Setelah Pertunjukan Robek Piagam PBB, Dubes Israel Kini Minta Gedung PBB Ditutup
Ia berpendapat PBB bersikap tidak adil dengan Israel karena masih menjalankan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), yang dituduh berafiliasi dengan Hamas.
Wakil Israel itu juga marah dengan rencana PBB untuk memasukkan Israel ke dalam daftar hitam sebagai pembunuh anak-anak.
“Bangunan ini mungkin terlihat indah dari luar, namun bengkok dan menyimpang,” kata Gilad Erdan kepada wartawan, seperti diberitakan Maariv, Rabu (21/8/2024).
Pada Juli lalu, Gilad Erdan juga menyerukan penutupan kantor PBB di Yerusalem untuk menyampaikan protes Israel.
“Kita harus mengambil tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap PBB, seperti menutup kompleks PBB di Yerusalem dan mendeportasi kepala badan-badan yang ditempatkan di Israel, untuk menyampaikan pesan yang jelas bahwa bias dan eksploitasi yang terus berlanjut yang dilakukan PBB terhadap Israel ada konsekuensinya," katanya bulan lalu.
Surat kabar Inggris, Financial Times, mengatakan pemerintahan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sedang mempertimbangkan untuk mengambil tindakan pembalasan terhadap badan-badan PBB yang beroperasi di Palestina sebagai tanggapannya.
Target ini termasuk badan-badan yang memainkan peran penting dalam pengiriman bantuan di Jalur Gaza.
Sebelumnya, ia berulang kali menyerang Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres dan UNRWA melalui pernyataannya.
Dubes Israel di PBB Robek Piagam PBB
Duta Besar Israel di PBB, Gilad Erdan pernah merobek salinan Piagam PBB sebagai tanggapan atas pemungutan suara Majelis Umum PBB yang mendukung keanggotaan penuh Palestina di PBB.
Ia berpidato sambil membawa mesin pemotong kertas kecil dan salinan Piagam PBB sebagai alat peraga kemarahannya.
"Anda merobek Piagam PBB dengan tangan Anda sendiri. Tidak tahu malu," kata Gilad Erdan sambil memotong salinan tersebut di Majelis Umum PBB, Jumat (10/5/2024), dikutip dari Anadolu Agency.
Ia menegaskan, Israel menolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan alasan hal itu dapat mempersulit perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Gilad Erdan juga membawa foto Yahya Sinwar, pemimpin Hamas di Jalur Gaza, ketika menyampaikan pidatonya.
"Kepala negara Hamas, Sinwar, berterima kasih kepada Sekretaris Jenderal PBB," bunyi tulisan pada foto Yahya Sinwar.
Jumlah Korban di Jalur Gaza
Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 40.139 jiwa dan 92.857 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Selasa (20/8/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Al Quds.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Israel memperkirakan kurang lebih ada 120 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Tag: #setelah #pertunjukan #robek #piagam #dubes #israel #kini #minta #gedung #ditutup