Kanker Serviks Masih Mengancam, Dokter Ingatkan Pentingnya Deteksi Dini
Ilustrasi kanker serviks. Kanker serviks sering tak bergejala di awal, sehingga deteksi dini lewat pap smear dan vaksinasi HPV sangat penting untuk pencegahan.(Shutterstock/mi_viri)
16:36
3 Juni 2025

Kanker Serviks Masih Mengancam, Dokter Ingatkan Pentingnya Deteksi Dini

Kanker serviks masih menjadi salah satu jenis kanker yang paling mematikan bagi perempuan, terutama di negara berkembang.

Menurut dr. Indra Adi Susianto, MSi.Med, SpOG, dokter spesialis kebidanan dan kandungan RSIA Anugerah Semarang, kanker serviks sering kali tidak menimbulkan gejala di tahap awal, sehingga banyak kasus baru terdeteksi saat sudah memasuki stadium lanjut.

Kepada Kompas.com pada Senin (2/6/2025), Indra menegaskan pentingnya pemeriksaan rutin seperti pap smear dan vaksinasi HPV sebagai langkah utama pencegahan.

Kanker serviks dan penyebabnya

Kanker serviks merupakan jenis kanker yang menyerang leher rahim atau serviks, bagian bawah rahim yang menghubungkan rahim dan vagina.

Penyebab utama penyakit ini adalah infeksi virus human papillomavirus (HPV), terutama tipe 16 dan 18.

“Kedua tipe ini bertanggung jawab atas sekitar 70 persen kasus kanker serviks di seluruh dunia,” ujar dokter yang juga menjadi dosen Fakultas Kedokteran Unika Soegijapranata Semarang.

Selain HPV tipe 16 dan 18, tipe lain seperti HPV 31, 33, 45, 52, dan 58 juga dapat menyebabkan kanker serviks, meskipun dengan frekuensi yang lebih rendah.

Virus HPV umumnya ditularkan melalui hubungan seksual. Infeksi ini sering kali tidak menimbulkan gejala dan bisa hilang dengan sendirinya.

Namun, pada beberapa kasus, infeksi menetap dan menyebabkan perubahan sel di serviks yang berisiko berkembang menjadi kanker.

Gejala kanker serviks dan kapan perlu ke dokter

Gejala kanker serviks umumnya baru muncul saat penyakit telah mencapai stadium lanjut.

“Pada stadium awal, kanker serviks sering kali tidak menimbulkan gejala. Gejala baru muncul biasanya saat stadium 2B atau 3A,” jelas Indra.

Beberapa gejala yang patut diwaspadai antara lain:

  • Perdarahan di luar siklus haid
  • Nyeri saat berhubungan seksual
  • Keputihan yang tidak normal
  • Nyeri pada area panggul

Karena minimnya gejala pada tahap awal, Indra menekankan pentingnya pemeriksaan rutin seperti pap smear.

“Dengan pap smear, kita bisa mendeteksi perubahan sel sejak fase pra-kanker,” katanya.

Lesi pra-kanker, atau neoplasia intraepitel serviks (CIN), adalah kondisi di mana sel-sel di leher rahim mengalami perubahan yang bisa berkembang menjadi kanker.

Meski sebagian besar lesi ini bisa hilang sendiri, sebagian lainnya berisiko tinggi berkembang menjadi kanker bila tidak ditangani.

Cara mencegah kanker serviks

Langkah utama dalam mencegah kanker serviks adalah melalui vaksinasi HPV dan pemeriksaan rutin pap smear.

Vaksin HPV direkomendasikan diberikan sejak usia remaja untuk melindungi dari tipe HPV berisiko tinggi.

“Meski sudah divaksin, pap smear tetap harus dilakukan secara rutin setiap tahun,” tegas Indra.

Vaksinasi tidak memberikan perlindungan terhadap semua tipe HPV penyebab kanker serviks, sehingga deteksi dini tetap sangat diperlukan.

Selain itu, menjaga perilaku seksual yang sehat dan tidak merokok juga dapat membantu menurunkan risiko infeksi HPV dan perkembangan kanker serviks.

Kanker serviks merupakan penyakit serius yang bisa dicegah dan dideteksi sejak dini. Infeksi virus HPV, terutama tipe 16 dan 18, menjadi penyebab utama kanker ini.

Karena gejalanya kerap tidak muncul di tahap awal, Indra mengingatkan pentingnya pap smear dan vaksinasi HPV sebagai langkah perlindungan utama.

Pemeriksaan rutin dan edukasi kesehatan menjadi kunci untuk menekan angka kematian akibat kanker serviks di masa depan.

Tag:  #kanker #serviks #masih #mengancam #dokter #ingatkan #pentingnya #deteksi #dini

KOMENTAR