Ibu Hamil Usia Anak di Lombok Timur Capai 779 Ribu pada 2024
Ilustrasi ibu hamil. Dinas Kesehatan Lombok Timur menyebutkan kasus kehamilan usia anak di sana masih tinggi, meski telah mengalami penurunan.(Pixabay)
05:06
16 Juni 2025

Ibu Hamil Usia Anak di Lombok Timur Capai 779 Ribu pada 2024

Dinas Kesehatan (Dinkes) Lombok Timur mencatat jumlah ibu hamil usia anak di sana masih sangat tinggi.

“Jumlah ibu yang hamil di bawah usia 19 tahun pada tahun 2024 ada 779," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Lombok Timur Nurhidayati saat ditemui di kantornya di Lombok Timur NTB, Jumat (13/6).

Melansir Antara pada Sabtu (14/6/2025), angka kehamilan di usia anak tersebut telah mengalami penurunan dari 2023, yang saat itu mencapai 1.114 jiwa.

Sementara pada 2022, jumlah ibu hamil usia anak mencapai 1.168.

"Kalau tahun 2020-nya malah 2.148 ibu hamil usia anak. Trennya menurun, penurunannya lumayan sekarang ini," ungkapnya.

Faktor ekonomi

Nurhidayati mengatakan bahwa banyaknya ibu hamil usia anak biasanya didasari oleh faktor ekonomi.

“Tidak sedikit keluarga yang menganggap ketika anaknya menikah, seolah-olah akan mengurangi beban keluarga,” ucapnya.

“Sehingga, mereka menganggap menikahkan anak, apalagi kalau anaknya perempuan, itu dianggap sebagai upaya mengurangi beban keluarga," terangnya.

Faktor ketidaktahuan dan lainnya

Menurut Nurhidayati, masih tingginya angka ibu hamil di usia anak di Lombok Timur adalah karena kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan reproduksi.

"Andaikan mereka tahu bahayanya (kehamilan usia anak) terhadap kesehatan, mungkin mereka bisa berpikir untuk tidak melakukan perkawinan usia anak ataupun kalau terpaksa sudah terjadi (perkawinan), melakukan penundaan untuk hamil, sehingga upaya reproduksi bisa dilakukan di waktu yang tepat," ungkapnya.

Selain itu, ia menambahkan bahwa adanya faktor budaya yang turut andil dalam kasus kehamilan usia anak di Lombok Timur.

Menurut Nurhidayati, masyarakat terutama di pedesaan banyak yang masih menganggap anaknya harus segera menikah agar tidak terkena stigma oleh lingkungan sekitar.

Lalu, ia menyebutkan bahwa perkembangan teknologi digital juga berpengaruh terhadap maraknya kehamilan tidak diinginkan yang berujung pada pernikahan usia anak.

"Pastinya dampak digitalisasi ya. Anak yang jiwanya masih labil mencoba-coba, dan tiba-tiba kemudian menjadi hamil. Itu tidak sedikit juga terjadi," jelasnya.

 

Tag:  #hamil #usia #anak #lombok #timur #capai #ribu #pada #2024

KOMENTAR