Israel Ingin Pemukim Yahudi Tinggal di Gaza, Brigade Al-Quds: Itu Hanya Mimpi
Abu Hamzah, juru bicara Brigade Al-Quds, sayap militer Jihad Islam Palestina (PIJ). --- Abu Hamzah mengatakan Israel hanya bermimpi untuk bisa menguasai Jalur Gaza. 
17:10
10 Januari 2024

Israel Ingin Pemukim Yahudi Tinggal di Gaza, Brigade Al-Quds: Itu Hanya Mimpi

Juru bicara militer Brigade Al-Quds, sayap militer Gerakan Jihad Islam, Abu Hamzah, menegaskan tujuan Israel untuk menghilangkan faksi perlawanan di Palestina tidak akan tercapai.

Ia menegaskan tidak ada kemenangan bagi Israel bahkan jika perang berlanjut tanpa batas waktu.

"Siapa pun yang ingin melucuti senjata perlawanan, kami akan melucuti jiwanya, Insya Allah,” kata Abu Hamzah dalam video di saluran Telegram, Selasa (9/1/2024) malam.

“Tidak akan ada kembalinya pemukim Israel dan tidak ada stabilitas bagi para pemukim di wilayah Gaza selama perang berlangsung di Gaza terus berlanjut,” lanjutnya.

Ia mengatakan, Netanyahu tidak akan bisa mewujudkan janjinya kepada pemukim Israel untuk kembali ke Jalur Gaza.

“Kami mengatakan kepada para pemukim bahwa janji Netanyahu kepada Anda bahwa Anda akan segera kembali ke Jalur Gaza adalah sebuah fatamorgana dan ilusi, dan keputusan untuk kembalinya Anda hanya ada di tangan perlawanan setelah perang berakhir dan kekalahan Netanyahu,” katanya.

Juru bicara itu menegaskan, faksi perlawanan Palestina berhasil menembak pesawat Israel.

“Kami menembak jatuh sebuah pesawat intelijen Zionis di langit Khan Yunis dan memperoleh informasi penting darinya,” katanya.

“Mujahidin Brigade Al-Quds mendekati kendaraan musuh dengan peluru, rudal, dan senjata yang sesuai, selain menghabisi pasukan khusus Zionis yang bersembunyi di salah satu bangunan,” lanjutnya.

Juru bicara Brigade Al-Quds mengakhiri pidatonya dengan memberi pesan kepada Netanyahu untuk menerima kenyataan di medan perang.

"Pada akhirnya, Netanyahu tidak punya pilihan selain menerima apa yang dibutuhkan di lapangan. Jihad kami terus berlanjut, operasi kami terus berlanjut, dan sekte pemenang tidak akan dikalahkan, Insya Allah,” katanya, dikutip dari Al-Quds.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, mendesak Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, agar membangun pemukiman Yahudi di Jalur Gaza.

Namun, Benjamin Netanyahu menolak permintaan itu.

"Memutar waktu dan membangun kembali komunitas Israel di Gaza, bukanlah tujuan yang realistis," kata Netanyahu, Jumat (22/12/2023), dikutip dari The Atlantic.

Sementara itu, kebanyakan orang Israel tahu bahwa membangun dan melindungi lingkungan Yahudi di Jalur Gaza yang tidak bersahabat akan menjadi mimpi buruk moral dan militer.

Hamas Palestina vs Israel

Ketegangan terbaru Israel-Hamas ini terjadi setelah Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama di kompleks Masjid Al Aqsa, dikutip dari Al Arabiya.

Hamas menculik kurang lebih 240 orang dari wilayah Israel yang berbatasan dengan Jalur Gaza.

Setelah pertukaran sandera selama 7 hari yang dimulai Jumat (24/11/2023), 105 sandera sipil telah dibebaskan; 81 orang Israel; 23 warga Thailand; dan satu warga Filipina, yang ditukar 240 tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel, dikutip dari The Times of Israel.

Israel memperkirakan masih ada sekitar 137 sandera di Jalur Gaza.

Jumlah korban jiwa di pihak Palestina di Jalur Gaza terhitung 23.210 hingga Rabu (10/1/2024) dan 1.200 orang tewas di wilayah Israel, yang direvisi menjadi 1.147.

Selain itu, tercatat 340 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Selasa (9/1/2023) setelah faksi perlawanan Palestina melawan pasukan Israel yang melakukan penyerbuan besar-besaran.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Editor: Nuryanti

Tag:  #israel #ingin #pemukim #yahudi #tinggal #gaza #brigade #quds #hanya #mimpi

KOMENTAR