PBB Akan Voting Resolusi Gencatan Senjata Permanen di Gaza, AS-Israel Tetap Tolak
Kendaraan militer bermanuver di Gaza, dilihat dari sisi perbatasan Israel, 10 Juni 2025. (Dok Reuters/Amir Cohen)
15:39
12 Juni 2025

PBB Akan Voting Resolusi Gencatan Senjata Permanen di Gaza, AS-Israel Tetap Tolak

– Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dijadwalkan melakukan pemungutan suara terkait rancangan resolusi yang menuntut gencatan senjata segera, tanpa syarat, dan permanen di Jalur Gaza pada Kamis (12/6). Langkah ini muncul setelah Amerika Serikat memveto upaya serupa di Dewan Keamanan pekan lalu.

Melansir dari Reuters pada Kamis (12/6), Majelis Umum PBB diperkirakan akan mengesahkan resolusi ini dengan dukungan mayoritas besar 193 anggota, meski Israel melakukan lobi intensif kepada beberapa negara agar tidak ikut mendukung apa yang disebutnya sebagai "sandiwara politik yang kontraproduktif."



Meskipun resolusi Majelis Umum tidak bersifat mengikat secara hukum, namun memiliki bobot signifikan sebagai cerminan pandangan dunia terkait konflik tersebut.

Sebelumnya, tuntutan PBB untuk mengakhiri perang antara Israel dan Hamas kerap diabaikan. Berbeda dengan Dewan Keamanan, di Majelis Umum tidak ada negara yang memiliki hak veto.

Voting ini juga bertepatan dengan konferensi PBB pekan depan yang bertujuan menghidupkan kembali upaya internasional menuju solusi dua negara antara Israel dan Palestina. Amerika Serikat pun telah mengimbau negara-negara untuk tidak menghadiri konferensi tersebut.

Dalam sebuah nota yang diterima Reuters, Amerika Serikat memperingatkan bahwa

"Negara-negara yang melakukan aksi anti-Israel setelah konferensi akan dianggap bertentangan dengan kebijakan luar negeri AS dan dapat menghadapi konsekuensi diplomatik."

Pekan lalu, Amerika Serikat memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB yang juga menuntut gencatan senjata segera dan akses bantuan kemanusiaan tanpa hambatan ke Gaza. AS beralasan, resolusi tersebut akan melemahkan upaya yang dipimpin AS untuk menengahi gencatan senjata.

Dewan Keamanan terdiri dari 15 anggota, dan selain AS, 14 anggota lainnya memilih mendukung rancangan tersebut. Hal ini terjadi di tengah krisis kemanusiaan parah di Gaza, wilayah yang dihuni lebih dari 2 juta orang. PBB bahkan memperingatkan ancaman kelaparan yang makin membayangi setelah Israel mencabut blokade selama 11 minggu bulan lalu, meski bantuan masih sangat terbatas.

Isi Rancangan Resolusi dan Tanggapan Israel

Rancangan resolusi yang akan dipilih di Majelis Umum menuntut pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas, pengembalian tahanan Palestina yang ditahan Israel, serta penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza.

Resolusi ini juga menuntut akses bantuan kemanusiaan tanpa hambatan dan mengecam keras penggunaan kelaparan sebagai metode perang serta pelarangan akses bantuan yang melanggar hukum. Tindakan tersebut dinilai menghalangi pemenuhan kebutuhan vital warga sipil di Gaza.

Menanggapi hal ini, Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, menyebut tuduhan dalam resolusi itu sebagai "salah dan mencemarkan."

Dalam suratnya kepada negara anggota PBB yang diterima Reuters, Danon menggambarkan rancangan resolusi tersebut sebagai "teks yang sangat cacat dan berbahaya," serta menyerukan agar negara-negara tidak ikut serta dalam apa yang ia sebut "pertunjukan sandiwara" yang malah menghambat negosiasi pembebasan sandera dan tidak mengutuk Hamas.

Sejak Oktober 2023, Majelis Umum PBB telah beberapa kali mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata dan penghentian konflik di Gaza. Pada Oktober, resolusi serupa mendapat dukungan 120 negara.

Pada Desember, meningkat menjadi 153 negara yang mendukung gencatan senjata kemanusiaan. Di akhir 2023, sebanyak 158 negara menyerukan gencatan senjata permanen tanpa syarat.

Konflik di Gaza pecah sejak Oktober 2023 ketika militan Hamas melakukan serangan mematikan yang menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel dan menculik sekitar 250 sandera ke wilayah Gaza, menurut data Israel. Mayoritas korban merupakan warga sipil.

Sebagai balasan, Israel melancarkan operasi militer besar yang menewaskan lebih dari 54.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan Gaza. Mereka menyebut warga sipil menjadi korban terbesar dan ribuan jasad masih tertimbun reruntuhan akibat serangan yang terus berlangsung.

Editor: Candra Mega Sari

Tag:  #akan #voting #resolusi #gencatan #senjata #permanen #gaza #israel #tetap #tolak

KOMENTAR