400.000 Kasus Kanker Baru Ditemukan per Tahun, Apa Upaya Pemerintah?
Ilustrasi kanker payudara.(Shutterstock/Guschenkova)
06:54
5 Februari 2025

400.000 Kasus Kanker Baru Ditemukan per Tahun, Apa Upaya Pemerintah?

-Kanker merupakan penyebab kematian tertinggi ketiga setelah penyakit stroke dan jantung dengan angka kesakitan kasus baru sekitar 408.661 orang per tahun dan kematian sebesar 242.988 orang per tahun.

Dilansir dari Antara, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pada kanker dewasa, angka kematian masih 70 persen. Artinya, tingkat keselamatan masih sangat rendah.

Sedangkan pada kanker anak, hampir 70-80 persen berakhir pada kematian setelah ditemukan, karena umumnya ditemukan pada stadium 3 atau 4.

Untuk itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menyusun Rencana Aksi Nasional guna penanganan empat kanker prioritas, meliputi eliminasi kanker leher rahim serta untuk menurunkan keparahan kanker payudara, kanker paru, kanker usus, dan kanker-kanker lain.

"Tujuan program adalah downstaging atau menurunkan stadium saat didiagnosa pertama kali, sehingga angka kesintasannya dapat ditingkatkan dan mengurangi biaya pengobatan," kata Nadia, Selasa (4/2/2025).

Selain itu, dalam upaya penurunan kasus baru, saat ini telah ditemukan vaksin guna mencegah terjadinya infeksi yang dapat memicu tumbuhnya kanker rahim, sehingga jenis kanker itu dapat dieliminasi.

Adapun dalam rencana aksi eliminasi kanker serviks, katanya, targetnya pada 2030 adalah 90 persen anak perempuan dan laki-laki berusia 15 tahun menerima vaksinasi, 75 persen dari seluruh wanita berusia antara 30 sampai dengan 69 tahun menjalani skrining dengan high performance test (DNA HPV).

"Dan 90 persen wanita yang teridentifikasi menderita lesi pra-kanker serviks dan kanker menerima pengobatan sesuai standar," katanya.

Saat ini, pemerintah melakukan perluasan program deteksi dini kanker yaitu kanker leher rahim dengan pemeriksaan IVA dan PV DNA, kanker payudara dengan SADANIS (pemeriksaan payudara klinis), SADARI (periksa payudara sendiri) dan pemeriksaan USG.

Kemudian, katanya, kanker paru dengan skrining, serta kanker usus dengan skrining dan pemeriksaan tes darah samar.

Untuk kanker pada anak, katanya, diperiksa melalui pemeriksaan mata pada usia 2-5 tahun. Selain itu pihaknya juga melakukan deteksi thalasemia melakukan pemeriksaan pada anak kelas 7 yang memiliki keluarga atau riwayat thalasemia, serta pada calon pengantin.

Oleh karena itu perlu dilakukan transformasi kesehatan yang holistik baik di tingkat pelayanan primer hingga lanjutan, dari promosi, preventif, kuratif hingga paliatif. Transformasi ini membutuhkan waktu yang cukup panjang sehingga dibutuhkan penyusunan Rencana Kanker Nasional 2024–2034.

Target dari Rencana Kanker Nasional ini bukan hanya untuk tenaga kesehatan, katanya, namun juga industri farmasi, industri perbekalan dan peralatan kesehatan, dan masyarakat umum yang bertujuan untuk meningkatkan layanan yang holistik kepada pasien.

Menurut Nadia, penyediaan obat dan alat kesehatan dalam negeri merupakan hal yang penting bagi pengembangan layanan kanker.

Saat ini, katanya, dalam transformasi rujukan telah dikembangkan jejaring pengampuan untuk penyakit kanker, katanya, di mana RS Kanker Dharmais menjadi pengampu nasional dan melakukan pengembangan kapasitas untuk RS di provinsi dan RSUD kabupaten dan kota.

Menurut Nadia, melalui program pengampuan layanan kanker dilakukan peningkatan layanan kanker di rumah sakit yang ada di regional, provinsi, dan kabupaten/kota, sehingga diharapkan dapat meningkatkan akses layanan bagi publik.

Penyiapan sarana dan prasarana, kata Nadia, juga di lakukan secara bertahap sesuai dengan peta jalan pengembangan pengampuan kanker nasional.

Penyediaan peralatan seperti untuk mamografi, LINAC, CT simulator dan barchiterapi, kata Nadia, dilakukan bertahap hingga 2027.

"Melalui penyusunan Rencana Kanker Nasional, diharapkan dapat menyelaraskan langkah dan arah pembangunan layanan kanker yang komprehensif dengan tujuan yang sama," katanya.

Tag:  #400000 #kasus #kanker #baru #ditemukan #tahun #upaya #pemerintah

KOMENTAR