Paus Fransiskus Alami Pneumonia, Ini Alasan Lansia Lebih Rentan
Paus Fransiskus melambaikan tangan saat menghadiri peluncuran mobil listrik kepausan baru di Vatikan, 4 Desember 2024. Kondisi kesehatan Paus Fransiskus menurun akibat pneumonia, mengingatkan betapa rentannya lansia terhadap infeksi pernapasan dan pentingnya pencegahan sejak dini.(AFP/FILIPPO MONTEFORTE)
05:06
26 Februari 2025

Paus Fransiskus Alami Pneumonia, Ini Alasan Lansia Lebih Rentan

Sejak 14 Februari 2025, Paus Fransiskus menjalani perawatan di Rumah Sakit Agostino Gemelli, Roma, akibat bronkitis yang kemudian berkembang menjadi pneumonia bilateral.

Pada 22 Februari, ia mengalami krisis pernapasan mirip asma, yang mengharuskannya diberikan oksigen. Selain itu, ia juga mengalami penurunan trombosit dan menerima transfusi darah.

Pada 23 Februari, tes darah mengungkapkan tanda-tanda gagal ginjal ringan, tetapi masih dalam kondisi terkendali.

Dikutip dari Time, 24 Februari 2025, meskipun kesehatannya mengalami naik-turun, laporan Vatikan menyebutkan bahwa ia tetap sadar, bercanda dengan staf medis, serta membaca pesan dari para pendukungnya.

Menurut Dr. Panagis Galiatsatos dari Johns Hopkins, kasus kesehatan Paus menunjukkan rentannya lansia terhadap infeksi pernapasan, terutama mereka yang memiliki riwayat penyakit paru-paru seperti dirinya, yang pernah kehilangan sebagian paru akibat pneumonia saat muda.

Mengapa lansia lebih rentan terhadap infeksi pernapasan?

Seiring bertambahnya usia, sistem imun melemah, membuat lansia lebih sulit melawan virus dan bakteri.

Selain itu, paru-paru menjadi lebih kaku, dan otot pernapasan melemah, membuat proses bernapas lebih sulit.

Paus Fransiskus, dengan riwayat operasi paru-paru, lebih berisiko mengalami komplikasi pernapasan yang serius.

Selain itu, lansia dengan penyakit penyerta seperti diabetes dan gangguan jantung cenderung memiliki respon tubuh yang lebih lemah terhadap infeksi.

Menurut Dr. Andrew Meltzer dari George Washington University, infeksi pernapasan yang tidak segera ditangani dapat menyebar ke paru-paru bagian bawah dan menyebabkan pneumonia yang lebih parah.

Hal ini yang terjadi pada Paus, di mana bronkitisnya berkembang menjadi pneumonia dengan komplikasi tambahan.

Cara melindungi lansia dari infeksi pernapasan

Kasus Paus Fransiskus menjadi pengingat penting bahwa infeksi pernapasan pada lansia bisa berkembang dengan cepat dan berbahaya.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk melindungi mereka meliputi:

  • Mengurangi risiko paparan: Hindari kontak dengan lansia jika sedang sakit, gunakan masker, dan pastikan ventilasi ruangan baik.
  • Vaksinasi: Lansia perlu mendapatkan vaksin flu, pneumonia, dan Covid-19 untuk mengurangi risiko infeksi yang lebih parah.
  • Nutrisi dan aktivitas fisik: Menjaga pola makan sehat dan melakukan aktivitas ringan dapat memperkuat daya tahan tubuh mereka.

Kondisi Paus Fransiskus menegaskan bahwa infeksi saluran pernapasan tidak boleh diremehkan pada lansia.

Dengan meningkatnya jumlah populasi lansia, terutama di Indonesia, perhatian lebih terhadap kesehatan mereka menjadi semakin penting.

 

Tag:  #paus #fransiskus #alami #pneumonia #alasan #lansia #lebih #rentan

KOMENTAR