Pesawat dan Heli Bertabrakan Dekat Kantor Presiden AS, Trump Geram karena Kecelakaan Harusnya Bisa Dihindari
Presiden terpilih AS Donald Trump. (The Guardian)
18:03
30 Januari 2025

Pesawat dan Heli Bertabrakan Dekat Kantor Presiden AS, Trump Geram karena Kecelakaan Harusnya Bisa Dihindari

 – Kecelakaan pesawat terjadi di langit Amerika Serikat pada Rabu malam (29/1) sekitar puku 21.00 waktu setempat. Pesawat American Airlines bertabrakan dengan helicopter militer jenis Balck Hawk di dekat Bandara Nasional Reagan. 64 penumpang jatuh ke Sungai Potomoac yang dingin.

Ari Schulman sedang mengemudi pulang ketika dia melihat seperti aliran bunga api di atas kepalanya. "Awalnya saya melihat pesawat itu dan tampak baik-baik saja, normal. Pesawat itu hampir saja mendarat,” katanya seperti dilansir dari AFP kemarin (30/1).

Bola api yang lewat di atas kepalanya itu adalah bagian dari pesawat setelah menabrak helicopter. Pesawat yang siap mendarat itu miring ke kanan. “Saya dapat melihat bagian bawah pesawat menyala kuning terang,” ujarnya.

Pesawat itu membawa 64 orang penumpang dan kru. Mereka terbang dari Wichita, Kansas.

Sementara heli ditumpangi tiga tentara menurut salah satu pejabat Angkatan Darat AS.”Mereka telah melakukan latihan penerbangan pelatihan," kata juru bicara militer dalam sebuah keterangam.

Setelah kejadian itu, operasi pencarian dan penyelamatan besar-besaran sedang berlangsung. Sungai Potomac sedang tertutup salju sehingga dibayangkan berapa suhu di dalam air. Saat penyelamatan, dari silau lampu terlihat penyelam naik turun sungai untuk mencari korban. 300 orang dikerahkan untuk mencari korban. Meski dengan kondisi kecelakaan dan suhu yang dingin, hampir sulit menemukan korban selamat.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan telah mendapatkan informasi tentang kecelakaan ini. “Semoga Tuhan memberkati jiwa mereka," kata Trump.

Trump memberikan kritik pada pengawas lalu lintas udara. "Pesawat itu berada pada jalur pendekatan yang sempurna dan rutin ke bandara. Helikopter itu terbang lurus ke arah pesawat itu untuk waktu yang lama,” katanya. Lalu kondisi cuaca pun cerah. Lampu pesawat tidak ada yang mati. Artinya, pesawat harusnya terlihat jelas.

"Mengapa helikopter itu tidak naik atau turun, atau berbelok. Mengapa menara pengawas tidak memberi tahu helikopter apa yang harus dilakukan alih-alih bertanya apakah mereka melihat pesawat itu,” tanyanya. Menurutnya dengan kondisi yang ada, kecelakaan ini bisa dicegah.

Federal Aviation Administration memerintahkan pendaratan semua Bandara Reagan National ditutup hingga kemarin pukul 11:00 waktu setemat. Pesawat tidak boleh keluar maupun masuk.

Wilayah udara di sekitar Washington sering kali padat dengan pesawat-pesawat terbang rendah. Mereka berburu landasan di Bandara Nasional Reagan.

Sementara itu, dilansir dari The Guardian, helikopter yang terlibat dalam kecelakaan itu tengah mengikuti penerbangan latihan. Jenisnya adalah UH-60 milik Angkatan Darat dari Bravo Company, Batalyon Penerbangan ke-12. Mereka terbang dari Lapangan Udara Angkatan Darat Davison.

Beberapa menit sebelum mendarat, pengawas lalu lintas udara bertanya kepada pesawat komersial yang datang apakah bisa mendarat di landasan pacu 33. Landasan ini lebih pendek. Setelah pilit menjawab bisa mendaratkan ke landasan yang lebih pendek, pengawas lalu lintas udara kemudian mengizinkan pesawat mendarat di landasan pacu 33.

Kurang dari 30 detik sebelum kecelakaan, seorang pengawas lalu lintas udara bertanya kepada helicopter tentang keberadaan pesawat. Lalu panggilan radio berulang dengan memberitahukan bahwa pesawat itu ada sudah dekat dan satu jalur dengan heli. Sayang semuanya terlambat. Tabrakan sudah terjadi.

CEO American Airlines Robert Isom mengungkapkan pihaknya menyediakan nomor bebas pulsa bagi keluarga yang merasa anggota keluarganya ada dalam pesawat. "Kami sedang menghubungi pihak berwenang dan membantu upaya tanggap darurat," ujarnya.

Editor: Dhimas Ginanjar

Tag:  #pesawat #heli #bertabrakan #dekat #kantor #presiden #trump #geram #karena #kecelakaan #harusnya #bisa #dihindari

KOMENTAR