Penjelasan Kebijakan Pajak Impor Tinggi Donald Trump, Negara Mana Saja yang Terdampak?
PERINTAH EKSEKUTIF - Donald Trump saat menandatangani perintah eksekutif, Kamis (30/1/2025). Trump memberlakukan pajak tinggi untuk Kanada, China dan Meksiko. 
17:20
2 Februari 2025

Penjelasan Kebijakan Pajak Impor Tinggi Donald Trump, Negara Mana Saja yang Terdampak?

Presiden AS, Donald Trump, menandatangani pemberlakuan pajak impor (tarif) kepada Kanada, Meksiko, dan China pada Sabtu (1/2/2025).

Pemberlakuan tarif tersebut merupakan balasan atas imigrasi ilegal dan peredaran obat-obatan terlarang yang menurut Trump masuk ke AS dari negara-negara tersebut, menurut laporan dari The Guardian.

Gedung Putih menyatakan bahwa tarif akan diterapkan mulai 1 Februari 2025.

Namun, sesuai perintah eksekutif presiden, tarif baru akan mulai berlaku "pada atau setelah pukul 12:01 dini hari waktu Timur pada tanggal 4 Februari 2025."

Dari Mar-a-Lago, Florida, Donald Trump menandatangani tiga perintah eksekutif yang mengenakan tarif sebesar 25 persen pada semua barang dari Kanada dan Meksiko, serta tarif sebesar 10 persen pada ekspor minyak Kanada dan barang-barang dari China.

Semua tarif ini diberlakukan berdasarkan wewenang Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional.

Jika negara-negara yang terdampak membalas, pejabat Gedung Putih mengindikasikan bahwa tarif akan dinaikkan lagi.

Berikut 3 hal yang perlu diketahui mengenai kebijakan Trump ini, seperti dikutip dari The Guardian.

1. Apa itu tarif dan mengapa Trump memberlakukannya pada negara-negara tersebut?

Tarif (dalam bahasa Inggris: tariff) adalah pajak yang dikenakan pada barang asing yang diimpor ke suatu negara.

Saat ini, AS merupakan importir barang terbesar di dunia.

Pada tahun 2022, nilai impor barang di AS mencapai $3,2 triliun.

Selama masa kampanyenya, Trump mengancam akan memberlakukan tarif pada tiga mitra dagang terbesar AS: China, Meksiko, dan Kanada.

Trump secara khusus menyatakan ingin mengenakan tarif sebesar 25 persen pada Meksiko dan Kanada serta tarif 10% pada China hingga negara-negara tersebut menangani masalah imigrasi ilegal dan peredaran obat-obatan terlarang yang masuk ke AS.

Trump percaya bahwa tarif adalah alat tawar-menawar yang kuat, tetapi dengan biaya yang tinggi.

Trump memandang tarif sebagai kebijakan yang dapat memberikan tekanan kepada produsen dan importir AS untuk memproduksi barang di dalam negeri.

"Yang perlu Anda lakukan hanyalah membangun pabrik di Amerika Serikat, dan Anda tidak akan dikenai tarif apa pun," ujar Trump.

Namun, ekonomi global telah saling terkait selama beberapa dekade. Sebagai contoh, petani di AS tidak akan mampu memproduksi alpukat sebanyak yang diproduksi Meksiko selama bertahun-tahun.

Artinya, importir mungkin akan meneruskan biaya tarif kepada konsumen, yang akan menyebabkan kenaikan harga.

2. Apa dampak tarif ini terhadap konsumen AS?

Tarif sebesar 25% pada semua impor dari Meksiko dan Kanada akan menaikkan harga barang.

Kanada adalah pengekspor utama minyak mentah, sementara Meksiko mengekspor banyak buah dan sayuran segar.

Meksiko juga merupakan pengekspor suku cadang mobil terbesar ke AS.

China adalah pengekspor utama chip yang digunakan dalam perangkat elektronik seperti ponsel dan laptop.

Secara keseluruhan, AS mengimpor barang senilai $1,2 triliun dari Kanada, Meksiko, dan China pada tahun 2023.

Tidak hanya barang-barang yang dibeli langsung oleh konsumen yang terkena dampak, tetapi juga bahan baku impor yang digunakan untuk membuat produk lain di dalam negeri.

Harga bahan baku yang lebih tinggi pada akhirnya akan membebani konsumen.

Tax Foundation, sebuah lembaga pemikir bipartisan, memperkirakan bahwa tarif 25% untuk Meksiko dan Kanada serta tarif 10% untuk China akan meningkatkan pajak keseluruhan sebesar $1,2 triliun.

Trump telah membanggakan bahwa pemerintah AS akan menerima lebih banyak pendapatan melalui tarif ini, tetapi pada akhirnya konsumen AS yang akan menanggung biayanya.

3. Bagaimana tanggapan negara-negara yang terkena pajak tinggi dari Trump?

  • China

Menurut Reuters, pemerintah China mengecam rencana Trump untuk mengenakan tarif 10%.

Namun, China tetap membuka peluang untuk melakukan negosiasi dengan AS demi menghindari konflik yang semakin dalam.

  • Kanada

Kanada berencana membalas tarif Presiden Donald Trump dengan memberlakukan tarif juga sebesar 25% pada sejumlah besar barang impor dari AS, ujar Perdana Menteri Justin Trudeau pada Sabtu (1/2/2025).

Trudeau memperingatkan warga Amerika bahwa tindakan Trump akan memiliki konsekuensi nyata bagi mereka.

Pemimpin Kanada tersebut menyatakan bahwa tarif ini akan mencakup produk-produk seperti bir, anggur, bourbon, buah-buahan, dan jus, termasuk jus jeruk dari negara bagian asal Trump, Florida.

Kanada juga akan menargetkan barang-barang seperti pakaian, peralatan olahraga, dan peralatan rumah tangga.

Trudeau mengatakan bahwa minggu-minggu ke depan akan menjadi masa sulit bagi warga Kanada, tetapi warga Amerika juga akan merasakan dampaknya akibat kebijakan Trump.

  • Meksiko

Trump menargetkan Meksiko karena Meksiko dianggap sebagai penyebab utama masalah overdosis fentanil di AS.

Mengutip Al Jazeera, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum menyatakan: "Kami dengan tegas menolak tuduhan Gedung Putih terhadap pemerintah Meksiko yang menyebut bahwa kami bersekongkol dengan organisasi kriminal."

Ia menambahkan bahwa jika ada yang bersekongkol dengan kelompok-kelompok ini, itu adalah produsen senjata di AS yang mempersenjatai organisasi-organisasi kriminal tersebut dan memungkinkan mereka melakukan kejahatan baik di Meksiko maupun di AS.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Editor: Wahyu Gilang Putranto

Tag:  #penjelasan #kebijakan #pajak #impor #tinggi #donald #trump #negara #mana #saja #yang #terdampak

KOMENTAR