Jubir Brigade Al-Qassam Abu Ubaida Rilis Instruksi Baru: Sandera Israel Bisa Pulang di Dalam Peti
Video juru bicara Brigade Al-Qassam, Abu Ubaida pada Senin (2/9/2024) ketika mengungkap instruksi baru kepada penjaga sandera jika tentara Israel mendekati tempat mereka. 
14:40
3 September 2024

Jubir Brigade Al-Qassam Abu Ubaida Rilis Instruksi Baru: Sandera Israel Bisa Pulang di Dalam Peti

Juru bicara militer Brigade Al-Qassam, Abu Ubaida, mengungkap instruksi baru yang diberikan kepada para penjaga sandera di Jalur Gaza.

Brigade Al-Qassam menerbitkan sebuah foto yang menunjukkan salah satu pejuangnya memegang pistol di tangannya di depan seorang tahanan.

"Tekanan militer sama dengan kematian dan kegagalan," tulis Brigade Al-Qassam pada bagian bawah foto tersebut.

Abu Ubaida menegaskan Brigade Al-Qassam akan menerapkan aturan baru dalam menangani sandera setelah pembantaian yang dilakukan Israel di kamp Nuseirat, Jalur Gaza tengah pada 8 Juni lalu.

Israel membunuh 274 warga Palestina dalam serangannya di kamp Nuseirat untuk membebaskan empat sandera; Noa Argamani (25), Almog Meir Jan (21), Andrei Kozlov (27), dan Shlomi Ziv (40).

“Kami mengatakan kepada semua orang dengan jelas, bahwa setelah insiden Nuseirat, instruksi baru dikeluarkan kepada mujahidin yang ditugaskan untuk menjaga para tahanan mengenai penanganan mereka, jika tentara pendudukan mendekati tempat penahanan mereka," kata Abu Ubaida dalam video yang diterbitkan Brigade Al-Qassam, Senin (2/9/2024).

Ia menyatakan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dan tentara Israel sendirilah yang bertanggung jawab penuh atas pembunuhan para sandera di Jalur Gaza.

Menurutnya, hal ini terjadi setelah Netanyahu dengan sengaja mengganggu setiap kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas karena mengganggu kepentingannya.

Abu Ubaida mengatakan puluhan sandera Israel tewas karena serangan udara Israel di Jalur Gaza.

"Kegigihan Netanyahu untuk membebaskan para tahanan melalui tekanan militer, alih-alih membuat kesepakatan, akan berarti mengembalikan mereka ke keluarga mereka di dalam peti mati. Keluarga mereka harus memilih apakah mereka hidup atau mati," kata Abu Ubaida.

Sebelumnya, Brigade Al-Qassam memperingatkan Israel untuk segera mencapai kesepakatan pertukaran tahanan, setelah insiden penembakan seorang sandera oleh penjaganya pada 15 Agustus lalu karena Israel membunuh dua anak penjaga tersebut dalam pembantaian di Jalur Gaza.

"Kebrutalan Anda telah menjadi bahaya yang mengancam bagi tawanan Anda. Waktu hampir habis..." tulis Brigade Al-Qassam.

Saat ini pemerintahan Netanyahu menghadapi protes besar-besaran dari masyakarat Israel yang menuntut tercapainya kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas.

Selain itu, aksi mogok kerja massal masih berlangsung di Israel sejak Senin, akibat kemarahan yang meluas setelah militer Israel menemukan enam mayat sandera di dalam terowongan di Rafah, Jalur Gaza selatan pada Sabtu (31/8/2024).

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 40.786 jiwa dan 94.224 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Selasa (3/9/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Al Quds.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel memperkirakan kurang lebih ada 109 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Editor: Sri Juliati

Tag:  #jubir #brigade #qassam #ubaida #rilis #instruksi #baru #sandera #israel #bisa #pulang #dalam #peti

KOMENTAR