



AS Gabung Rusia, Pertama Kali Tolak Resolusi PBB yang Kutuk Moskow dalam Perang Ukraina
Resolusi tersebut didukung oleh Ukraina dan negara-negara sekutunya di Eropa.
Bergabungnya AS dengan Rusia dalam pemungutan kemarin adalah perubahan yang mengejutkan dari kebijakan AS selama bertahun-tahun, terutama setelah Donald Trump kembali ke Gedung Putih.
Resolusi Ukraina-Eropa disahkan dengan 93 suara mendukung, tanpa dukungan dari lima anggota Dewan Keamanan Eropa yang terdiri dari Amerika Serikat (AS), Inggris, Perancis, Rusia, dan China.
Resolusi tersebut mencatat, "Dengan prihatin invasi skala penuh ke Ukraina oleh Federasi Rusia telah berlangsung selama tiga tahun dan terus menimbulkan konsekuensi yang menghancurkan dan berlangsung lama tidak hanya bagi Ukraina, tetapi juga bagi kawasan lain dan stabilitas global. Resolusi ini menyerukan de-eskalasi, penghentian permusuhan lebih awal, dan penyelesaian perang melawan Ukraina secara damai."
Resolusi tersebut juga menuntut agar Rusia segera, sepenuhnya, dan tanpa syarat menarik semua pasukan militernya dari wilayah Ukraina dalam batas-batas yang diakui secara internasional.
Resolusi Ukraina-Eropa lolos dengan 93 suara berbanding 18, dan 65 negara abstain.
Sementara itu, AS mengajukan resolusi lain untuk menandingi resolusi tersebut.
AS juga bergabung Rusia terkait resolusi Dewan Keamanan PBB yang diusulkan AS yang tidak menyebut Kremlin sebagai agresor atau mengakui integritas teritorial Ukraina.
Selain resolusi Ukraina-Eropa, versi AS juga diadopsi (93 mendukung, delapan menolak, dan 73 abstain), tetapi Negara Anggota juga memilih untuk menambahkan amandemen Uni Eropa dengan 60 mendukung, 18 menolak, dan 81 abstain.
Amerika Serikat memberikan suara menentang amandemen tersebut dan abstain pada resolusinya sendiri (Majelis Umum gagal mengadopsi amandemen Rusia, dengan 31 mendukung, 71 menentang, dan 59 abstain).
Eropa Kecam Posisi AS di PBB
Keterlibatan mengejutkan AS dengan Rusia di PBB terjadi saat pemerintahan Donald Trump tengah melakukan diskusi dengan Moskow untuk mengakhiri perang yang berlangsung sejak 24 Februari 2022.
Pemerintah AS saat ini disebut berpihak kepada Rusia yang dijuluki sebagai agresor dalam perang Ukraina oleh negara-negara Eropa.
Posisi AS dalam pemungutan suara di PBB kemarin disebut memperlihatkan AS sedang berselisih dengan sekutu lamanya di Eropa.
“Tidak akan ada perdamaian dan keamanan di mana pun jika agresi diberi imbalan, dan jika hukum rimba menang,” kata Nicolas de Rivière, Duta Besar Prancis untuk PBB.
"Tidak ada yang menginginkan perdamaian lebih dari Ukraina, tetapi syarat-syarat perdamaian itu penting. Hanya perdamaian yang adil, yang menghormati syarat-syarat piagam kita, yang akan bertahan," kata Duta Besar Inggris untuk PBB Barbara Woodward.
"Dan syarat-syarat perdamaian harus menyampaikan pesan bahwa agresi tidak ada gunanya. Itulah sebabnya tidak boleh ada kesetaraan antara Rusia dan Ukraina dalam cara dewan ini merujuk pada perang ini. Jika kita ingin menemukan jalan menuju perdamaian yang berkelanjutan, Dewan harus menjelaskan asal-usul perang. Kita juga berutang kepada rakyat Ukraina, yang telah sangat menderita," tambahnya.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina
Tag: #gabung #rusia #pertama #kali #tolak #resolusi #yang #kutuk #moskow #dalam #perang #ukraina