Penelitian Temukan Risiko Serangan Jantung dari Penggunaan Ganja Kronis
Ilustrasi ganja dijadikan rokok. Peneliti temukan risiko serangan jantung pada pengguna ganja kronis. Simak temuan penelitian berikut selengkapnya.(SHUTTERSTOCK/Craig F Scott)
22:06
11 Juni 2025

Penelitian Temukan Risiko Serangan Jantung dari Penggunaan Ganja Kronis

Penggunaan ganja jangka panjang (kronis) secara signifikan mengganggu fungsi pembuluh darah yang bisa berujung pada serangan jantung.

Melansir Scitech Daily pada 31 Mei 2025, sebuah penelitian dari UC San Fransisco menemukan bahwa pengguna marijuana mengalami penurunan fungsi pembuluh darah sekitar 50 persen dibandingkan dengan mereka yang bukan pengguna.

Lalu, bagaimana pengaruhnya terhadap jantung? Begini ulasan lengkapnya.

Efek penggunaan ganja kronis terhadap risiko serangan jantung

Penelitian ini dilakukan oleh Leila Mohammadi, MD, PhD, Mina Navabzadeh, PharmD, dkk., dan dipublikasikan di JAMA Cardiology pada 28 Mei 2025.

Para peneliti mendapatkan fakta bahwa penggunaan ganja kronis, baik yang dihisap atau dikonsumsi, dapat membahayakan sistem kardiovaskular secara signifikan.

Orang yang rutin mengonsumsi ganja jangka panjang memiliki fungsi pembuluh darah yang jauh lebih rendah, mirip seperti yang terjadi pada perokok.

Bahkan, fungsi pembuluh darah pada pengguna ganja berkurang sekitar 50 persen dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsinya.

Hal itu menyebabkan peningkatan risiko tekanan darah tinggi (hipertensi), serangan jantung, dan masalah kardiovaskular lainnya.

Para peneliti mendapatkan hasil penelitian ini dari mempelajari 55 orang dewasa pengguna ganja rutin yang masih sehat selama Oktober 2021 hingga Agustus 2024.

Mereka diidentifikasi sebagai pengguna ganja rutin dengan ketentuan penggunaan setidaknya 3 kali seminggu selama lebih dari setahun. Namun, mereka tidak menggunakan nikotin.

Para peserta secara teratur menghisap ganja atau mengonsumsi makanan yang mengandung tetrahydrocannabinol (THC), senyawa psikoaktif utama yang ditemukan dalam ganja.

Menurut catatan peneliti, rata-rata perokok yang menggunakan ganja telah melakukannya selama sekitar 10 tahun.

Sementara, pengguna ganja dengan cara dikonsumsi telah menggunakannya selama sekitar 5 tahun.

Perbedaan ganja dihisap dan dikonsumsi

Selanjutnya, penelitian ini menunjukkan bahwa selain menyebabkan fungsi pembuluh darah menurun, penggunaan ganja bisa memicu perubahan dalam serum darah.

Perubahan serum darah tidak bisa sepelekan karena bisa berbahaya bagi sel endotel, yang membentuk lapisan dalam semua pembuluh darah dan limfatik.

Namun, para peserta yang mengonsumsi makanan yang mengandung THC tidak menunjukkan perubahan ini dalam serum darah.

Tidak jelas bagaimana THC merusak pembuluh darah.

Namun, para peneliti mengatakan hal itu pasti terjadi dengan cara yang tidak melibatkan perubahan pada serum darah.

Menurut penulis pertama Leila Mohammadi, MD, PhD dan penulis senior Matthew L. Springer, PhD, merokok ganja berdampak negatif pada fungsi pembuluh darah karena alasan yang berbeda dari konsumsi THC.

Tag:  #penelitian #temukan #risiko #serangan #jantung #dari #penggunaan #ganja #kronis

KOMENTAR