Mengenal Program Inisiatif WHO untuk Mencegah Dampak Limbah Elektronik terhadap Kesehatan Anak
WHO meluncurkan program untuk Mencegah Dampak Limbah Elektronik terhadap Kesehatan Anak. (World Health Organization)
19:44
7 Juni 2025

Mengenal Program Inisiatif WHO untuk Mencegah Dampak Limbah Elektronik terhadap Kesehatan Anak

- Limbah elektronik dan listrik, atau yang sering disebut sebagai e-waste, telah menjadi salah satu jenis limbah yang pertumbuhannya paling pesat di dunia saat ini.

Perkembangan teknologi yang cepat, siklus produk yang semakin pendek, dan peningkatan konsumsi perangkat elektronik menyebabkan volume limbah elektronik meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun.

Melansir laman World Health Organization (WHO), menurut data dari Kemitraan Statistik Limbah Elektronik Global (GESP), pada tahun 2022 dunia telah menghasilkan sekitar 62 juta ton limbah elektronik.

Sayangnya, hanya sekitar 22,3 persen dari jumlah tersebut yang diproses secara tepat melalui sistem pembuangan atau daur ulang yang terdokumentasi dan aman bagi lingkungan.

Sisanya berpotensi besar mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia karena ditangani secara informal atau bahkan dibuang sembarangan.

Limbah elektronik sebenarnya mengandung material yang sangat bernilai, seperti emas, tembaga, dan logam langka lainnya.

Nilai ekonomi inilah yang membuat daur ulang limbah elektronik menjadi sumber penghasilan bagi banyak orang, terutama di sektor informal di negara-negara berkembang.

Namun, di balik potensi ekonominya, limbah elektronik juga menyimpan bahaya besar karena mengandung zat beracun seperti timbal, merkuri, kadmium, dan brominated flame retardants. Zat-zat ini dapat mencemari udara, tanah, dan air jika tidak ditangani dengan benar.

Dampak dari paparan limbah elektronik sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, terutama anak-anak.

Sistem tubuh anak-anak yang masih dalam tahap perkembangan membuat mereka jauh lebih rentan terhadap racun yang terkandung dalam limbah elektronik.

Anak-anak dapat terpapar bahan beracun ini melalui udara yang terkontaminasi, tanah, atau makanan yang tercemar di sekitar lokasi daur ulang limbah elektronik yang tidak aman.

Beberapa efek kesehatan serius juga telah ditemukan pada anak-anak yang terpapar limbah elektronik secara terus-menerus. Di antaranya adalah gangguan perkembangan otak, sistem saraf, dan fungsi paru-paru.

Bahkan, paparan jangka panjang terhadap zat seperti timbal dapat menyebabkan kerusakan intelektual permanen dan gangguan perilaku pada anak.

Menyadari bahaya tersebut, pada tahun 2013, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meluncurkan sebuah inisiatif global bernama ‘WHO Initiative on E-waste and Child Health’.

Tujuan utama dari inisiatif ini adalah untuk mengurangi risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh pengelolaan limbah elektronik yang tidak aman terhadap anak-anak di seluruh dunia.

Melalui program ini, WHO bekerja sama dengan berbagai mitra internasional dan organisasi lintas sektor untuk meningkatkan kesadaran, memfasilitasi penelitian ilmiah, serta menyusun kebijakan dan pedoman yang dapat membantu negara-negara menangani isu limbah elektronik secara lebih efektif.

WHO juga mengembangkan kursus daring bagi tenaga kesehatan agar mereka dapat memahami dan menangani dampak paparan limbah elektronik terhadap anak-anak secara lebih komprehensif.

Selain itu, WHO bersama dengan badan-badan PBB lainnya telah membentuk koalisi limbah elektronik yang bertujuan untuk mengatasi tantangan ini tidak hanya secara global tetapi juga di tingkat nasional dan lokal.

Melalui intervensi percontohan yang sudah mulai dijalankan di kawasan Afrika dan Amerika, WHO mencoba mendemonstrasikan pendekatan-pendekatan efektif dalam melindungi anak-anak dari bahaya limbah elektronik, mulai dari peningkatan sistem pengelolaan limbah hingga edukasi masyarakat.

Melindungi anak-anak dari bahaya limbah elektronik bukan hanya tanggung jawab organisasi internasional seperti WHO, tetapi juga tanggung jawab seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintah, pelaku industri elektronik, hingga konsumen di seluruh dunia.

Edukasi, regulasi yang ketat, serta penerapan sistem daur ulang yang aman dan berkelanjutan menjadi kunci utama dalam mencegah dampak jangka panjang terhadap kesehatan generasi masa depan.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #mengenal #program #inisiatif #untuk #mencegah #dampak #limbah #elektronik #terhadap #kesehatan #anak

KOMENTAR