



Sering Susah BAB, Waspadai Gejala Kanker Usus
- Kanker usus termasuk dalam tiga besar kanker terbanyak di dunia. Namun, hampir 70 persen penderitanya tidak menyadari gejalanya.
Di Indonesia, jumlah pengidap kanker usus besar terbanyak keempat setelah kanker payudara, kanker serviks, dan kanker paru.
Kebanyakan pasien baru datang di stadium lanjut karena mengabaikan gejalanya.
Seperti yang dialami oleh Mpok Atiek, awalnya ia hanya merasakan sering sakit perut, kembung, dan sulit buang air besar (BAB).
"Gejala awalnya cuma perut sakit terus menerus, kayak kembung, kayak begah, kayak sembelit begitu. Terus BAB-nya kan susah, tiga hari, empat hari baru BAB setelah dikasih pelumas," ujarnya seperti dikutip dari Kompas Hype (12/11/2024).
Dikutip dari situs WHO, gejala tersering kanker usus adalah diare, sembelit, ada darah di tinja, nyeri pada perut, kelelahan, anemia, dan berat badan turun.
Kebanyakan orang juga tidak mengalami gejala yang khas saat kanker usus masih di stadium awal.
Ada polip di usus
Kanker usus kebanyakan dialami oleh orang lanjut usia, walau bisa juga terjadi pada usia berapa pun.
Biasanya kanker dimulai dengan gumpalan kecil sel yang disebut polip yang terbentuk di usus besar. Di tahap ini biasanya tidak ada gejala yang disadari.
Polip umumnya tidak bersifat kanker, namun jaringan abnormal ini dapat berpotensi menjadi kanker apabila tidak ditangani sejak dini.
Dari polip menjadi kanker setidaknya memerlukan waktu 10 tahun sampai 15 tahun atau dengan kata lain, potensi kanker dapat terlihat sejak usia muda.
Pencegahan kanker usus
Pencegahan dapat dimulai dengan mengenali faktor risiko kanker usus, yaitu berusia di atas 50 tahun, ada riwayat kanker dalam keluarga, serta mengonsumsi makanan tidak sehat dan kurang buah dan sayur.
Upaya deteksi dini dapat dilakukan dengan memperhatikan pola buang air besar dan melakukan pemeriksaan ke dokter.
Jika ada yang mencurigakan, dokter akan melakukan tes lanjutan berupa kolonoskopi atau melihat isi usus besar dengan alat khusus.