Rudal dan Drone Rusia Bombardir Ukraina, Awal dari Serangan Balasan?
Anggota tim SAR Ukraina berupaya memadamkan api yang membara di lokasi serangan Rusia di Sumy, 13 April 2025. Serangan rudal Rusia ini menewaskan sedikitnya 34 orang.(LAYANAN DARURAT UKRAINA via AFP)
17:18
6 Juni 2025

Rudal dan Drone Rusia Bombardir Ukraina, Awal dari Serangan Balasan?

— Rusia kembali menggempur Ukraina dengan serangan udara pada Jumat (6/6/2025), yang menghantam sejumlah wilayah termasuk Ibu Kota Kyiv.

Serangan ini dilakukan menggunakan drone dan rudal balistik, menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai 20 lainnya.

Menurut otoritas setempat, rentetan serangan udara ini terjadi hampir setiap malam dalam beberapa waktu terakhir. Ukraina kini bersiap menghadapi kemungkinan serangan balasan besar-besaran yang sebelumnya diisyaratkan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Serangan tersebut diduga merupakan respons atas gempuran Ukraina terhadap pangkalan udara di wilayah Rusia beberapa hari sebelumnya.

Namun, belum dapat dipastikan apakah serangan ini merupakan awal dari serangan balasan besar yang dijanjikan, atau masih akan ada gelombang berikutnya.

Kepala Administrasi Militer Kota Kyiv, Tymur Tkachenko, mengatakan bahwa sejumlah bangunan mengalami kerusakan akibat jatuhnya puing-puing dari drone yang ditembak jatuh serta ledakan langsung.

Ia menyebut bahwa Rusia secara terang-terangan menyasar kawasan permukiman sipil.

“Sebuah gedung tinggi di distrik Solomyansky rusak akibat serangan drone,” ujar Tkachenko.

Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko, juga melaporkan kebakaran yang terjadi di distrik Holosiivskyi dan Darnytskyi.

Sistem pertahanan udara Ukraina pun dikerahkan di kawasan Obolon untuk menangkal serangan lanjutan.

“Serangan terhadap ibu kota masih berlangsung. Tetaplah berada di tempat perlindungan!” kata Klitschko lewat unggahan di Telegram.

Warga tampak mengungsi ke tempat perlindungan bawah tanah, termasuk tempat parkir. Dalam sejumlah foto yang dirilis Reuters, terlihat warga membawa anak-anak mereka, bahkan bayi dalam kereta dorong.

Hingga Jumat pagi, tim penyelamat masih melakukan pencarian korban di lokasi yang terdampak.

Serangan juga dilaporkan terjadi di Kota Lutsk, sekitar 100 kilometer dari perbatasan dengan Polandia. Wali Kota Ihor Polishchuk menyebutkan, sedikitnya lima orang terluka akibat serangan di kota tersebut.

Sementara itu, Ukraina juga melancarkan serangan balik dengan mengerahkan drone ke wilayah selatan Rusia, tepatnya ke fasilitas industri di Kota Engels.

Gubernur setempat menyampaikan bahwa serangan tersebut menyebabkan kebakaran besar dan asap pekat terlihat membubung tinggi.

Engels, yang berjarak sekitar 460 kilometer dari perbatasan Ukraina, bukan kali pertama menjadi sasaran.

Pada Januari lalu, depot minyak Kombinat Kristall di kota itu diserang dan menyebabkan kerusakan di fasilitas yang melayani lapangan udara militer tersebut.

Serangan dari pihak Ukraina ini dilakukan beberapa hari setelah mereka meluncurkan operasi drone berskala besar ke sejumlah pangkalan udara di Rusia.

Serangan tersebut menghantam beberapa pesawat, termasuk pesawat pengebom berat berkemampuan nuklir.

Selain itu, Ukraina juga menyerang Jembatan Kerch yang menghubungkan daratan Rusia dengan Semenanjung Crimea. Serangan ini menggunakan 1.100 kilogram bahan peledak yang ditanam di bawah air.

Rangkaian serangan dari Ukraina membuat Kremlin berada dalam tekanan. Kalangan nasionalis Rusia pun menyerukan aksi balasan keras terhadap Kyiv.

Tag:  #rudal #drone #rusia #bombardir #ukraina #awal #dari #serangan #balasan

KOMENTAR