Jejak Timbal Kuno, Yunani Ungkap Sejarah Polusi Tertua di Dunia
Seorang turis minum air saat dia dan seorang pria duduk di bawah payung di depan kuil Parthenon. pada 13 Juli 2023. (Foto AP/Petros Giannakouris, Arsip)
14:24
1 Februari 2025

Jejak Timbal Kuno, Yunani Ungkap Sejarah Polusi Tertua di Dunia

Yunani kuno merupakan peradaban yang melahirkan demokrasi dan filsafat Barat ternyata juga menyimpan catatan awal polusi timbal.    Para peneliti yang mempelajari inti sedimen yang ditemukan di daratan Yunani dan Laut Aegea telah menemukan bukti tertua yang diketahui mengenai pencemaran timbal di lingkungan yang berasal dari sekitar 5.200 tahun yang lalu.   Menurut informasi dari apnews.com Sabtu (1/2), hal itu 1.200 tahun lebih tua dari polusi timbal paling awal yang tercatat sebelumnya, yang ditemukan di rawa gambut di Serbia.   Pada zaman dahulu, timbal dilepaskan ke atmosfer sebagai produk sampingan dari peleburan bijih tembaga dan perak. Logam beracun tersebut kemudian mengembun menjadi debu dan mengendap di tanah.   "Perak digunakan untuk perhiasan, untuk benda-benda khusus tetapi tidak ditemukan dalam keadaan murni, melainkan ditambang dalam bentuk bijih yang dikombinasikan dengan timbal," kata arkeolog Universitas Heidelberg Joseph Maran, penulis studi baru yang diterbitkan di Communications Earth and Environment.

  Perak tidak ditemukan dalam keadaan murni, tetapi ditambang dalam bijih yang dikombinasikan dengan timbal. Situs dengan tanda-tanda paling awal kontaminasi timbal terletak di Yunani timur laut, dekat pulau Thasos.    Bukti arkeologi sebelumnya menunjukkan bahwa Thasos adalah satu di antara situs paling signifikan di wilayah tersebut untuk penambangan perak dan pengerjaan logam.    Maran menambahkan bahwa timbal yang dilepaskan dari peleburan adalah bentuk pertama polusi beracun atau industri di dunia.   Penelitian ini menemukan bahwa tingkat kontaminasi timbal relatif rendah dan terlokalisasi di Yunani kuno. Kondisi ini berlangsung sepanjang Zaman Perunggu, periode Klasik, dan periode Hellenistik.

  Periode Klasik terkenal dengan demokrasi Athena, Socrates dan Plato. Sementara periode Hellenistik menyaksikan pengaruh budaya Yunani mencapai puncaknya di seluruh wilayah Mediterania.   Sejarawan Yale, Joseph Manning, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan bahwa temuan ini memberikan wawasan baru tentang sejarah polusi. "Timbal yang dilepaskan dari peleburan adalah bentuk polusi industri atau racun pertama di dunia,” kata sejarawan Yale Joseph Manning,   Ini menunjukkan bahwa bahkan peradaban kuno pun memiliki dampak terhadap lingkungan. Penelitian ini juga menyoroti pentingnya mempelajari sejarah untuk memahami tantangan lingkungan saat ini.   Para peneliti menggunakan inti sedimen yang diambil dari Yunani daratan dan Laut Aegea untuk menganalisis tingkat timbal.    Mereka menemukan bahwa tingkat timbal meningkat selama periode waktu tertentu, terutama selama periode ketika produksi logam meningkat.    Namun, tingkat timbal secara keseluruhan tetap rendah dibandingkan dengan tingkat polusi modern. Meskipun tingkat timbal kuno rendah, penelitian ini memberikan peringatan tentang dampak jangka panjang dari polusi.    Timbal adalah logam beracun yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, bahkan pada tingkat rendah. Paparan timbal dapat memengaruhi perkembangan otak, sistem saraf, dan organ lainnya.   Penelitian ini juga menyoroti pentingnya praktik pertambangan dan peleburan yang bertanggung jawab. Meskipun teknologi kuno tidak secanggih teknologi modern, praktik-praktik tersebut tetap dapat memiliki dampak lingkungan yang signifikan.    Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan dan menerapkan praktik-praktik yang meminimalkan polusi dan melindungi kesehatan manusia serta lingkungan.   Temuan ini memberikan kontribusi penting bagi pemahaman kita tentang sejarah polusi dan dampaknya terhadap peradaban kuno.    Ini juga memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga lingkungan dan kesehatan manusia. Diharapkan penelitian lebih lanjut dapat mengungkap lebih banyak informasi tentang sejarah polusi dan bagaimana kita dapat mencegahnya di masa depan.   Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Communications Earth and Environment. Para peneliti berharap bahwa temuan mereka akan menginspirasi penelitian lebih lanjut tentang sejarah polusi di wilayah lain di dunia.    Mereka juga berharap bahwa temuan ini akan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya polusi dan pentingnya tindakan untuk melindungi lingkungan.   Namun, studi baru ini menambahkan "gambaran yang lebih spesifik dan lokal tentang bagaimana kadar timbal berubah," kata Nathan Chellman, seorang ilmuwan lingkungan di University of Nevada, Reno, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.    

Editor: Ilham Safutra

Tag:  #jejak #timbal #kuno #yunani #ungkap #sejarah #polusi #tertua #dunia

KOMENTAR