



Bolehkah Balita Konsumsi Daging Kambing?
Daging kambing sering mendapat reputasi buruk bagi kesehatan, sehingga banyak orang menghindarinya, termasuk anak-anak. Padahal, sebenarnya bayi di bawah usia lima tahun (balita) boleh saja mengonsumsi daging kambing.
Dijelaskan oleh dokter spesialis anak Ian Suryadi Suteja, sebenarnya daging merupakan sumber protein hewani yang bagus untuk anak-anak.
"Mau daging sapi, daging ayam, atau daging kambing, semuanya boleh, tidak masalah. Mulai kapan anak bisa mengonsumsi daging kambing, sebenarnya sejak anak mulai mendapat MPASI juga boleh, tapi cara pengolahannya harus disesuaikan dengan kemampuan makan anak," ujarnya di sela sebuah acara talkshow di Jakarta (2/6/2025).
Untuk bayi di atas 6 bulan yang sedang belajar makan, daging bisa diolah dengan cara direbus lalu dihaluskan. Kemudian di usia 9 bulan, bayi mulai bisa mengonsumsi makanan dengan tekstur yang lebih padat dan kasar.
Sementara untuk anak berusia di atas setahun sudah bisa mengonsumsi makanan dengan tektur yang mirip dengan makanan keluarga. Yang harus dihindari adalah makanan yang terlalu pedas.
Menurut dr.Ian, dalam pemberian daging untuk balita orangtua tidak usah khawatir dengan kandungan lemak atau kolesterol.
"Lemak baru jadi jahat kalau untuk orang tua yang sudah obesitas. Tapi bayi kan masih butuh banyak lemak, 30 persen kebutuhannya masih butuh lemak. Jadi enggak ada daging yang jahat buat bayi, termasuk daging kambing," paparnya.
Ditambahkan olehnya, semakin bervariasi makanan anak, semakin lengkap asupan nutrisinya. Selain itu, pemberian makanan dengan tekstur yang sesuai usia anak juga bisa membantu melatih otot-otot di sekitar mulutnya.
"Dikasih makanan-makanan yang keras makin bagus otot-ototonya, supaya semoga makin cepat ngomong," katanya.