, Kepresidenan Republik Mesir menegaskan konsensus posisi dan kelanjutan kerja sama dan kerja sama intensif antara Mesir dan Amerika Serikat mengenai upaya mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza.." bunyi pernyataan itu, Jumat (9/2/2024).

"Mesir sejak awal sudah membuka penyeberangan Rafah tanpa batasan atau syarat, dan memobilisasi bantuan kemanusiaan dalam jumlah besar, baik dari Mesir sendiri atau melalui semua negara yang mengirimkan bantuan ke Bandara Al-Arish, di Kegubernuran Sinai Utara Mesir," lanjutnya.

Mesir mengatakan, justru pemboman Israel di Rafah yang menghalangi masuknya bantuan kemanusiaan dan bukan kehendak Mesir.

"Pengeboman yang terus-menerus terhadap penyeberangan sisi Palestina oleh Israel, yang diulangi sebanyak 4 kali, menghalangi masuknya bantuan," lanjutnya, dikutip dari Reuters.

Mesir menegaskan, setelah pemboman itu terakhir, Mesir segera memperbaiki penyeberangan dan membuat penyesuaian teknis yang diperlukan.

"Dengan demikian, memungkinkan masuknya bantuan dalam jumlah besar untuk membantu masyarakat Jalur Gaza," tambahnya.

Dalam pernyataan itu, Mesir mengklaim negaranya berperan besar dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di Jalur Gaza.

Akibat pemboman Israel di perbatasan, Mesir mengalami banyak tekanan dan beban untuk mengoordinasikan proses masuknya bantuan.

Untuk menjamin masuknya bantuan dengan aman, Mesir bekerja sama dengan pihak regional dan internasional untuk menekan Israel agar tidak menargetkan Rafah.

Mesir mengatakan 80 persen bantuan yang disediakan oleh Mesir telah sampai ke Jalur Gaza.

Hamas Palestina vs Israel

Segera setelah kelompok perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), Israel mulai membombardir Jalur Gaza.

Kematian warga Palestina di Jalur Gaza mencapai 28.000 jiwa sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Jumat (9/2/2024), 1.147 kematian di wilayah Israel, dan 375 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Selasa (30/1/2024), dikutip dari Anadolu.

Israel memperkirakan, masih ada kurang lebih 137 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Editor: Tiara Shelavie

Tag:  #biden #tuduh #sisi #blokir #jalur #bantuan #rafah #mesir #semua #salah #israel

KOMENTAR