![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Netanyahu akan Akhiri Gencatan Senjata jika Hamas Tak Bebaskan Sandera Israel pada Hari Sabtu](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/12/tribunnews/netanyahu-akan-akhiri-gencatan-senjata-jika-hamas-tak-bebaskan-sandera-israel-pada-hari-sabtu-1223840.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Netanyahu akan Akhiri Gencatan Senjata jika Hamas Tak Bebaskan Sandera Israel pada Hari Sabtu
Ia mengancam akan memerintah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) untuk kembali menyerang Jalur Gaza jika sandera Israel tidak dibebaskan minggu ini.
"Mengingat pengumuman Hamas tentang keputusannya untuk melanggar perjanjian dan tidak membebaskan sandera kami, tadi malam saya memerintahkan IDF untuk mengumpulkan pasukan di dalam dan sekitar Jalur Gaza," kata Netanyahu, berbicara setelah pertemuan kabinet keamanannya, Selasa (11/2/2025).
"Operasi ini sedang dilaksanakan saat ini. Operasi ini akan selesai dalam waktu dekat," lanjutnya.
Sebelumnya, Abu Ubaida, juru bicara Brigade Qassam, sayap militer Hamas, mengatakan mereka akan menunda pembebasan sandera Israel pada Sabtu mendatang sebagai bentuk protes karena Israel terus menerus melanggar perjanjian di Jalur Gaza.
"Selama tiga minggu terakhir, pimpinan perlawanan telah memantau pelanggaran dan kegagalan musuh dalam mematuhi ketentuan perjanjian. Mulai dari menunda pemulangan para pengungsi ke Jalur Gaza utara, hingga menargetkan mereka dengan penembakan dan tembakan," kata Abu Ubaida dalam pernyataannya di Telegram, Senin (10/2/2025).
Abu Ubaida menyebutkan sejumlah pelanggaran yang dilakukan oleh Israel di antaranya:
- Menunda pemulangan para pengungsi ke Jalur Gaza utara.
- Menargetkan warga Palestina dengan pengeboman dan penembakan, dan membunuh banyak dari mereka di berbagai wilayah Jalur Gaza.
- Menghambat masuknya kebutuhan tempat berlindung seperti tenda, rumah prefabrikasi, bahan bakar, dan mesin pembersih puing untuk mengambil jenazah.
- Menunda masuknya obat-obatan dan keperluan yang dibutuhkan rumah sakit untuk merenovasi rumah sakit dan sektor kesehatan.
Sementara itu sekutu Israel, Presiden Amerikat Serikat (AS) Donald Trump, menanggapi pengumuman Hamas dengan memberikan ancaman akan membuka "gerbang neraka" di Jalur Gaza.
"Gerbang neraka akan terbuka jika para sandera tidak dipulangkan dari Gaza. Jika semua sandera tidak dipulangkan sebelum pukul 12 siang pada hari Sabtu, saya akan meminta gencatan senjata dibatalkan," kata Donald Trump, seperti diberitakan Reuters, Senin (10/2/2025).
Namun belum jelas apakah yang ia maksud adalah pemulangan para sandera Israel yang akan dibebaskan pada hari Sabtu, atau semua orang yang masih ditawan di Jalur Gaza.
Mendukung pernyataan Donald Trump, Netanyahu mengancam akan membatalkan perjanjian gencatan senjata dengan Hamas.
"Jika Hamas tidak mengembalikan sandera kami paling lambat Sabtu siang, gencatan senjata akan berakhir dan IDF akan kembali bertempur secara sengit hingga Hamas akhirnya dikalahkan," kata Netanyahu, Selasa.
Israel juga membantah menahan pasokan bantuan dan mengatakan telah menembaki orang-orang yang mengabaikan peringatan untuk tidak mendekati posisi pasukan Israel di Jalur Gaza.
Menanggapi pernyataan Netanyahu dan Trump, seorang pejabat Hamas mengatakan sandera Israel dapat dibawa pulang hanya jika gencatan senjata dihormati.
"Trump harus ingat bahwa ada kesepakatan yang harus dihormati oleh kedua belah pihak, dan ini adalah satu-satunya cara untuk membawa kembali para tahanan (Israel). Bahasa ancaman tidak memiliki nilai dan hanya memperumit masalah," kata pejabat senior Hamas, Sami Abu Zuhri, kepada Reuters pada Selasa.
Sebelumnya, Israel dan Hamas telah melakukan lima gelombang pertukaran tahanan sejak dimulai implementasi perjanjian gencatan senjata pada 19 Januari lalu.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Tag: #netanyahu #akan #akhiri #gencatan #senjata #jika #hamas #bebaskan #sandera #israel #pada #hari #sabtu