Waspada, Minuman Berpemanis Picu Diabetes dan Penyakit Jantung
Ilustrasi kopi dengan krim karamel yang termasuk minuman manis. Jika Anda pencinta minuman manis, Anda memiliki risiko kematian dini akibat berbagai penyakit kronis yang muncul karena asupan gula terlalu tinggi.(Dok. Shutterstock/Elena Veselova)
09:06
16 Januari 2025

Waspada, Minuman Berpemanis Picu Diabetes dan Penyakit Jantung

Tak ada yang memungkiri kaitan antara minuman berpemanis dengan dampaknya yang buruk bagi kesehatan. Riset terbaru menambah bukti yang memperkuat kaitan itu.

Studi terbaru yang menganalisi data di 184 negara menunjukkan, sebanyak 2,2 juta kasus baru diabetes melitus dan 1,2 juta kasus baru penyakit kardiovaskular terjadi setiap tahunnya akibat konsumsi minuman manis.

Para peneliti yang terlibat dalam studi ini memiliki akses dengan data yang sangat besar, termasuk informasi pola makan dari 3 juta orang.

Disebutkan bahwa rata-rata orang mengonsumsi sekitar 248 gram minuman berpemanis setiap minggu. Jumlahnya bervariasi pada tiap negara.

Negara yang menunjukkan kaitan erat antara diabetes tipe dua dan minuman manis antara lain adalah Kolombia, Amerika Serikat, Argentina, Myanmar, dan Thailand.

Sementara itu, kaitan antara minuman tinggi gula dengan penyakit kardiovaskular terlihat di Nigera, Rusia, Kolombia, dan Thailand.

"Ada beban global yang sangat mengkhawatirkan dari diabetes tipe dua dan penyakit kardiovaskular yang disebabkan oleh minuman berpemanis," kata dokter gizi dan peneliti Lucy McCann, yang tidak terlibat dalam penelitian itu.

Ia menekankan, selain berdampak serius pada kesehatan individu, konsumsi minuman manis juga memberi tekanan besar pada sistem layanan kesehatan global.

"Dampaknya terhadap sistem kesehatan tidak dapat diabaikan," ujarnya.

Penjualan tinggi di negara berkembang

McCann menjelaskan, negara yang paling terdampak dari minuman berpemanis adalah negara yang kurang siap untuk mengatasi biaya kesehatan jangka panjang terkait pengelolaan penyakit ini.

Ilustrasi minuman berpemanis, minuman manis. Minuman pantangan untuk penderita asam urat tinggi.UNSPLASH/JOAN TRAN Ilustrasi minuman berpemanis, minuman manis. Minuman pantangan untuk penderita asam urat tinggi.

Dalam studi yang dilakukan tahun 2024 dan dimuat di jurnal Lancet peneliti menemukan bahwa penjualan minuman berpemanis memang menguntungkan. Rata-rata orang mengonsumsi lebih dari dua sajian minuman manis per minggu.

Dalam makalah mereka, para penulis menjelaskan bahwa konsumsi minuman manis telah menurun di negara-negara berpendapatan tinggi.

Untuk memastikan perusahaan minuman terus memperoleh keuntungan, mereka beralih ke negara-negara berkembang. Hal ini bisa menjelaskan mengapa dampak kesehatan di wilayah tersebut meningkat tajam.

Meskipun beberapa negara tersebut telah menerapkan pajak gula, perusahaan minuman justru menggelontorkan lebih banyak uang ke dalam iklan mereka “untuk mengimbangi dampak negatif dari pemasaran.”

Alternatif yang lebih sehat

Ahli gizi Maddie Gallivan mengatakan, tidak ada manfaat sama sekali dari konsumsi minuman tinggi gula.

“Jumlah gula yang ada dalam produk itu, sekali minum (belum lagi bahan tambahan buatan) dapat berdampak buruk pada pola makan dan minum kita sepanjang hari,” katanya.

Minuman manis juga akan menimbulkan lonjakan kadar gula darah, tak berapa lama diikuti dengan penurunan energi yang membuat kita merasa lesu dan mulai mencari makanan ultra olahan dan manis.

"Cobalah mengganti minuman manis dengan pilihan yang lebih sehat, seperti air minum yang diinfused buah, teh herbal, atau kombucha. Ini akan membuat perbedaan besar pada asupan gula sekaligus kita dapat manfaat lain seperti probiotik dan antioksidan," kata Gallivan.

Tag:  #waspada #minuman #berpemanis #picu #diabetes #penyakit #jantung

KOMENTAR