172
Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi ancaman di Indonesia.
14:06
8 November 2024
Data Kemenkes: 203.921 Kasus DBD Sampai Pekan-41 Tahun ini, Kematian Capai 1.210 Jiwa
- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat kasus demam berdarah dengue (DBD) masih terus meningkat. Upaya pencegahan yang sudah diatur perlu dilaksanakan secara kolaboratif bersama seluruh stakeholder.
“Kami mencatat, sampai dengan minggu ke-41 tahun 2024, terdapat 203.921 kasus dengue dengan 1.210 kematian yang berasal dari 482 Kabupaten/Kota di 36 Provinsi," ujar Ketua Tim Kerja Arbovirosis, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes RI dr. Fadjar SM Silalahi, Kamis (7/11). Untuk mengatasi itu, ia mengatakan bahwa pemerintah telah melakukan berbagai langkah, mulai dari larvasida, fogging fokus, penerapan Gerakan 3M Plus, Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik, dan lain sebagainya. "Bahkan, pemerintah telah menetapkan STRANAS Penanggulangan Dengue 2021-2025 melalui pencegahan terpadu yang melibatkan seluruh elemen masyarakat," tuturnya. Upaya ini tidak hanya fokus pada pengendalian vektor dan lingkungan, tetapi juga secara progresif mengadopsi metode pencegahan inovatif, termasuk vaksinasi dan nyamuk ber-Wolbachia. "Namun demikian, implementasi kebijakan ini memerlukan kolaborasi yang kuat antara sektor publik dan swasta. Untuk itu, kami mendorong masyarakat untuk terlibat aktif dalam penerapan strategi ini," ungkap dr. Fadjar. Oleh karena itu, dr. Fadjar mengapresiasi inisiatif dan komitmen pemerintah daerah dan stakeholder yang terus berinovasi untuk memperkuat pencegahan dan pengendalian dengue di wilayah masing-masing. Salah satunya melalui Pentaloka Nasional ADINKES 2024 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES) pada tanggal 5-7 November 2024 di Yogyakarta. Dalam agenda itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, dr. H. Jaya Mualimin, Sp.KJ, M.Kes, MARS, membagikan pengalamannya dalam menginisiasi program publik pertama untuk vaksinasi dengue di dunia, di Kota Balikpapan. Ia menyebut, sampai dengan bulan Oktober 2024, pilot program ini telah menjangkau 90 persen dari total target. “Sudah lebih dari 8.800 anak-anak mendapatkan dosis lengkap, dan kami melihat adanya dampak yang positif dari program ini. Dari 71 anak kelas 1-6 yang terjangkit dengue di Kecamatan Balikpapan Utara dan Balikpapan Tengah, mayoritas belum divaksinasi, dan hanya 3 orang yang telah mendapatkan vaksinasi dosis satu," ungkap Jaya. Ketua Umum Pentaloka Nasional ADINKES 2024, dr. M Subuh, MPPM, mengatakan bahwa agenda ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kapasitas tenaga kesehatan di Indonesia yang merupakan pilar utama dan garda terdepan dalam menjaga kesehatan masyarakat. "Melalui kolaborasi dalam forum ini, kami dapat memperluas wawasan dan keterampilan para tenaga kesehatan untuk siap menghadapi berbagai tantangan di lapangan, termasuk dalam bidang kardiovaskular, dengue, Laboratorium Kesehatan Masyarakat, dan lain sebagainya," tuturnya "Kami juga menyampaikan apresiasi kepada PT Takeda Innovative Medicines atas kontribusi dan komitmen yang kuat dalam mendukung penguatan sistem kesehatan di Indonesia. Salah satunya melalui acara ini," pungkasnya. Terakhir, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines Andreas Gutknecht, menyampaikan bahwa di Indonesia, semua orang berisiko terkena dengue sepanjang tahun, terlepas dari di mana mereka tinggal, usia, atau gaya hidup mereka. "Tidak hanya itu, selain mengancam jiwa, penyakit ini juga menimbulkan beban yang signifikan. Oleh karena itu, untuk melawan dengue, pencegahan memegang peran yang penting," ucapnya. Ada tiga hal yang dapat kita lakukan bersama, yaitu mengedukasi diri sendiri dan orang lain seputar dengue serta pencegahannya, mengendalikan nyamuk dengan menerapkan 3M Plus, serta memanfaatkan metode pencegahan yang inovatif. Andreas menambahkan bahwa diperlukan tindakan kolektif untuk membuat perubahan dan memerangi dengue di Indonesia. “Di Takeda, kami berkomitmen untuk menjadi mitra jangka panjang dalam melawan dengue melalui pencegahan inovatif kami dan lebih dari itu. Kami bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan pemangku kepentingan lain, seperti komunitas medis, akademisi, perusahaan atau sektor swasta, dan lainnya, untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi keluarga dan masyarakat di seluruh Indonesia,” pungkasnya.
Editor: Estu Suryowati
Tag: #data #kemenkes #203921 #kasus #sampai #pekan #tahun #kematian #capai #1210 #jiwa