Komandan Peleton Pasukan Khusus IDF Tewas Saat Israel Klaim Gaza Utara Terkendali
Unit Shaldag IDF satu di antara pasukan khusus Israel dari matra angkatan udara saat berlatih dalam simulasi penyerbuan. 
15:10
1 Februari 2024

Komandan Peleton Pasukan Khusus IDF Tewas Saat Israel Klaim Gaza Utara Terkendali

Juru bicara Tentara Israel (IDF) mengumumkan kalau seorang perwira yang bertugas di bawah Unit Shaldag Angkatan Udara Israel terbunuh pada Rabu (31/1/2024), di Jalur Gaza utara.

Pernyataan ini menambah jumlah tentara Israel yang diumumkan tewas hari ini bertambah menjadi empat, termasuk dua perwira.

Selain itu, setidaknya lima tentara Israel terluka oleh milisi Pembebasan Palestina di Jalur Gaza.

Kabar ini menyeruak di tengah klaim Israel yang menyebut sudah mengendalikan wilayah Gaza Utara.

Sebelumnya, klaim kontrol wilayah itu dinyatakan IDF saat memutuskan menarik mundur sejumlah brigade cadangan mereka dari sejumlah titik di Jalur Gaza termasuk di Gaza Utara dan Khan Yunis, Gaza Selatan.

Kabar kematian para perwira Israel ini membuktikan pernyataan Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas yang menyebut kalau kelompok milisi perlawanan tetap teguh mempertahankan keberadaan mereka dan membantah adanya kontrol wilayah oleh IDF.

Unit Shaldag IDF satu di antara pasukan khusus Israel Unit Shaldag IDF satu di antara pasukan khusus Israel dari matra angkatan udara saat berlatih dalam simulasi penyerbuan.

Apa Itu Unit Shaldag IDF?

Unit Shaldag adalah salah satu unit khusus utama militer Israel dari matra Angkatan Udara dan bermarkas di Pangkalan Udara Palmachim, sekitar 45 km di utara Kota Gaza.

Rekrutmen yang bergabung ke unit ini adalah para tentara pilihan.

Mereka menjalani pelatihan keras sehingga jebolan Unit Shaldag diharapkan memiliki nilai dan kemampuan yang luar biasa sebagai bagian dari unit komando.

Para rekrutan ini kemudian menjalani fase pelatihan paling ekstensif dan terlama dibandingkan unit tentara Israel mana pun, yang berlangsung selama 22 bulan.

Pasukan unit dilengkapi dengan pelatihan infanteri dasar dan lanjutan selama enam bulan, latihan terjun payung, latihan lintas udara, serta keterampilan pengumpulan dan pengintaian intelijen.

Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa anggota Unit Shaldag dapat menyelesaikan misi komando jauh di dalam garis musuh.

Saat menjelankan misi, pengerahan unit ini diharapkan bisa menginfiltrasi tanpa terdeteksi ke lingkungan pertempuran, untuk menyelesaikan berbagai tujuan.

Pasukan seperti Mayor Yitzhar Hoffman, yang dibunuh oleh Perlawanan Palestina di Jalur Gaza, diperkirakan akan melakukan operasi pengintaian khusus, membangun lapangan udara, dan melakukan tindakan lalu lintas udara.

"Unit elite ini juga bertanggung jawab atas berbagai kejahatan di Gaza dan Lebanon, karena mereka berpartisipasi dalam beberapa agresi terhadap Lebanon, termasuk Perang Tujuh Hari di Lebanon pada tahun 1993, Agresi April pada tahun 1996, dan Perang Juli tahun 2006," tulis Al-Mayadeen.

Korban Tewas IDF Melonjak

Sebelum pengumuman itu, Rabu kemarin, media Israel melaporkan, tiga tentara pendudukan Israel tewas pada Selasa dalam pertempuran yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.

Atas laporan kematian itu, jumlah tentara Israel yang terbunuh sejak 7 Oktober melonjak menjadi 560 orang.

Di antara unit dan brigade yang menjadi korban adalah Brigade Golani, Unit Yahalom, Unit Egoz yang terkenal, dan Satuan Maglan. 

Sementara itu, jumlah tentara Israel yang terbunuh sejak dimulainya invasi darat di Jalur Gaza sekarang berjumlah 223, menurut media Israel.

Untuk hari ke-117 Perang Gaza, milisi Perlawanan Palestina, baik Hamas maupun gerakan lain, terus melakukan konfrontasi intens melawan pasukan pendudukan Israel di semua poros di Gaza.

Pada Selasa, Perlawanan Palestina mengkonfirmasi bahwa mereka menargetkan tank dan pasukan pendudukan Israel, yang mengakibatkan jatuhnya korban dan cedera di antara pasukan penyerang, terutama di Kota Gaza dan Khan Younis di bagian selatan Jalur Gaza.

Tentara Israel (IDF) mengevakuasi rekan mereka yang terluka dalam pertempuran melawan milisi pembebasan Palestina di Gaza. Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas, dilaporkan menggagalkan misi operasi penyelamatan IDF di Gaza Selatan pada Selasa (9/1/2024). Tentara Israel (IDF) mengevakuasi rekan mereka yang terluka dalam pertempuran melawan milisi pembebasan Palestina di Gaza. Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas, dilaporkan menggagalkan misi operasi penyelamatan IDF di Gaza Selatan pada Selasa (9/1/2024). (tangkap layar twitter)

Menurut angka resmi militer pendudukan Israel, 2.784 tentara telah terluka sejak 7 Oktober, sementara media Israel bersikeras kalau jumlah sebenarnya jauh lebih tinggi.

Dalam konteks terkait, surat kabar Inggris The Telegraph melaporkan, jumlah tentara Israel yang tewas dan terluka sejak 7 Oktober adalah yang “terburuk dalam empat dekade.”

Perlu dicatat bahwa militer Israel menerapkan kontrol ketat terhadap publikasi jumlah anggota pasukan yang tewas dan terluka.

Hal ini dalam upaya untuk menyembunyikan kerugian besar yang diderita di antara barisan mereka selama pertempuran yang sedang berlangsung dan meningkat melawan gerakan perlawanan Palestina. .

"Besarnya kerugian yang dialami pasukan pendudukan selama pertempuran darat di medan pertempuran terlihat jelas melalui pernyataan akurat yang dikeluarkan oleh milisis Perlawanan Palestina, dan klip video yang mendokumentasikan sasarannya, mengarahkan serangan kualitatif, dan menempatkan pasukan penyerang dalam penyergapan yang tepat," tulis laporan Al-Mayadeen.

(oln/almydn/*)

 
 

Tag:  #komandan #peleton #pasukan #khusus #tewas #saat #israel #klaim #gaza #utara #terkendali

KOMENTAR