Kurang Istirahat Bisa Memicu Pneumonia Berat, Ini Penjelasan Ahli
Pneumonia bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih serius jika tubuh lemah.(Freepik/benzoix)
21:06
4 Februari 2025

Kurang Istirahat Bisa Memicu Pneumonia Berat, Ini Penjelasan Ahli

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi (DPKR), Prof. Dr. Faisal Yunus, Ph.D., Sp.P(K), mengingatkan masyarakat agar menjaga kebugaran tubuh dan cukup beristirahat untuk mencegah infeksi pneumonia yang dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih berat.

Prof. Faisal menjelaskan bahwa aktivitas berlebihan seperti kelelahan, kurang tidur, atau kurang istirahat bisa meningkatkan risiko terkena pneumonia.

"Orang misalnya kecapean, kurang tidur, kurang istirahat nah, itu juga bisa banyak orang jadi dapat pneumonia," ujarnya, seperti ditulis oleh Antara, Selasa (4/2/2025).

Ia juga menekankan bahwa pneumonia, mirip dengan pengalaman selama pandemi Covid-19, bisa menyerang individu yang tengah dalam kondisi tubuh tidak fit akibat kelelahan atau kurang istirahat.

Selain itu, infeksi ini berpotensi lebih berat pada orang yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid yang tidak terkontrol.

Selain itu, infeksi pada saluran pernapasan ini juga bisa memberat jika seseorang memiliki daya tahan tubuh yang lemah seperti pengidap HIV, diabetes, dan penyakit kronik lainnya.

Dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Persahabatan ini menjelaskan bahwa pneumonia yang disebabkan oleh virus dalam masyarakat (community-acquired pneumonia) umumnya lebih ringan dan bisa ditangani dengan perawatan jalan.

Namun, jika virus yang menyebar seperti Covid-19, yang lebih ganas, infeksi dapat cepat berkembang menjadi kondisi berat, terutama bagi mereka yang memiliki daya tahan tubuh lemah.

Gejala pneumonia yang perlu diwaspadai, menurut Prof. Faisal, adalah batuk, sesak napas, dan penurunan kesadaran.

Jika gejala tersebut muncul, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

"Yang penting kita anamnesis, kita nanya batuk-batuk, ada berdahak ga? Apalagi kalau dahaknya warna kuning-hijau gitu, biasanya infeksinya bakteri. Kalau infeksi virus sih dahaknya ga berwarna," jelasnya.

Faisal juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap penularan pneumonia yang lebih berat di lingkungan rumah sakit, terutama di tempat-tempat dengan alat bantu napas seperti ventilator di ruang ICU.

Oleh karena itu, masyarakat diminta lebih waspada terhadap lingkungan yang dapat meningkatkan risiko infeksi.

Terakhir, Prof. Faisal mengimbau agar masyarakat menjaga kesehatan dengan mengontrol penyakit komorbid yang sudah ada, cukup beristirahat, dan menjaga pola makan untuk menjaga daya tahan tubuh tetap kuat.

"Karena pneumonia ini menularnya lewat udara, mungkin ada orang yang batuk, atau orang yang flu kita jangan deket-deket, misalkan lagi kurang enak, badan, setelah istirahat, ya kalau kemana-mana pakai masker lah, supaya kita tidak terinfeksi, kalau ada batuk-batuk ya berobat," tutupnya.

Tag:  #kurang #istirahat #bisa #memicu #pneumonia #berat #penjelasan #ahli

KOMENTAR