Nyeri Punggung Bisa Disebabkan Otot Bokong Lemah, Ini Gejalanya
Kalau kamu cari informasi medis untuk "sindrom pantat mati" (dead butt syndrome) atau yang biasa disebut gluteal amnesia, bokong lemas, atau "longback", kemungkinan besar kamu tidak akan menemukannya.
"Semua istilah itu intinya merujuk pada hal yang sama, yaitu otot bagian bokong (glutes) yang lemah," jelas Dean Somerset, ahli fisiologi olahraga klinis asal Edmonton, Alberta, Kanada, yang juga salah satu penulis buku Rock Solid Resilience.
Menurut Somerset, kalau kamu menduga bahwa bokong yang kecil, lemah, dan tidak berfungsi optimal itu biasanya disebabkan oleh terlalu banyak duduk dan kurang olahraga, tebakanmu tepat.
Di sisi lain, Chad Waterbury, DPT, terapis fisik di Los Angeles, justru sering menemukan kondisi ini pada klien yang sehat, bugar, dan aktif, bahkan termasuk beberapa atlet profesional.
"Ketika kita melakukan squat, deadlift, atau lunges, sangat mudah bagi otot lain untuk mengambil alih peran yang seharusnya dilakukan glutes," kata Waterbury.
Jika otot gluteus tidak berfungsi dengan baik maka akan memaksa otot punggung bawah untuk menanggung beban yang tidak seharusnya. Akibatnya bisa berupa nyeri punggung bertahun-tahun.
"Dan jika otot gluteus gagal menjalankan peran stabilisasinya saat berolahraga, Anda bisa mengalami nyeri lutut kronis, atau bahkan cedera ACL," katanya.
Artinya, penderita dead butt mencakup orang-orang yang banyak duduk, orang-orang yang aktif, mereka yang mengalami nyeri punggung, dan mereka yang mengalami nyeri lutut. Semua tumpang tindih.
Ketika otot bokong amnesia
Profesor Stuart McGill, PhD, mencetuskan istilah “gluteal amnesia” untuk menggambarkan apa yang terjadi ketika rasa nyeri membuat seseorang mengubah cara mereka bergerak.
“Pada orang dengan nyeri jangka panjang, pola impuls saraf yang didistribusikan ke otot bisa menjadi kacau,” jelasnya.
“Rasa nyeri memicu jalur penghambatan, sehingga otak mencari cara lain untuk melakukan gerakan yang sama.”
Hal itu kemudian mengubah cara otot, termasuk hamstring, berkontribusi dalam pergerakan.
“Tapi bahkan ketika rasa nyerinya sudah hilang, otak sering kali masih mengingat pola gerakan yang menyakitkan itu. Akibatnya, otak juga ‘melupakan’ cara menggunakan otot secara tepat dan efisien," paparnya.
McGill, penulis buku Back Mechanic, menunjukkan cara kerja proses tersebut dalam sebuah studi tahun 2013. Dalam makalah tersebut, ia dan rekan penulisnya menggunakan istilah "amnesia gluteal" dan "inhibisi gluteal" secara bergantian.
Istilah yang terakhir mungkin lebih tepat, mengingat istilah demensia gluteal menyiratkan seolah-olah pola gerakan yang salah tempat itu tidak bisa dipulihkan.
Untungnya proses pemulihan bukan hal yang mustahil. Hanya saja tidak seperti yang kebanyakan dari kita duga.
Cara mengetahui apakah otot kita berfungsi
Mengingat orang yang kurang gerak maupun aktif bisa memiliki masalah ini, kita mungkin tidak dapat mengetahui apakah otot bokong masih bekerja dengan baik atau tidak.
Waterbury merekomendasikan tes mandiri ini: jembatan glute satu kaki.
Cara melakukannya: berbaring telentang dengan satu kaki diangkat lurus dan kaki lainnya ditekuk membentuk sudut 45 derajat dengan telapak kaki rata di lantai. Paha harus sejajar. Angkat bokong kamu sehingga paha dan tubuh bagian atas membentuk garis lurus.
Tahan posisi tersebut selama 20 detik (atau selama mungkin hingga 20 detik), sambil memperhatikan otot mana yang dirasa bekerja paling keras. Turunkan pinggul dan ulangi dengan kaki yang lain.
Jika kamu merasakan kontraksi terkuat di hamstring atau punggung bawah, alih-alih di gluteus, berarti kamu perlu meningkatkan aktivasi gluteus. Selain itu, ketidakseimbangan otot juga umum terjadi, jadi wajar saja jika kamu merasa lebih lemah di salah satu gluteus.
Tag: #nyeri #punggung #bisa #disebabkan #otot #bokong #lemah #gejalanya