5 Fakta Kondisi Kesehatan Paus Fransiskus: Dirawat di Rumah Sakit Sejak 14 Februari, Masih Kritis
PAUS FRANSISKUS SAKIT - Tangkap layar YouTube CBS News yang tayang dan diambil pada 24 Februari, menampilkan berita tentang kondisi kesehatan Paus Fransiskus. Paus Fransiskus saat ini sedang berjuang melawan pneumonia di paru-parunya dan juga mengalami beberapa tanda gagal ginjal. 
02:00
25 Februari 2025

5 Fakta Kondisi Kesehatan Paus Fransiskus: Dirawat di Rumah Sakit Sejak 14 Februari, Masih Kritis

Pemimpin Gereja Katolik, Paus Fransiskus (88), mengalami sakit parah dalam beberapa minggu terakhir.

Paus Fransiskus dirawat di Rumah Sakit Gemelli, Roma, sejak 14 Februari akibat infeksi saluran pernapasan yang telah dideritanya sejak awal bulan ini.

Infeksi tersebut memburuk dan berkembang menjadi pneumonia di kedua paru-parunya.

Saat ini, Paus Fransiskus juga mengalami gangguan ringan pada fungsi ginjal, menurut pernyataan Vatikan.

Berikut lima fakta terkait kondisi kesehatan Paus Fransiskus, seperti dilansir Al Jazeera.

1. Kondisi Terbaru Paus Fransiskus

Menurut Vatikan, Paus Fransiskus berada dalam kondisi kritis dan sedang menjalani perawatan intensif untuk pneumonia ganda.

Pneumonia adalah peradangan paru-paru yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri.

Kondisi ini menyebabkan alveoli (kantung kecil di paru-paru) terisi nanah dan cairan, sehingga menimbulkan rasa sakit saat bernapas dan membatasi penyerapan oksigen.

Pemeriksaan darah yang dilakukan pada Minggu (23/2/2025) menunjukkan tanda-tanda gagal ginjal ringan.

Presiden Joko Widodo bersama pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus saat pertemuan di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (4/9/2024). Paus Fransiskus mengunjungi Indonesia pada 3-6 September 2019 dengan salah satu agendanya yaitu bertemu Presiden Joko Widodo. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN KONDISI PAUS FRANSISKUS - Presiden Joko Widodo bersama pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus saat pertemuan di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (4/9/2024). Paus  Fransiskus saat ini sedang berjuang melawan pneumonia di paru-parunya dan juga mengalami beberapa tanda gagal ginjal. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"Namun, kondisinya saat ini terkendali," kata Vatikan, merujuk pada fungsi ginjalnya. Paus juga menderita anemia.

Selama transfusi darah pada Sabtu, ia menerima hematin, pengobatan yang membantu meningkatkan kadar hemoglobin untuk memperbaiki penyerapan oksigen.

Meskipun begitu, Paus Fransiskus tetap sadar dan responsif.

Vatikan menyatakan, "Pada hari Minggu, Paus menghadiri misa di apartemennya di Rumah Sakit Gemelli bersama dokter dan perawat yang merawatnya."

Fransiskus tidak mengalami krisis pernapasan lagi sejak Sabtu malam, namun tetap menerima oksigen dengan aliran tinggi.

Dokternya mengungkapkan bahwa kondisi klinis Paus masih kompleks dan membutuhkan pemantauan lebih lanjut, sehingga prognosisnya tetap dijaga.

2. Tingkat Keparahan Kondisi Paus Fransiskus

Paus Fransiskus memiliki riwayat masalah paru-paru.

Di masa mudanya, ia pernah menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-paru.

Usianya yang sudah lanjut serta riwayat kesehatannya membuat infeksi ini semakin mengkhawatirkan.

Dokter memperingatkan bahwa sepsis, infeksi darah parah yang dapat terjadi akibat komplikasi pneumonia, masih menjadi ancaman utama bagi kesehatannya.

Namun, tidak ada laporan sepsis dalam pembaruan medis Vatikan.

Perawatan ini merupakan yang terlama bagi Paus Fransiskus sejak ia terpilih sebagai paus pada Maret 2013.

Sergio Alfieri, ahli bedah yang merawatnya, menyebutkan bahwa Paus menyadari kerapuhan kesehatannya dan menyadari bahwa kesehatannya dalam kondisi yang tidak pasti.

"Ia mengatakan kepada kami bahwa kedua pintu terbuka," ujar Alfieri.

3. Riwayat Masalah Kesehatan Paus Fransiskus

Selama bertahun-tahun, Paus Fransiskus telah mengalami berbagai masalah kesehatan, termasuk:

Masalah paru-paru dan pernapasan: Pada usia 21 tahun, Paus Fransiskus didiagnosis menderita radang selaput paru-paru dan harus menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-parunya.

Sejak 2023, ia mengalami flu berulang serta masalah pernapasan lainnya.

Cedera akibat jatuh: Pada Desember 2024, Paus mengalami jatuh yang mengakibatkan memar di dagunya, dan pada Januari 2025, ia kembali jatuh hingga melukai lengannya.

Operasi usus besar dan perut: Pada Juli 2021, ia menjalani operasi besar selama enam jam untuk mengatasi divertikulitis.

Operasi serupa dilakukan pada Juni 2023 untuk mengatasi hernia perut.

Nyeri punggung dan lutut: Paus juga menderita linu panggul, kondisi yang menyebabkan nyeri pada punggung, pinggul, dan kaki.

Untuk bergerak, kini ia menggunakan kursi roda atau tongkat.

4. Respons Vatikan Terhadap Kesehatan Paus

Selama masa pemulihan, semua kegiatan publik Paus Fransiskus dibatalkan atau ditunda.

Umat Katolik di seluruh dunia mengadakan acara doa bersama untuk kesembuhannya.

5. Kemungkinan Mengundurkan Diri

Beberapa laporan mengindikasikan bahwa ada diskusi tentang kemungkinan pengunduran diri Paus Fransiskus karena masalah kesehatannya.

Namun, Vatikan belum mengonfirmasi kabar tersebut.

Paus mengungkapkan bahwa ia telah menulis surat pengunduran diri jika kesehatannya menghalanginya untuk melaksanakan tugasnya.

Namun, hingga saat ini, tidak ada tanda-tanda bahwa Paus Fransiskus tidak mampu menjalankan tugasnya.

Selama dirawat, ia tetap aktif menjalankan tugas-tugasnya, termasuk mengadakan panggilan telepon harian dengan Pendeta Gabriel Romanelli, pastor paroki satu-satunya Gereja Katolik di Gaza, untuk menjaga komunikasi di tengah krisis di wilayah tersebut.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Editor: Bobby Wiratama

Tag:  #fakta #kondisi #kesehatan #paus #fransiskus #dirawat #rumah #sakit #sejak #februari #masih #kritis

KOMENTAR