Daun Kelor: Kandungan, Manfaat, dan Efek Samping yang Perlu Diwaspadai
Daun kelor dikenal kaya manfaat, mulai dari menurunkan gula darah, melawan inflamasi, hingga menjaga kesehatan jantung. (Shutterstock/Riri febrianti)
18:12
22 April 2025

Daun Kelor: Kandungan, Manfaat, dan Efek Samping yang Perlu Diwaspadai

Daun kelor dikenal sebagai tanaman herbal yang kaya akan khasiat bagi tubuh, salah satunya bisa dimanfaatkan dengan cara direbus dan diminum airnya.

Minuman hasil rebusan daun kelor mengandung berbagai nutrisi penting, seperti kalsium, zat besi, dan vitamin A.

Perpaduan zat gizi tersebut berperan dalam mendukung kesehatan tubuh secara menyeluruh, termasuk membantu menjaga kerja organ vital seperti otak, jantung, serta berkontribusi dalam menjaga kestabilan gula darah.

Namun, bagi sebagian orang dengan kondisi medis tertentu, misalnya yang sedang hamil atau tengah menjalani pengobatan, ada baiknya berkonsultasi lebih dulu dengan tenaga medis sebelum rutin mengonsumsi daun kelor.

Kandungan nutrisi daun kelor

Daun kelor menyimpan berbagai vitamin dan mineral penting bagi tubuh. Dalam satu cangkir daun kelor segar (sekitar 21 gram), terkandung:

  • Kalori: 13
  • Protein: 2 gram
  • Vitamin B6: 19 persen dari kebutuhan harian
  • Vitamin C: 12 persen dari kebutuhan harian
  • Zat Besi: 11 persen dari kebutuhan harian
  • Riboflavin (Vitamin B2): 11 persen dari kebutuhan harian
  • Vitamin A (dari beta-karoten): 9 persen dari kebutuhan harian
  • Magnesium: 8 persen dari kebutuhan harian

Kombinasi nutrisi ini membuat daun kelor menjadi salah satu sumber makanan bergizi, terutama di daerah yang mengalami kekurangan gizi.

Manfaat daun kelor

  • Membantu menurunkan gula darah tinggi

Sejumlah riset telah menunjukkan bahwa daun kelor berpotensi membantu menurunkan kadar gula darah yang tinggi.

Pakar kesehatan meyakini bahwa senyawa aktif dalam daun kelor, seperti isothiocyanates, berperan dalam menstabilkan lonjakan gula darah dan menurunkan kadar gula darah puasa, terutama pada penderita diabetes.

Selain itu, studi lain juga menemukan bahwa kandungan protein yang terdapat dalam daun kelor mampu berkontribusi dalam mengontrol kadar gula dalam darah.

Beberapa senyawa kimia yang terkandung di dalamnya diketahui dapat membantu tubuh dalam memproses gula secara lebih efisien, sekaligus mendukung fungsi insulin agar bekerja lebih optimal.

  • Mencegah peradangan

Peradangan kronis bisa menjadi pemicu berbagai penyakit berat, seperti kanker dan gangguan jantung, jika tidak ditangani dengan baik.

Penggunaan daun kelor diketahui mampu membantu mengurangi gejala inflamasi, termasuk rheumatoid arthritis.

Namun, hingga saat ini, klaim manfaatnya masih memerlukan studi lanjutan, mengingat sebagian besar riset yang ada baru diuji melalui hewan.

  • Membantu menurunkan kolesterol tinggi

Daun kelor diketahui mengandung senyawa alami yang berpotensi membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah.

Beberapa studi, baik pada hewan percobaan maupun manusia, telah menunjukkan bahwa konsumsi daun kelor dapat membantu mengontrol kolesterol, sehingga turut mengurangi risiko terkena penyakit jantung.

Selain itu, daun kelor juga kaya akan zat antioksidan dan senyawa antiinflamasi, seperti quercetin, yang berperan dalam menjaga kesehatan jantung.

Kandungan ini juga diketahui efektif dalam menurunkan kadar kolesterol jahat atau LDL di dalam tubuh.

  • Potensial mencegah kanker

Daun kelor mengandung senyawa alami, salah satunya niazimicin, yang diyakini mampu menghambat pembelahan dan pertumbuhan sel kanker.

Bahkan, sejumlah pakar menyebutkan bahwa tanaman ini berpotensi menghancurkan sel-sel kanker, termasuk kanker payudara, hati, usus, hingga beberapa tipe kanker lainnya.

Dalam uji laboratorium, ekstrak daun kelor terbukti dapat memperlambat laju pertumbuhan sel kanker sekaligus membantu meningkatkan efektivitas terapi kemoterapi.

Selain itu, riset lain juga menemukan bahwa bagian lain dari tanaman kelor, seperti batang dan akar, memiliki senyawa antikanker yang berpotensi dikembangkan sebagai bahan dasar obat.

  • Mengatasi gangguan pencernaan

Daun kelor bisa dimanfaatkan sebagai solusi alami untuk membantu meredakan berbagai masalah pada sistem pencernaan, seperti susah buang air besar dan luka di lambung.

Tanaman ini diketahui memiliki sifat yang dapat melancarkan pencernaan dan membantu menetralkan kadar asam di lambung, sehingga mendukung kesehatan organ cerna.

Beragam penelitian juga menunjukkan bahwa daun kelor memiliki potensi untuk meredakan keluhan terkait pencernaan, termasuk sembelit, peradangan pada usus, hingga tukak lambung.

Selain itu, nutrisi dalam daun kelor diyakini mampu menjaga kesehatan sistem pencernaan secara keseluruhan, yang pada akhirnya dapat menurunkan risiko berkembangnya kanker usus besar.

  • Membantu mengatasi infeksi bakteri

Daun kelor dikenal mengandung senyawa alami yang berpotensi membantu tubuh melindungi diri dari serangan bakteri berbahaya.

Beberapa penelitian menyebutkan, nutrisi di dalam daun kelor bisa berperan dalam mencegah pertumbuhan bakteri penyebab masalah pencernaan, seperti Staphylococcus aureus (S. aureus) dan Escherichia coli (E. coli).

Kedua bakteri tersebut sering kali menjadi penyebab utama diare maupun keracunan akibat makanan yang terkontaminasi.

  • Mengatasi gangguan pernapasan

Daun kelor diketahui mengandung senyawa alami yang diyakini bermanfaat untuk membantu menjaga kesehatan sistem pernapasan. 

Beberapa penelitian menunjukkan, tanaman ini memiliki potensi untuk meredakan gejala asma, mencegah penyempitan saluran napas, dan menekan peradangan di area paru-paru.

Menariknya, sebuah studi pada hewan uji menemukan bahwa ekstrak daun kelor mampu mendukung perbaikan fungsi paru-paru setelah dikonsumsi secara rutin.

  • Potensial mengatasi gangguan sistem saraf pusat

Daun kelor diketahui mengandung antioksidan yang diyakini mampu membantu menjaga kesehatan sistem saraf, termasuk mengurangi risiko gangguan seperti Alzheimer, sklerosis ganda, hingga depresi.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa daun kelor memiliki potensi efek perlindungan bagi jaringan saraf, meskipun mekanisme pastinya masih perlu diteliti lebih lanjut.

Selain itu, senyawa aktif dalam daun kelor juga disebut-sebut dapat membantu meredakan peradangan dan mengurangi tingkat stres oksidatif di otak.

  • Membantu menurunkan tekanan darah tinggi

Daun kelor diketahui mengandung senyawa aktif yang bisa membantu menurunkan tekanan darah.

Bahkan, mengonsumsi sekitar 120 gram daun kelor yang sudah dimasak setiap hari selama seminggu, terbukti efektif menurunkan tekanan darah dalam waktu dua jam setelah makan.

  • Potensial mengatasi anemia

Daun kelor sudah lama dikenal dalam pengobatan tradisional sebagai bahan alami yang dipercaya membantu mencegah sekaligus meredakan gejala anemia.

Sejumlah riset di laboratorium pun mengungkapkan bahwa daun kelor berpotensi mendukung penanganan penyakit anemia sel sabit, baik jika dikonsumsi sebagai bagian dari makanan sehari-hari maupun dalam bentuk ramuan herbal.

Khasiat ini diyakini berasal dari senyawa antioksidan yang terkandung dalam daun kelor, yang berperan membantu tubuh menyeimbangkan kadar zat besi sekaligus mengurangi pemicu lain yang berkaitan dengan anemia.

Yang perlu menghindari daun kelor

  • Penderita gangguan tiroid

Orang yang memiliki masalah tiroid, khususnya yang sedang dalam pengobatan hipotiroid, sebaiknya tidak mengonsumsi daun kelor setiap hari.

Pasalnya, kandungan dalam daun kelor bisa mengganggu kerja obat yang sedang dikonsumsi, sehingga pengobatan tidak berjalan maksimal dan berpotensi menimbulkan efek samping yang merugikan.

  • Minum obat tertentu

Orang-orang yang sedang menjalani pengobatan, terutama dengan obat-obatan yang diproses di hati, seperti penurun kolesterol, obat antijamur, atau obat tidur, ada baiknya menghindari konsumsi daun kelor.

Daun kelor bisa mengganggu cara kerja obat tersebut di dalam tubuh dan berpotensi meningkatkan risiko timbulnya efek samping.

Sebelum memasukkan daun kelor ke dalam pola makan harian, pastikan Anda berkonsultasi lebih dulu dengan dokter agar aman bagi kesehatan.

  • Penderita diabetes

Bagi penderita diabetes, konsumsi daun kelor bisa menjadi hal yang perlu dipertimbangkan dengan cermat. Di satu sisi, tanaman ini dikenal memiliki khasiat membantu menurunkan kadar gula dalam darah.

Namun, jika dikonsumsi bersamaan dengan obat antidiabetes, efek penurunan gula darah bisa menjadi terlalu kuat dan berisiko menimbulkan hipoglikemia. 

Karena itu, penting bagi penderita diabetes untuk berkonsultasi lebih dulu dengan dokter sebelum memasukkan daun kelor dalam menu harian.

  • Penderita hipertensi

Daun kelor dikenal memiliki efek yang dapat membantu menurunkan tekanan darah. Meski manfaat ini terdengar baik, bagi mereka yang tengah menjalani pengobatan hipertensi, sebaiknya tidak mengonsumsinya secara sembarangan.

Menggabungkan daun kelor dengan obat penurun tekanan darah bisa memicu efek tekanan darah menjadi terlalu rendah, kondisi ini justru berisiko membahayakan tubuh.

  • Ibu hamil dan menyusui

Perempuan yang sedang hamil maupun menyusui sebaiknya berhati-hati dalam mengonsumsi daun kelor. 

Pada ibu hamil, senyawa dalam daun kelor diduga bisa merangsang kontraksi rahim yang berpotensi memicu keguguran.

Sementara bagi ibu menyusui, meskipun daun kelor dipercaya bisa membantu memperlancar produksi ASI, dampaknya terhadap kesehatan bayi belum sepenuhnya jelas, sehingga konsumsi tanaman ini sebaiknya ditunda terlebih dahulu sampai mendapat saran dari dokter.

 

Efek samping daun kelor

 

Daun kelor dikenal aman untuk dikonsumsi secara rutin selama jumlahnya tidak berlebihan dan umumnya jarang menimbulkan efek samping yang serius.

Namun, konsumsi daun kelor dalam porsi yang terlalu banyak bisa memicu sejumlah reaksi yang kurang baik bagi tubuh.

Terdapat beberapa efek samping yang bisa muncul akibat konsumsi daun kelor berlebihan, seperti:

  • Dapat menimbulkan gangguan pencernaan seperti sakit perut, perut kembung, rasa panas di dada (heartburn), hingga diare karena daun kelor memiliki sifat pencahar
  • Berisiko menyebabkan mual hingga muntah, terutama bagi mereka yang belum terbiasa memasukkan daun kelor ke dalam menu harian
  • Pada orang yang sedang mengonsumsi obat pengencer darah, misalnya Warfarin, mengonsumsi daun kelor berpotensi meningkatkan risiko komplikasi

Meski mengonsumsi daun kelor dalam takaran wajar umumnya tidak menimbulkan masalah, Anda yang memiliki kondisi medis tertentu atau sedang menjalani pengobatan disarankan untuk berkonsultasi lebih dulu dengan dokter sebelum mengonsumsinya secara rutin, terutama dalam bentuk air rebusan.

Sebab, beberapa kandungan dalam daun kelor bisa berinteraksi dengan obat-obatan tertentu dan memicu efek samping yang tidak diinginkan jika dikonsumsi tanpa pengawasan.

Cara mengonsumsi daun kelor

Untuk mendapatkan manfaat optimal, disarankan memilih daun kelor yang masih muda, biasanya berupa dua tangkai dari bagian pucuk hingga tangkai ke-9 atau ke-10.

Daun kelor yang masih muda umumnya mengandung nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan daun yang sudah tua maupun daun bagian pucuk.

Selain itu, jumlah daun kelor yang digunakan, baik saat dimasak maupun direbus, sebaiknya tidak berlebihan agar manfaatnya tetap bisa dirasakan dengan aman.

Batas konsumsi daun kelor yang disarankan, termasuk jika diolah dengan cara direbus, adalah sekitar 70 gram, atau kira-kira setara dengan 10 hingga 15 lembar daun segar.

Daun kelor bisa diolah dengan berbagai cara, mulai dari dimasak sebagai pelengkap sayuran hingga direbus dengan air sebanyak dua hingga tiga gelas selama 3 sampai 5 menit, lalu diminum air rebusannya.

Penutup

Meski menawarkan berbagai manfaat bagi kesehatan, konsumsi daun kelor tetap perlu disesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing.

Pastikan untuk selalu memilih daun yang segar, mengolahnya dengan cara yang tepat, dan tidak mengonsumsinya secara berlebihan.

Terlebih bagi Anda yang memiliki riwayat penyakit tertentu atau sedang dalam pengobatan, sebaiknya konsultasikan lebih dulu dengan dokter sebelum menjadikan daun kelor sebagai bagian dari pola makan harian.

Dengan begitu, manfaat daun kelor bisa didapat secara maksimal tanpa mengorbankan kesehatan.

 

Tag:  #daun #kelor #kandungan #manfaat #efek #samping #yang #perlu #diwaspadai

KOMENTAR