Ungguli Zadira Rusia, Senjata Laser DragonFire Inggris Sukses Tembak Jatuh Objek Terbang
Senjata Laser yang dikembangkan militer Inggris, DragonFire, dilaporkan sudah mampu menembak jatuh material objek terbang secara langsung. 
19:40
5 Februari 2024

Ungguli Zadira Rusia, Senjata Laser DragonFire Inggris Sukses Tembak Jatuh Objek Terbang

- Senjata laser berkekuatan tinggi yang sedang dikembangkan di Inggris dilaporkan sukses menembak jatuh drone pertamanya.

Keberhasilan menjadikan perangkat futuristik ini selangkah lebih dekat ke medan perang.

Apa Itu Senjata Laser?

Senjata laser membangkitkan cahaya terkonsentrasi, yang dapat memanaskan sebuah obyek hingga suhu ribuan derajat Celsius hingga terbakar habis.

Laser berenergi tinggi dapat membakar dan melubangi lapisan baja tebal dalam hitungan detik.

Sinar laser melesat dengan kecepatan cahaya, punya spektrum lebih luas dibanding proyektil konvensional dan memiliki presisi sangat tinggi.

Senjata laser juga bekerja rahasia, karena pancarannya nyaris tidak menimbulkan suara bising. Yang lebih penting lagi, sistem senjata laser secara ekonomi relatif lebih murah, karena tidak memerlukan amunisi, hanya perlu energi untuk memancarkan radiasinya.

Selangkah di Depan Rusia

Pengembangan senjata laser oleh Inggris ini boleh dibilang selangkah lebih maju dari apa yang juga dikerjakan Rusia.

"Senjata Laser ini memiliki pancaran cahaya yang kuat dan destruktif – bisa dibilang merupakan "hal besar berikutnya” dalam teknologi pertahanan, berkat banyak keunggulannya dibandingkan senjata energi kinetik tradisional, seperti rudal atau senjata api," tulis ulasan FreeThink.

Adapun Rusia, sejauh ini baru mempublikasikan Zadira, senjata laser yang dikembangkan Moskow.

Wakil Perdana Menteri (PM) Rusia Yury Borisov, dalam sebuah konferesi yang disiarkan secara nasional oleh TV Channel One pada Mei 2022 silam, menyatakan, Kremlin sudah mengerahkan Zadira dalam perang di Ukraina.

Pengerahan sistem senjata laser itu, terutama untuk menembak jatuh drone tempur Ukraina.

Namun harus digarisbawahi, Zadira hanya merupakan bagian dari sistem peluru kendali balistik antarbenua, yang mencakup komponen senjata laser yang disebut Peresvet, demikian lapor Reuters.

Borisov menyebutkan, Peresvet sudah dikerahkan secara luas di Ukraina dan dapat "membutakan" satelit pada ketinggian 1.500 km dari permukaan bumi.

"Jika Peresvet bisa membuat satelit buta, generasi baru senjata laser akan mengarahkan perusakan fisik targetnya dengan membakarnya", kata Borisov seperti dikutip Reuters.

Itu artinya, pengembangan senjata laser Rusia -sejauh yang dipublikasikan- baru sebatas pada fungsi secondary weapon untuk melumpuhkan radar.

Adapun dragonfire yang dikembang Inggris, diklaim sudah bisa secara langsung menembak objek dan material padat.

Meski pengembangan senjata laser membutuhkan biaya yang besar, namun laser dianggap senjata dengan biaya paling murah dengan per tembakannya hanya seharga 1 dolar AS, bandingkan dengan sebuah rudal yang dapat berharga lebih dari 1 juta dolar AS.

Karena senjata laser tidak memiliki proyektil fisik, penggunaanya juga tidak perlu khawatir akan kehabisan amunisi — senjata ini dapat menembak selama memiliki sumber energi.

"Sinar senjata laser juga bergerak dengan kecepatan cahaya, sehingga hampir tidak ada jeda antara saat ditembakkan dan saat mencapai target. Hal ini membuatnya lebih mudah untuk mengenai target bergerak, seperti drone atau rudal yang masuk, dibandingkan jika enggunakan senjata energi kinetik," tulis laporan FreeThink.

Senjata Laser yang dikembangkan militer Inggris, DragonFire, dilaporkan sudah mampu menembak jatuh material objek terbang secara langsung. Senjata Laser yang dikembangkan militer Inggris, DragonFire, dilaporkan sudah mampu menembak jatuh material objek terbang secara langsung. (Ministry of Defence / Adobe Stock / Freethink / Jacob Hege)

Selangkah Lagi Dipakai di Medan Perang

Pada tahun 2017, militer Inggris mulai mengembangkan DragonFire, senjata laser jarak jauh bertenaga tinggi yang pertama.

Pada 19 Januari 2024, militer Inggris mendemonstrasikan kemampuan perangkat tersebut untuk menjatuhkan drone di udara untuk pertama kalinya.

“Mampu dipasang pada kapal perang masa depan, [DragonFire] akan menjadi senjata penting Inggris seiring meningkatnya ancaman perang drone,” tulis Grant Shapps, Menteri Pertahanan Inggris, setelah demonstrasi.

Angkatan Darat dan Angkatan Laut Kerajaan Inggris sedang mempertimbangkan untuk menambahkan DragonFire ke dalam persenjataan pertahanan udara mereka.

Juru bicara Laboratorium Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pertahanan Inggris mengatakan kepada Defense Now bahwa senjata tersebut dapat siap untuk dikerahkan dalam 5 hingga 10 tahun mendatang.

“Sistem DragonFire telah berhasil dibuktikan hingga saat ini, dan kami sekarang semakin dekat untuk memiliki senjata unik yang akan memungkinkan komando garis depan untuk menghadapi ancaman yang berubah dengan cepat yang mereka hadapi,” kata Chris Allam, direktur pelaksana MBDA UK, sebuah industri bermitra dalam proyek DragonFire.

(oln/ft/rters/*)

Tag:  #ungguli #zadira #rusia #senjata #laser #dragonfire #inggris #sukses #tembak #jatuh #objek #terbang

KOMENTAR